Menyambut ibadah haji, para jemaah calon haji – terutama yang sedang hamil – perlu mempersiapkan kondisi fisik dan mentalnya sebaik mungkin. Sebenarnya ada beragam tips sehat yang bisa dijalankan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sampai puncak ibadah haji.
Khusus bagi ibu hamil yang menjadi jemaah calon haji, sebenarnya tetap boleh berangkat untuk berhaji. Namun perlu diperhatikan bahwa jika usia kehamilannya di bawah 14 minggu dan di atas 26 minggu, ibu hamil dilarang untuk berangkat karena sangat berbahaya bagi kondisi kehamilan. Selain itu ibu hamil yang belum menerima vaksin meningitis juga tidak boleh berangkat.
Adanya risiko sejak keberangkatan
Dilansir Liputan6.com, hari Minggu (7/7) kemarin, kloter pertama jemaah calon haji asal DKI Jakarta dilepas oleh Wapres Jusuf Kalla. Sekitar 300-an jemaah calon haji asal kloter pertama tersebut berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Namun tidak ada keterangan resmi mengenai ada atau tidaknya jemaah calon haji yang tengah hamil. Meski demikian, kondisi ibu hamil yang berangkat menjalankan ibadah haji tetap perlu diperhatikan.
Rentannya kondisi ibu hamil – apalagi jika hendak menjalankan ibadah haji – memang tidak boleh diabaikan. Apalagi ibadah ini butuh persiapan berbulan-bulan.
Ketika perjalanan untuk berhaji dimulai, jemaah akan melalui perjalanan udara sekitar 9,5 jam. Untuk calon jemaah yang sedang hamil, kondisi ini tentu saja bisa berisiko.
Aturan maskapai mengenai penumpang hamil bisa berbeda-beda, tetapi kurang lebih adalah sebagai berikut:
- Untuk kehamilan normal tanpa komplikasi, ibu hamil diperbolehkan terbang hingga usia kehamilan 32 minggu.
- Untuk kehamilan dengan komplikasi, dibutuhkan sertifikat medis dari pemeriksaan di tempat maskapai minimal 7 hari sebelum waktu keberangkatan.
- Jika sangat terpaksa, usia kehamilan 32-36 minggu boleh melakukan perjalanan pesawat dengan adanya sertifikat medis dari pemeriksaan di tempat maskapai minimal 7 hari sebelum waktu keberangkatan.
- Usia kehamilan lebih dari 36 minggu tidak boleh melakukan perjalanan dengan pesawat.
Perhatikan jemaah calon haji yang sedang hamil
Selain mengetahui dan memastikan aturan terbang, baik ibu hamil maupun keluarganya perlu mengetahui beragam kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan ibu hamil.
Dua hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
Kondisi kehamilan
Komplikasi pada kehamilan sangat berisiko untuk melakukan perjalanan jauh seperti ibadah haji. Komplikasi yang dimaksud antara lain:
- Kehamilan kembar (walaupun pada beberapa maskapai masih mengizinkan)
- Kehamilan dengan tekanan darah tinggi atau diabetes
- Kelainan letak plasenta
- Kehamilan dengan perdarahan
- Berisiko persalinan prematur
- Ibu hamil dengan penyakit pernapasan atau jantung
- Pernah memiliki riwayat kehamilan dengan komplikasi sebelumnya.
Usia kehamilan
Biasanya, maskapai hanya memperhatikan usia kehamilan tua atau pada trimester ketiga. Namun, sebenarnya kehamilan awal atau trimester pertama juga harus diwaspadai.
Pada kehamilan trimester awal, sering terjadi gejala mual dan muntah (morning sickness) sehingga dapat menggangu perjalanan. Gejala tersebut juga bisa makin parah ketika sedang melakukan perjalanan jauh.
Sedangkan pada trimester ketiga, perjalanan jauh juga sering mengakibatkan kelelahan dan ketidaknyamanan. Jadi Anda benar-benar harus jujur pada diri sendiri, sedang berada pada fase mana kehamilan Anda.
Tips sehat untuk jemaah calon haji yang sedang hamil
Ibadah haji memang menjadi salah satu hal yang diwajibkan bagi umat Muslim yang mampu secara finansial, fisik dan mental. Namun kewajiban ini tentu harus didukung dengan kondisi kesehatan yang mumpuni, terutama dalam hal ini bagi ibu hamil.
Supaya kesehatan ibu hamil dan janin tetap terjaga, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan.
- Saat booking kursi pesawat, pilih kursi yang dekat lorong agar memudahkan akses ke toilet.
- Para ahli menganjurkan penggunaan stoking khusus yang dapat meningkatkan sirkulasi perdarahan dan mencegah terjadinya pembekuan darah yang bisa sebabkan sumbatan.
- Hindari posisi diam dalam waktu lama. Lakukan peregangan secara berkala.
- Cukupi nutrisi tubuh. Bawa vitamin prenatal untuk menunjang nutrisi tubuh.
- Jaga hidrasi tubuh. Biasanya, orang dewasa butuh 2 liter air per hari. Namun di Tanah Suci, cuaca lebih panas sehingga ibu hamil disarankan untuk minum lebih banyak supaya terhindar dari dehidrasi.
- Bawa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, misalnya obat mual muntah, demam, sakit kepala, diare, dan lain-lain sesuai kebutuhan dan kondisi. Pastikan obat-obat tersebut aman dikonsumsi saat hamil.
- Kurangi aktivitas yang tidak perlu atau tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah ketika kondisi kesehatan sedang tidak stabil. Kelola waktu dengan baik agar tidak kondisi fisik tidak terkuras saat ibadah puncak.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan jemaah calon haji yang sedang hamil senantiasa tetap sehat dan lancar dalam melaksanakan ibadah haji. Jika menemui kendala atau merasakan gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis.
Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.
(RN/ RVS)