Berkembangnya teknologi di segala bidang membuat sikat gigi pun memiliki jenis yang elektrik. Namun, seberapa efektifkah sikat gigi elektrik dibandingkan yang manual?
Sikat Gigi Manual
Banyak keuntungan yang bisa didapat dari sikat gigi manual. Sikat gigi manual memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Misalnya bulu sikat yang lembut untuk gusi yang sensitif, atau ujung kepala sikat yang mengecil di ujung untuk bentuk rahang yang kecil.
Sikat gigi manual juga mudah dibawa saat bepergian, hanya perlu penutupnya saja, tidak perlu membawa charger atau memerlukan waktu untuk mengisi baterai. Harganya pun jauh lebih terjangkau, apalagi Anda hanya perlu mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali.
Dengan teknik yang tepat, menyikat gigi dengan sikat gigi manual selama dua menit tetap dapat mempertahankan kebersihan gigi secara maksimal. Namun, dalam penggunaan sikat gigi manual, Anda membutuhkan lebih banyak gerakan menyikat. Anda juga perlu mengira-ngira waktu menyikat gigi, kecuali menggunakan alarm terpisah.
Sikat Gigi Elektrik
Berbeda dengan sikat gigi biasa, penggunaan sikat gigi elektrik sangat mudah. Anda hanya perlu mengarahkan bulu sikat 45 derajat menghadap gigi, dan sikat akan bekerja dengan sendirinya. Setiap satu menit, sikat gigi elektrik bisa menghasilkan 6,000 sampai 30,000 putaran per menit.
Pada beberapa anak, sikat gigi elektrik lebih disukai karena ada sensasi gelitik pada gigi mereka dan tidak perlu banyak menggerakkan sikatnya (dengan hasil pembersihan yang tetap baik, tentunya!). Jika anak Anda termasuk yang tidak suka menggosok gigi, cobalah untuk menggunakan sikat gigi elektrik ini. Lebih mudah dan menyenangkan.
Di samping itu, sikat gigi elektrik memiliki timer otomatis. Timer ini akan berhenti jika waktu sudah dua menit, sehingga Anda tidak perlu mengira-ngira.
Kelemahan sikat gigi elektrik adalah memerlukan baterai yang harus diisi ulang. Harganya pun jauh lebih mahal dibanding sikat gigi manual, karena Anda tetap diharuskan untuk mengganti ujung sikatnya setiap tiga bulan sekali.
Ukurannya juga cukup besar untuk dibawa saat bepergian, termasuk charger-nya. Selain itu, sikat gigi elektrik mudah rusak jika terjatuh sehingga harus berhati-hati dalam pemakaiannya.
Jadi, Pilih yang Mana?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dentistry, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa penggunaan sikat gigi elektrik dapat lebih banyak menurunkan tingkat plak gigi dan mampu menjaga kesehatan gusi. Berdasarkan studi tersebut, kebersihan plak gigi yang melekat di atas garis permukaan gusi jauh lebih meningkat pada hari ke-42.
Namun sebenarnya, yang paling membutuhkan dan paling diuntungkan dalam penggunaan sikat gigi elektrik adalah orang yang sedang memakai kawat gigi. Hal ini dikarenakan sikat gigi elektrik dapat memperbaiki plak indeks, penyebab radang gusi yang sering menjadi keluhan utama.
Pada dasarnya, apabila Anda tidak memiliki kelainan pada gusi, menggunakan sikat gigi manual ataupun elektrik tidak akan menjadi masalah. Tidak ada bukti signifikan yang menunjukkan bahwa sikat gigi manual lebih buruk dari elektrik, apalagi jika menggunakan metode menyikat gigi yang benar.
Sampai sekarang, sikat gigi manual masih menjadi pilihan utama yang dapat diandalkan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, baik bagi kebanyakan masyarakat Indonesia maupun dunia.
[RS/RH]