Masalah Infeksi

Adenovirus

dr. Marsita Ayu Lestari, 18 Okt 2023

Ditinjau Oleh dr. Luthfika Shabrina

Adenovirus adalah jenis virus yang mampu menginfeksi organ tubuh dari sistem saraf pusat hingga sistem pencernaan. Infeksi adenovirus dapat terjadi pada segala usia, terutama anak di bawah 5 tahun.

Adenovirus

Adenovirus

Dokter spesialis

kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran bergantung pada kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan, seperti dokter spesialis anak bagi pasien anak, spesialis penyakit dalam pasien dewasa, spesialis paru, dan spesialis terkait lainnya

Gejala

gejala pada saluran pernapasan, mata, saluran pencernaan, saluran kemih, jantung, dan sistem saraf pusat

Faktor risiko

individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (pengidap kanker, infeksi HIV/AIDS), penerima transplantasi organ padat atau sumsum tulang, anak berusia kurang dari 5 tahun, bermukim di hunian yang padat

Cara diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

bergantung kondisi kesehatan penderita; perawatan suportif

Obat

bergantung kondisi kesehatan penderita; antipiretik, analgesik, antiemetik

Komplikasi

pneumonia berat, gagal napas, kardiomiopati, bronkiolitis obliterans, bronkiektasis, infeksi berat

Kapan harus ke dokter?

periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda infeksi adenovirus;

segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami salah satu gejala seperti sesak napas, nyeri dada, demam tinggi (suhu tubuh di atas 39,0 ° Celsius), demam lebih dari 5 hari, tanda-tanda dehidrasi, bengkak pada wajah dan anggota gerak tubuh, atau penurunan kesadaran

Pengertian Adenovirus

Adenovirus adalah sekelompok virus DNA beruntai ganda yang menginfeksi berbagai sistem organ tubuh, seperti saluran pernapasan, mata, jantung, sistem saraf pusat, saluran kemih, dan saluran pencernaan. 

Jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi adenovirus meliputi tonsilitis, infeksi paru (pneumonia), bronkitis, keratokonjungtivitis, gastroenteritis, miokarditis, meningitis, dan sistitis.

Adenovirus termasuk virus menular yang bisa menyerang manusia dan hewan. Infeksi virus ini dapat terjadi pada manusia di usia berapapun, tapi paling sering menyerang anak di bawah 5 tahun.

Infeksi adenovirus bisa tanpa gejala atau bersifat ringan hingga berat.  Beberapa orang bisa mengalami gejala ringan yang mirip flu. Bila infeksi berlanjut, adenovirus berisiko menyebabkan penyakit serius, seperti pneumonia berat dan gagal napas terutama pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Artikel Lainnya: Fenomena Kasus Penyakit Liver pada Anak Positif Adenovirus

Penyebab Infeksi Adenovirus

Human adenovirus (HAdV) merupakan penyebab infeksi adenovirus pada manusia. Diperkirakan ada lebih dari 70 HAdV dan spesies B (HAdV-3,7,11 dan 14), C (HAdV-1,2,5 dan 6), dan E (HAdV-4) erat kaitannya dengan infeksi saluran pernapasan.

Penularan infeksi adenovirus dapat terjadi antar manusia melalui beberapa cara, yaitu:

  • Kontak erat dengan dengan orang yang terinfeksi adenovirus, seperti berjabat tangan atau berpelukan.
  • Ketika penderita infeksi adenovirus batuk atau bersin, tetesan pernapasan (droplet) yang terkontaminasi terhirup oleh orang lain.
  • Menyentuh mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, setelah menyentuh benda yang terkontaminasi adenovirus.
  • Kontak langsung dengan feses penderita yang terinfeksi adenovirus.

Faktor Risiko Infeksi Adenovirus

Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi adenovirus:

  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap penyakit kanker dan infeksi HIV/AIDS.
  • Penerima transplantasi organ padat atau sumsum tulang.
  • Anak berusia kurang dari 5 tahun.
  • Bermukim di hunian yang padat, seperti asrama, panti jompo, rumah sakit, tempat penitipan anak, dan kolam renang umum.

Gejala Infeksi Adenovirus

Gejala infeksi adenovirus bervariasi dari tanpa gejala sampai berat. Masa inkubasi virus ini (lama hari ketika terinfeksi adenovirus sampai menunjukkan gejala) berlangsung 2 hingga 14 hari. 

Ciri-ciri infeksi adenovirus bergantung pada sistem organ yang terlibat. Berikut gejala adenovirus pada masing-masing organ yang terinfeksi: 

1. Gejala pada Saluran Pernapasan 

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus yang menyerang saluran napas:

Contoh penyakit saluran napas akibat infeksi adenovirus adalah tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, bronkiolitis, dan bronkiektasis.

