Diet ketogenik tergolong unik. Biasanya untuk mencapai berat badan ideal, seseorang diminta untuk menghindari lemak. Berlawanan dengan hal tersebut, diet ketogenik justru menyarankan konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Sebenarnya diet ketogenik merupakan terapi untuk penderita epilepsi. Diet ini turut membantu dalam mengontrol serangan kejang.
Namun saat ini diet ketogenik banyak digunakan orang untuk menurunkan berat badan. Dalam diet ini, lemak yang akan dibakar, bukan karbohidrat.
Adakah efek samping diet ketogenik bila diterapkan pada mereka yang bukan penderita epilepsi? Dalam jangka pendek tak ada masalah. Namun bila dilakukan dalam jangka panjang, dapat berujung pada kelainan metabolik ketoasidosis. Bahkan seseorang mungkin saja mengalami penurunan kesadaran, hingga koma.
Berikut ini beberapa efek samping dari diet ketogenik:
1. Sering buang air kecil
Pada awal diet ketogenik, tubuh akan membakar cadangan karbohidrat dalam organ hati dan otot. Pembakaran ini akan menyebabkan banyak produksi cairan. Saat konsumsi kabohidrat menurun, ginjal akan mengeluarkan cairan berlebih tersebut.
2. Lemah dan pusing
Banyak mineral seperti garam, potassium, dan magenesium yang juga terbuang saat tubuh mulai membuang banyak cairan. Akibatnya tubuh terasa lemah, mudah lelah, dan pusing. Anda dapat menghindari efek samping ini dengan mengonsumsi lebih banyak garam dan potasium pada alpukat dan sayur.
3. Hipoglikemia
Pada dasarnya tubuh sudah terbiasa dengan pola makan ideal yang terdiri dari banyak karbohidrat. Hal ini membuat tubuh juga terbiasa mengeluarkan sejumlah hormon insulin untuk membakar karbohidrat tersebut.Saat Anda mengurangi konsumsi karbohidrat, maka hormon insulin yang dikeluarkan tubuh bisa menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula secara drastis. Kondisi ini disebut hipoglikemia.
4. Konstipasi
Efek samping jarang buang air besar terjadi karena tubuh dehidrasi. Tubuh kehilangan cairan dan garam. Diet ketogenik juga tidak menyarankan terlalu banyak konsumsi sayuran yang akan membuat Anda kekurangan serat.
Jadi, bolehkah Anda menerapkan diet ketogenik untuk mencapai berat badan ideal? Sebelum menerapkannya, kenali terlebih dulu efek samping di atas yang sering terjadi pada awal diet ketogenik. Bila perlu, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
(BA/ RH)