Banyak mitos seputar kehamilan yang turun-temurun di masyarakat dan menjadi kepercayaan. Bahkan, ada beberapa orang yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja mitos-mitos seputar kehamilan yang perlu diluruskan?
1. Makan pepaya saat hamil tidak aman
Fakta: Pepaya akan berbahaya untuk ibu hamil jika belum matang. Pepaya muda mengandung zat lateks yang menurut beberapa penelitian dapat memicu kontraksi rahim. Jadi, makanlah pepaya yang sudah benar-benar matang.
2. Posisi berhubungan seksual menentukan jenis kelamin bayi
Fakta: Posisi saat berhubungan seksual tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi. Hal yang dapat menentukan jenis kelamin bayi hanya prosedur IVF (in vitro fertilization), yaitu program reproduksi buatan di dalam laboratorium di mana sperma dan sel telur dipersatukan.
3. Konsumsi jenis makanan sebagai penentu kelamin anak
Fakta: Sampai saat ini, belum ada penelitian secara uji klinis yang mendukung pernyataan tersebut.
4. Jangan minum air es agar bayi tidak besar
Fakta: Pernyataan tersebut tidak benar. Ibu hamil boleh saja minum air es, namun jangan berlebihan.
5. Dilarang melewati mesin pemindai (sinar-X) agar terhindar dari cacat janin
Fakta: Mesin pemindai memang memancarkan radiasi, namun tingkat radiasi tersebut sangat kecil dan tidak memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam rahim dan mengganggu bayi Anda.
Artikel lainnya : Bahaya Kelebihan Berat Badan Saat Hamil
6. Bentuk perut ibu sebagai penentu kelamin bayi
Fakta: Bentuk perut ibu tidak menentukan jenis kelamin bayi Anda karena bentuk perut saat hamil tergantung dari postur tubuh ibu dan bentuk tubuhnya.
7. Saat gerhana matahari, sebaiknya ibu hamil diam di dalam rumah agar bayi tidak cacat
Fakta: Gerhana matahari tidak akan memengaruhi perkembangan organ-organ janin di dalam rahim. Jika Anda memang ingin melihat gerhana matahari, pastikan untuk memakai kacamata khusus gerhana matahari agar terhindar dari gangguan mata.
Mitos-mitos di atas merupakan sebagian mitos yang beredar di masyarakat. Anda disarankan untuk memahami informasi dengan benar terlebih dahulu, agar tidak salah dalam menerapkannya.
Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.