Pernahkah kamu mendengar kalau penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi cenderung mudah marah?
Memang, terdapat hubungan antara tekanan darah tinggi dengan stres. Namun, bukan berarti tekanan darah tinggilah yang menyebabkan seseorang mudah marah. Sebaliknya, stres bisa membuat tekanan darahmu melonjak sementara.
Pertanyaan berikutnya, apakah stres dapat memicu tekanan darah tinggi dalam jangka panjang?
Para ahli belum yakin akan hal ini. Namun, mereka mengatakan bahwa dengan berolahraga 3-5 kali seminggu selama 30 menit dapat membantu mengelola tekanan darah.
Lalu sebenarnya, bagaimana stres atau kemarahan dapat membuat tekanan darah melonjak?
Kenapa Orang Hipertensi Mudah Marah?
Sebenarnya, melabeli penderita darah tinggi sebagai orang yang mudah marah kurang tepat. Mengapa demikian?
Perlu diketahui dulu bahwa tubuh menghasilkan lonjakan hormon, yaitu adrenalin, saat kamu sedang merasa marah. Hormon ini meningkatkan tekanan darah dengan membuat jantungmu berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara saat marah. Tetapi, bukan berarti peningkatan sementara ini membuatmu langsung memiliki predikat penderita hipertensi.
Bahkan, kamu juga tidak bisa serta-merta menuding kemarahan sebagai penyebab utama hipertensi. Sebab marah bukanlah satu-satunya faktor pemicu hipertensi. Masih ada faktor risiko lain seperti genetik, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.
Namun, kamu mesti berhati-hati jika stres dan marah terjadi dalam waktu yang lama. Stres dapat meningkatkan keinginanmu untuk melakukan segala hal di luar batas normal, termasuk marah-marah.
Artikel Lainnya: Cara Merawat Diri sebagai Penderita Hipertensi
Cara Mengendalikan Amarah bagi Penderita Hipertensi
Kondisi marah memang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga sebaiknya penderita hipertensi mengendalikan amarahnya. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mengontrol marahmu:
1. Berpikirlah Sebelum Berbicara
Jangan asal berbicara dan mengeluarkan kata-kata yang akan kamu sesali. Ambil sedikit waktu untuk berpikir sejenak dan menarik napas untuk menenangkan diri.
2. Olahraga secara Rutin
Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi stres yang dapat menyebabkan penderita hipertensi marah. Jika kamu merasa ingin sekali marah, cobalah untuk jalan kaki dan melakukan aktivitas yang menenangkan pikiran.
3. Istirahat yang Cukup
Ambil waktu untuk hening sejenak dan mengatur berbagai pikiran yang mengganggu. Tidur yang cukup juga dapat membantu mengurangi ketegangan.
4. Bantu dengan Humor
Gunakan humor untuk membantu menghadapi kemarahan dan ekspektasi yang tidak realistis.
Artikel Lainnya: Bagaimana Cara Membaca Tensi Darah yang Benar?
5. Cari Bantuan
Belajar untuk mengatur kemarahan dapat menjadi tantangan yang berat. Carilah teman atau orang yang dipercaya untuk mendengarkan keluhanmu, agar terasa lebih ringan.
6. Coba Meditasi
Bermeditasi setiap hari dapat membantu mengendalikan emosi. Meditasi bisa membuatmu lebih menyadari sekitar, pengalaman, dan diri sendiri. Saat meditasi, sadarilah tiap emosi yang dirasakan, namun jangan sampai hanyut.
Jadi, tidak benar bahwa penderita tekanan darah tinggi mudah marah. Jika memang kamu punya hipertensi dan merasa stres, sibukkan diri dengan aktivitas positif untuk mengendalikannya. Kamu juga dapat berbicara dengan teman atau psikolog.
Untuk #JagaSehatmu, baca artikel kesehatan lainnya dengan download aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.
[RS]