KlikDokter.com – Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita mendengar saran agar seorang ibu tidak terlalu banyak memberikan telur pada anaknya. Berbagai alasan biasanya menyertai pendapat ini. Salah satunya, anak bisulan kalau terlalu banyak makan telur. Benarkah anak bisulan jika terlalu banyak makan telur?
Telur telah lama dikenal masyarakat sebagai bahan makanan sumber protein hewani berkualitas baik. Pendapat itu tidak salah. Telur ayam, misalnya, per 100 g mengandung 165 kalori, protein 12,8 g, lemak 11,5 g, zat kapur (Ca) 54 mg, zat besi 2,7 mg, dan vitamin B1 0,1 mg. Namun, telur dikenal pula sebagai salah satu bahan makanan yang paling sering menimbulkan alergi.
Alergi merupakan reaksi abnormal terhadap suatu zat asing, yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing ini disebut alergen. Alergi makanan dapat terjadi segera atau sesudah beberapa waktu mengonsumsi makanan yang mengandung alergen. Reaksi dapat terjadi pada anak di semua golongan umur, terutama di bawah 5 tahun. Setelah umur 5 tahun, kejadian terkena alergi makanan akan berkurang.
Telur ayam merupakan alergen yang penting pada anak, terutama yang menderita dermatitis atopik. Kuning telur dianggap kurang alergenik dibandingkan dengan putih telur. Maka dari itu, tunda pemberian putih telur sampai usia anak 1 tahun untuk mencegah alergi. Gejala akibat alergi makanan dapat berupa bengkak dan gatal di bibir maupun di lidah, muntah, hingga diare.
Jadi, benarkah banyak makan telur dapat menyebabkan anak bisulan?
Hal itu terjadi bila anak memang alergi terhadap telur. Jangankan kebanyakan, sedikitpun bila anak itu alergi, maka dapat menimbulkan reaksi. Tetapi jika awalnya anak Anda tidak mempunyai alergi, maka bisul itu tidak akan timbul karena terlalu banyak makan telur.