KlikDokter.com – Apakah Anda termasuk orang yang beruntung memiliki waktu tidur 6-8 jam sehari? Ditengah kesibukan seperti sekarang ini terkadang kita dituntut untuk mengorbankan waktu tidur demi mengejar hal-hal yang kita anggap produktif. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa tidur merupakan sebuah proses aktif yang sangat penting, dan kerap terganggu oleh kondisi sleep apnea.
Manusia menghabiskan sepertiga waktu selama hidupnya untuk tidur. Saat kita tidur tubuh mengalami fungsi pemulihan, berdasarkan hasil penelitian otak mempunyai kapasitas paling utama untuk mengalami pemulihan saat tidur dibandingkan bagian tubuh lainnya. Akan tetapi, pada saat tidur otak tidak tidur akan tetapi mengatur fungsi regulasinya secara berbeda seperti saat kita bangun. Sehingga gangguan tidur semacam sleep apnea akan mempengaruhi kinerja otak, padahal seperti kita tahu, bahwa otak mempengaruhi seluruh fungsi tubuh kita.
Apabila seseorang mengalami gangguan tidur yang tidak teratasi akibat sleep apnea., maka otak mengalami kegagalan untuk memulihkan fungsinya dengan baik. Juga metabolisme tubuh lainnya.
Dua efek besar yang terjadi akibat aliran udara yang tidak semestinya adalah apnea (terjadi sumbatan total aliran udara saluran napas atas minimum selama 10 detik) atau gangguan aliran sebagian (hypopnea: pengurangan 50% aliran udara diikuti dengan penurunan tekanan oksigen (PaO2) lebih dari 4%). Hal ini menyebabkan seseorang terbangun dari tidurnya berkali-kali dengan tujuan memperbaiki kadar oksigen dalam tubuh dan menyebabkan tidur menjadi tidak dalam, sehingga otak dan tubuh tidak mengalami waktu pemulihan yang sempurna.
Prevalensi Obstuctive Sleep Apnea (OSA) tercatat 2% pada perempuan dan 4% pada laki-laki usia paruh baya. Pada prakteknya Obstuctive Sleep Apnea tidak terdiagnosis secara benar pada kurang lebih 80% pasien. Bahkan pada anak, dapat terjadi gangguan tidur yang menyebabkan gangguan lebih besar karena anak sedang dalam masa perkembangan otak. Gangguan kualitas hidup harian seperti kehidupan sosial, performance, gangguan mood, fatique merupakan hal yang harus dievaluasi akibat gangguan tidur.
Gejala yang dihubungkan dengan obstructive sleep apnea adalah:
Dewasa:
- ngorok berat yang persisten
- ngantuk berlebihan di siang hari
- diketahui mengalami apnea (henti napas) oleh pasangan tidur
- rasa tercekik saat bangun
- refluks gastroesofageal
- gangguan konsentrasi
- gangguan memori
- perubahan kepribadian
- mood swing
- berkeringat saat malam
- nocturia
- mulut kering di pagi hari
- tidur tidak nyenyak
- sakit kepala
- impoten
Anak:
- Mengorok
- Tidur tidak nyenyak
- Mengantuk terus menerus
- Hiperaktif
- Gangguan perilaku
- Batuk pilek berulang
- Posisi tidur yang aneh
Jika Anda merasa beruntung memiliki jam tidur 6-8 jam sehari namun anda masih mengalami gejala yang tertulis di atas, maka mungkin anda belum seberuntung itu. Selain jumlah, kualitas tidur sangat lah penting untuk diperhatikan. Gangguan jangka panjang lain akibat gangguan tidur adalah meningkatnya risiko hipertensi, kencing manis, stroke, serangan jantung dan penyakit metabolisme lainnya. Jadi, masihkah anda mengorbankan tidur untuk hal yang anda anggap lebih produktif? jika anda mengalami gejala seperti yang disebutkan diatas, periksakanlah segera ke dokter Anda.