Apa Itu Alzheimer?
Apakah Anda sering lupa meletakkan suatu benda, sehingga saat dibutuhkan sulit untuk mecarinya? Waspada, jangan anggap remeh hal ini. Bisa jadi Anda mengalami Alzheimer!
Alzheimer merupakan kumpulan gejala akibat kematian sel-sel saraf otak (apoptosis) secara bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan kinerja pengiriman sinyal di dalam otak terganggu.
Nama Alzheimer berasal dari Dr. Alois Alzheimer. Dokter berkebangsaan Jerman ini pertama kali menemukan penyakit Alzheimer pada tahun 1906. Dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa penderita Alzheimer mengalami otak yang mengerut dan dipenuhi sedimen protein.
Faktor Risiko Alzheimer
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer, yakni:
- Cedera kepala berat
- Bertambahnya usia
- Wanita menopause
- Orang yang mengalami defisiensi (kekurangan) estrogen
- Kurang berolahraga
- Penderita diabetes dan hipertensi
Artikel Lainnya : Pentingnya Perawatan Gigi untuk Penderita Alzheimer
Selain hal di atas, faktor genetik juga turut berperan pada terjadinya Alzheimer. Dengan kata lain, apabila memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini, maka risiko Anda untuk mengalami hal yang sama akan meningkat. Apalagi jika kedua orangtua Anda juga menderita Alzheimer.
Gejala Alzheimer
Beberapa gejala yang bisa menjadi penanda adanya penyakit Alzheimer, antara lain:
- Gangguan daya ingat. Penderita Alzheimer umumnya mengalami gangguan daya ingat –seperti sering lupa kejadian yang baru saja terjadi, menceritakan hal yang sama berulang kali. Terkadangan penderita juga mengalami disorientasi waktu dan lokasi, serta tidak ingat kejadian penting, bingung lokasi mereka berada, tidak mengetahui jalan pulang.
- Sulit menyelesaikan tugas sehari-hari atau kegiatan yang biasa dilakukan.
- Sulit untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu yang sederhana.
- Sulit dalam kegiatan visuospasial –seperti sulit berhitung, membaca, menentukan jarak atau membedakan warna.
- Gangguan berkomunikasi. Penderita Alzheimer mengalami gangguan mengingat kata-kata yang sebelumnya sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Mereka juga sulit berbicara dan memahami percakapan.
- Lupa menaruh barang atau menaruh tidak pada tempatnya.
- Antisosial. Penderita Alzheimer lebih menarik diri dari pergaulan dan tidak terlalu semangat untuk berkumpul dengan teman-temannya, karena kurangnya rasa percaya diri dan gangguan komunikasi.
- Sulit membuat keputusan yang tepat.
- Tidak terlalu memerhatikan kebersihan diri.
- Perubahan perilaku dan kepribadian. Mood dan kepribadian penderita Alzheimer mudah berubah, mereka dapat menjadi sedih, marah, bingung atau bahkan depresi.
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang optimal. Sedangkan bagi yang mempunyai riwayat keluarga penyakit Alzheimer, Anda dapat melakukan pencegahan dini dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, bergizi dan mengandung omega-3, serta menerapkan pola hidup sehat.
Kamu juga bisa konsultasi seputar penyakit alzheimer atau kondisi medis lainnya lewat fitur tanya dokter online di KlikDokter. Yuk, mulai sekarang #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar kesehatan terkini.
(NB/RH)