2. Gejala pada Mata

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus yang menyerang mata:

  • Cairan (sekret) pada mata
  • Sensasi benda asing pada mata
  • Rasa silau dan tidak nyaman ketika melihat cahaya 
  • Mata berair
  • Mata merah (konjungtivitis)
  • Nyeri pada mata
  • Kesulitan membuka kelopak mata
  • Penglihatan kabur
  • Pembengkakan kelenjar getah bening depan telinga
  • Demam

Keratokonjungtivitis epidemik, demam faringokonjungtiva, dan keratokonjungtivitis kronis merupakan contoh penyakit pada mata akibat infeksi adenovirus. 

3. Gejala pada Saluran Pencernaan

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus pada saluran pencernaan:

Contoh penyakit pada saluran cerna yang disebabkan oleh infeksi adenovirus adalah gastroenteritis, intususepsi, peradangan usus buntu (apendisitis), dan hepatitis. 

4. Gejala pada Saluran Kemih

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus pada saluran kemih yang mungkin terjadi:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Sering berkemih
  • Kencing berdarah (hematuria)
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Mengompol atau tidak mampu menahan buang air kecil
  • Demam

Sistitis hemoragik dan nefritis merupakan contoh penyakit saluran kemih akibat infeksi adenovirus.

5. Gejala pada Jantung

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus pada jantung yang dapat terjadi:

  • Demam
  • Lemas
  • Kesulitan makan
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Bengkak pada wajah dan anggota gerak tubuh
  • Detak jantung yang cepat

Contoh masalah jantung akibat infeksi adenovirus adalah miokarditis, kardiomiopati dilatasi, dan perikarditis (peradangan perikardium).

6. Sistem Saraf Pusat

Berikut ciri-ciri infeksi adenovirus pada sistem saraf pusat:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mual
  • Leher kaku

Contoh penyakit sistem saraf pusat akibat infeksi adenovirus adalah meningitis aseptik dan ensefalopati.

Artikel Lainnya: Inilah 5 Penyakit Lain yang Gejalanya Mirip Virus Corona

Diagnosis Infeksi Adenovirus

Secara umum, dokter akan menentukan diagnosis infeksi adenovirus melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Kemudian, dokter akan menanyakan keluhan, riwayat penyakit dan pengobatan penderita, riwayat penyakit keluarga, riwayat kontak erat, dan sebagainya.

Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk menilai keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, dan mengidentifikasi tanda-tanda adenovirus. Di samping itu, dokter akan mempertimbangkan pemeriksaan penunjang. 

Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang untuk infeksi adenovirus yang dipertimbangkan:

  • Tes darah, urine, dan feses. Pemeriksaan ini dengan menggunakan sampel darah, urine, dan feses untuk mengidentifikasi penyebab penyakit.
  • Rontgen dan CT Scan dada. Berfungsi untuk melihat dan menilai kondisi struktur organ yang bermasalah.
  • Tes antigen. Untuk mendeteksi keberadaan antigen adenovirus penyebab gejala.
  • Tes PCR. Meliputi usap hidung, tenggorokan, atau konjungtiva dengan mengambil sampel lendir untuk mendeteksi adenovirus.
  • Kultur Sel. Pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi keberadaan adenovirus dengan cara memantau perubahan sel setelah terinfeksi. 

Pengobatan Infeksi Adenovirus

Sampai saat ini, belum tersedia obat antivirus yang direkomendasikan untuk mengatasi infeksi adenovirus. Namun, pengobatan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi. 

Pengobatan infeksi ini umumnya melibatkan kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran bergantung kondisi kesehatan penderita. Cara mengobati infeksi adenovirus adalah dengan perawatan suportif yang meliputi:

  • Isolasi sesuai praktik pengendalian infeksi
  • Menjaga status nutrisi tubuh dengan diet gizi seimbang
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih
  • Istirahat di tempat tidur sesuai anjuran dokter
  • Mengonsumsi obat antipiretik sebagai penurun demam, seperti paracetamol dan analgesik sebagai pereda nyeri, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Pada infeksi adenovirus yang berat, umumnya penderita harus menjalani opname di rumah sakit. Tindakan medis yang dianjurkan bergantung pada derajat keparahan penyakit, seperti:

  • Oksigen tambahan untuk membantu pernapasan
  • Pemasangan infus untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh
  • Nebulizer untuk mengatasi kesulitan bernapas
  • Obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti antipiretik, analgesik, dan antiemetik.

