Selama ini banyak orang yang terkecoh dan menganggap kelebihan berat badan alias obesitas hanya dapat mengganggu kesehatan jantung. Padahal, jika Anda mengalami obesitas, ada banyak penyakit yang mudah menyerang, termasuk kanker.
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat mengacaukan sejumlah sistem kerja tubuh, sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Sejumlah peneliti dari the International Agency for Research on Cancer telah membuktikan hal tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan, kelebihan berat badan dapat memicu sedikitnya 5 jenis kanker, di antaranya:
1. Kanker payudara
Menurut sebuah penelitian, setiap tahunnya terdapat banyak wanita dan pria obesitas yang didiagnosa terkena kanker. Di Amerika, ada sebanyak 28.000 pria dan 72.000 wanita dengan berat badan berlebih, yang menjadi pasien baru kanker. Wanita yang mengalami obesitas, risiko terkena kanker payudara semakin meningkat, terlebih setelah memasuki masa menopause. Memasuki masa menopause, wanita dengan berat badan berlebih memiliki risiko 20 persen sampai 40 persen lebih besar terkena kanker payudara, jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki porsi tubuh seimbang. Hal itu terjadi karena jaringan lemak, terutama di sekitar payudara, memproduksi estrogen yang menjadi sumber hormon wanita menopase.
Namun hormon inilah yang kemudian menjadi pengacau, pasalnya hormon estrogen merupakan ‘bahan bakar’ bagi kanker payudara. Menurut Neil Iyengar, MD, peneliti dari Breast Cancer Research Foundation dan dokter di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, New York, kelebihan berat badan bisa memicu penumpukan lemak di sekitar payudara. Sehingga membuat jaringan lemak tersebut tidak stabil dan meradang.Peradangan kronis akan semakin buruk jika Anda adalah seseorang dengan berat badan berlebih. “Karena payudara sebagian besar tersusun dari jaringan lemak, kemungkinan jenis ‘disfungsi jaringan lemak’ ini terlibat dalam kaitan antara risiko kanker payudara dan berat badan,” katanya seperti dikutip dari health.com.
Selanjutnya
2. Kanker usus besar
Pria dan wanita dengan obesitas lebih rentan terserang kanker di sekitar usus besar. Kemungkinan terserang kanker kolorektal itu meningkat hingga 30 persen dibandingkan mereka yang memiliki berat badan ideal. Sejauh ini, ada dua teori yang mengungkapkan hubungan antara risiko kanker kolorektal dengan berat badan berlebih. Teori pertama adalah hubungan antara insulin dengan pemicu kanker.
Studi telah menghubungkan resistensi insulin, yaitu kondisi saat tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar sehingga meningkatkan kadar gula darah, meningkatnya risiko kanker kolorektal. Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung mengalami resistensi insulin. Usus besar juga dikelilingi oleh jaringan lemak, kata Dr. Iyengar. "Jika ada radang kronis tingkat rendah dari jaringan lemak, itu bisa menyebabkan perkembangan kanker usus besar," ujarnya.
3. Kanker hati
Peneliti juga menemukan bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki risiko hingga dua kali lipat lebih untuk terserang kanker hati. Sementara pada orang yang memiliki berat badan normal, risiko terkena kanker cenderung lebih kecil. Dr. Iyengar dan beberapa peneliti meyakini bahwa hepatitis C, infeksi virus pada hati, dapat berkembang menjadi kanker hati. Dan gejala yang sama juga ditunjukkan saat Anda obesitas. Para ahli menilai bahwa pada kedua kasus itu, peradangan tersebut bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
3. Kanker ovarium
Kanker ovarium banyak ditemui pada wanita yang memiliki obesitas. Sebuah studi menyebutkan, setiap 5 poin indeks masa tubuh (BMI) meningkat, maka risiko kanker ovarium pun semakin tinggi hinga 10 persen lebih besar. Seperti halnya kanker payudara, estrogen pun dapat menjadi salah satu penyebab kanker ovarium. Tingginya kondisi estrogen yang diproduksi di jaringan lemak, dapat memicu terjadinya kanker.
4. Kanker tiroid
Peningkatan poin dalam BMI ternyata juga memicu kanker tiroid. Sama halnya dengan ovarium, peningkatan lima poin BMI dapat menambah risiko kanker tiroid hingga 10 persen. Tiroid kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher Anda yang membantu mengendalikan sistem metabolisme.Kelenjar ini menghasilkan hormon, tapi tidak seperti kanker payudara atau ovarium, kanker tiroid mungkin tidak berkembang karena estrogen yang dibuat oleh jaringan lemak. Sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa bobot tubuh berperan dalam risiko pengembangan penyakit ini.
Untuk itu, mulailah Anda membiasakan hidup yang lebih sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga secara rutin agar terbebas dari obesitas yang dapat menyebabkan timbulnya kanker. Selain untuk kesehatan, memiliki berat badan yang ideal tentu akan membuat penampilan Anda jadi lebih menarik.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
[NP/ RVS]