Akhir-akhir ini, kita makin sering mendengar mengenai penggunaan partikel nano dalam bentuk semprotan yang diyakini dapat bermanfaat untuk menghilangkan jerawat dan merawat kulit hingga cerah berseri. Namun, benarkah demikian?
Sebelum mengetahui hal itu, mari kita pahami apa itu teknologi nano.
Teknologi nano adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari partikel dalam skala atomik atau molekular, atau ukuran nanometer. Nanometer adalah ukuran 1 per satu milyar meter atau 1 x 10-9 meter. Karenanya, teknologi nano dapat diartikan sebagai kumpulan metode dan teknik untuk memproses suatu bahan dalam ukuran atomik atau molekuler untuk menciptakan produk dengan sifat fisikokimia yang khusus. Teknologi inilah yang digunakan untuk menciptakan nano spray, dan teknologi ini merupakan suatu teknologi masa depan.
Teknologi nano spray adalah teknologi yang menggunakan partikel nano, partikel yang diameternya kurang dari 100 nanometer, yang digunakan dengan cara disemprotkan.
Penggunaan Teknologi Nano dalam Bidang Perawatan Kulit
Dalam bidang perawatan kulit, teknologi nano ini sedang berkembang dan tengah banyak diteliti. Hal tersebut disebabkan karena adanya kebutuhan menggunakan teknologi ini untuk mengantarkan obat ke dalam kulit.
Kulit sebenarnya merupakan organ pembatas terhadap penetrasi obat. Padahal, ada beberapa jenis perawatan dan pengobatan yang membutuhkan penetrasi obat ke dalam bagian-bagian kulit. Melalui beberapa penelitian, disimpulkan bahwa terdapat saluran-saluran khusus yang berbentuk kecil pada lapisan kulit dengan diameter 0,4-36,0 nanometer. Saluran-saluran khusus yang berbentuk kecil tersebut dapat digunakan sebagai jalur untuk penetrasi obat melalui lapisan kulit. Di sinilah partikel nano dapat berperan.
Namun demikian, berbagai penelitian masih perlu untuk terus dilakukan guna mencaritahu efektivitas dari teknologi ini, serta untuk menemukan cara penggunaan yang terbaik. Selain itu, berbagai efek dan kegunaan teknologi ini dalam dunia kedokteran dan kesehatan pun masih terus diteliti.
Mengenai kemampuannya untuk mengobati jerawat, teknologi ini masih terus diteliti hingga saat ini. Dalam suatu laporan disebutkan bahwa penanganan jerawat dengan teknologi ini memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini disebabkan karena obat dapat mengalami penetrasi dengan baik dan mencapai konsentrasi yang lebih tinggi pada daerah kulit yang bermasalah. Selain itu, efek samping lokal di area sekitar karena pengaruh obat pun dilaporkan menjadi lebih ringan.
Namun, para ahli masih meneliti efek samping yang mungkin ditimbulkan, seperti bahaya dari semprotan partikel nano tersebut terhadap saluran napas. Pasalnya, partikel yang berukuran kurang dari 70 nanometer tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru. Selain itu, ada juga kekhawatiran peningkatan efek samping sistemik (seluruh tubuh) karena peningkatan penetrasi obat pada kulit .
Terkait dengan begitu banyaknya produk dengan teknologi nano yang dijual bebas di pasaran, kita perlu memberikan penilaian yang kritis. Kita perlu mempertanyakan terlebih dahulu apa bahan aktif yang terkandung di dalam produk tersebut. Apakah mengandung bahan-bahan yang efektif untuk menangani masalah kulit atau tidak, mengingat fungsi dari teknologi ini dalam bidang perawatan kulit dimaksudkan untuk meningkatkan penetrasi obat pada daerah kulit yang bermasalah. Ataukah mungkin ada kegunaan lain selain untuk meng antarkan obat ke dalam kulit.
Teknologi nano ini memang tergolong cabang ilmu baru dan potensial dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Dalam publikasi ilmiah terbaru tahun 2014, disebutkan bahwa belum ada standar keamanan yang disepakati mengenai penggunaan teknologi ini. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut agar teknologi ini dapat digunakan dengan lebih aman, memberikan kecermatan praktisi kesehatan dan produsen dalam memberikan informasi, serta kebijaksanaan konsumen dalam mengambil sikap. Salam kulit sehat!