Ibadah puasa di bulan Ramadan wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Di Indonesia, umat muslim berpuasa kurang lebih 10–12 jam. Selama kurun waktu tersebut, tubuh tak mendapatkan asupan makanan apapun.
Olahraga saat bulan puasa tetap dianjurkan terutama bila Anda memang rutin berolahraga sebelumnya. Meski demikian, perubahan pola makan saat puasa dapat memengaruhi aktivitas olahraga saat berpuasa.
Karena itu, tak jarang seseorang menjadi lebih lemas akibat kurangnya cadangan makanan dan kekurangan air di dalam tubuh saat puasa. Keseimbangan gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa memegang peranan penting.
Agar terhindar dari bahaya atau gangguan kesehatan ketika berolahraga saat puasa, maka Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Waktu Olahraga yang Tepat
Saat puasa, terdapat beberapa anjuran waktu untuk melakukan olahraga, misalnya:
- Anda dapat melakukan olahraga di pagi hari setelah sahur. Di waktu tersebut tubuh Anda masih segar dan cadangan energi masih banyak. Bila melakukan olahraga di pagi hari pilihlah olahraga ringan seperti berjalan mengelilingi kompleks.
- Olahraga juga dapat dilakukan menjelang berbuka puasa. Dengan demikian, kehilangan energi dan cairan akibat olahraga dapat langsung digantikan saat berbuka puasa.
- Hindari melakukan olahraga di luar ruangan terutama saat matahari sedang terik-teriknya karena berpotensi meyebabkan dehidrasi.
- Bila Anda berencana melakukan olahraga berat atau angkat beban, lakukanlah setelah waktu tarawih atau setidaknya 1 jam setelah berbuka puasa.
2. Intensitas dan Durasi Olahraga
Olahraga yang disarankan saat berpuasa ialah olahraga dengan intensitas ringan dan sedang. Misalnya: jalan cepat, jogging, yoga, aerobik dan bersepeda. Lakukanlah olahraga tersebut selama kurang lebih 30 menit setidaknya 2–3 kali dalam seminggu untuk menjaga kebugaran tubuh. Tingkatkan intensitas dan durasi olahraga seiring berjalannya waktu bila Anda masih mampu. Saat berpuasa tidak disarankan melakukan olahraga berat atau angkat beban. Jika memang Anda diharuskan melakukannya maka lakukanlah setelah berbuka puasa.
3. Asupan Nutrisi saat Sahur dan Berbuka
Atur asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Anda agar tetap seimbang. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang akan melepaskan cadangan energi secara perlahan sehingga membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.Gandum, kacang-kacangan, beras merah, dan sayuran merupakan jenis karbohidrat kompleks yang bisa Anda masukkan dalam menu sahur. Selain itu, konsumsi pula sejumlah protein yang cukup.
4. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Saat puasa, dehidrasi atau kekurangan cairan merupakan hal yang rentan terjadi, terutama bila Anda melakukan olahraga. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu mengonsumsi air putih minimal 2 liter per hari di antara waktu berbuka hingga sahur.Hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan soda. Mengapa? Karena minuman-minuman tersebut bersifat diuretik.
5. Pahami Kemampuan Tubuh Anda
Bila Anda merasa lemas, gemetar, pusing, mata berkunang-kunang, tubuh sempoyongan, dan keringat dingin, segera beristirahat dan hentikan kegiatan olahraga Anda.Ketahui sampai mana batas kemampuan fisik Anda. Tujuan olahraga saat berpuasa ialah untuk menjaga kebugaran tubuh sehingga Anda tak perlu melakukan olahraga melebihi kemampuan Anda yang malah berpotensi mebahayakan kesehatan.
Olaharaga saat puasa jika dibarengi dengan asupan makanan yang bernutrisi seimbang dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Pemilihan waktu dan jenis olahraga yang sesuai, Anda tak perlu lagi takut olahraga saat puasa.
(DA/ RH)