Artikel Lainnya: 5 Cara Alami Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak

Pencegahan Infeksi Adenovirus

Sampai saat ini, vaksin untuk infeksi adenovirus belum tersedia di masyarakat umum. Upaya pencegahan infeksi adenovirus adalah dengan mengendalikan faktor risikonya.

Berikut cara mencegah infeksi adenovirus yang bisa kamu lakukan:

  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer terutama setelah berjabat tangan atau mengganti popok bayi.
  • Mencuci buah dengan air bersih sebelum dikonsumsi.
  • Bagi tenaga kesehatan, petugas laboratorium, atau keluarga yang merawat penderita sebaiknya menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi.
  • Sedapat mungkin, menghindari kontak langsung dengan penderita.
  • Menerapkan etika batuk dan bersin. 
  • Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Komplikasi Infeksi Adenovirus

Bila tidak diobati secara efektif, infeksi adenovirus berisiko menyebabkan komplikasi. Berikut komplikasi infeksi adenovirus: 

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda infeksi adenovirus.  Segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami salah satu gejala di bawah ini:

  • Sesak napas
  • Tanda-tanda dehidrasi
  • Nyeri dada
  • Penurunan kesadaran
  • Demam tinggi (suhu tubuh di atas 39,0 derajat celcius)
  • Demam lebih dari 5 hari
  • Bengkak pada wajah dan anggota gerak tubuh

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi infeksi adenovirus, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Manfaatkan juga layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

Di aplikasi KlikDokter, kamu juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan online dengan mudah dan cepat. Download aplikasinya sekarang!

(APR)

  • Usman N, Suarez M. Adenoviruses. StatPearls [Internet]. 2023.  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559072/ Diakses 15 Oktober 2023.
  • Shieh WJ. Human adenovirus infections in pediatric population-an update on clinico–pathologic correlation. biomedical journal. 2022.
  • Lynch III JP, Kajon AE. Adenovirus: epidemiology, global spread of novel serotypes, and advances in treatment and prevention. InSeminars in respiratory and critical care medicine 2016.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Adenovirus. CDC. 2022.  https://www.cdc.gov/adenovirus/transmission.html Diakses 15 Oktober 2023.
  • Khanal S, Ghimire P, Dhamoon AS. The Repertoire of Adenovirus in Human Disease: The Innocuous to the Deadly. Biomedicines. 2018.
  • Fu Y, Tang Z, Ye Z, Mo S, Tian X, Ni K, Ren L, Liu E, Zang N. Human adenovirus type 7 infection causes a more severe disease than type 3. BMC infectious diseases. 2019.
  • Yao LH, Wang C, Wei TL, Wang H, Ma FL, Zheng LS. Human adenovirus among hospitalized children with respiratory tract infections in Beijing, China, 2017–2018. Virology journal. 2019.
  • Robinson CM, Seto D, Jones MS, Dyer DW, Chodosh J. Molecular evolution of human species D adenoviruses. Infection, Genetics and Evolution. 2011.
  • Zhong H, Dong X. Analysis of clinical characteristics and risk factors of severe adenovirus pneumonia in children. Frontiers in pediatrics. 2021.
  • Wu PQ, Zeng SQ, Yin GQ, Huang JJ, Xie ZW, Lu G, Jiang WH. Clinical manifestations and risk factors of adenovirus respiratory infection in hospitalized children in Guangzhou, China during the 2011–2014 period. Medicine. 2020.
  • Saha B, Parks RJ. Recent advances in novel antiviral therapies against human adenovirus. Microorganisms. 2020.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Vaccine Information Statement (VISs): Adenovirus VIS. CDC. 2022. https://www.cdc.gov/adenovirus/transmission.html Diakses 16 Oktober 2023.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Preventing and Treating Adenovirus. https://www.cdc.gov/adenovirus/prevention-treatment.html Diakses 17 Oktober 2023.
  • Lim LM, Woo YY, De Bruyne JA, Nathan AM, Kee SY, Chan YF, Chiam CW, Eg KP, Thavagnanam S, Sam IC. Epidemiology, clinical presentation and respiratory sequelae of adenovirus pneumonia in children in Kuala Lumpur, Malaysia. PloS one. 2018.
  • Murughan K, Chang G, Ngai M, Tang S, MacLaren G, Ramanathan K. Disseminated adenoviral disease in immunocompetent adults supported with extracorporeal membrane oxygenation. Journal of thoracic disease. 2020.
  • Balli S, Shumway KR, Sharan S. Physiology, fever. StatPearls [Internet.] 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562334/ Diakses 16 Oktober 2023.
  • Cleveland Clinic. Adenovirus. 2022. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23022-adenovirus Diakses 16 Oktober 2023.