Waktu mengemil merupakan waktu yang paling disukai bagi semua anak-anak dan bahkan orang dewasa.
Cemilan yang sehat dapat membantu anak Anda untuk tetap kenyang sepanjang hari dan juga dapat memberikan energi tambahan serta nutrisi penting.
Tapi cemilan tidak bisa sembarangan cemilan untuk diberikan ke buah hati. Pasalnya, salah menu bisa-bisa malah menuai masalah kesehatan lebih rumit lagi.
Misalnya, porsi snack atau pilihan menu snack yang berlemak dan berkalori malah membuat anak jadi kegemukan atau obesitas, yang juntrungannya malah-malah membuat anak berisiko mengalami gangguan jantung dan bahkan diabetes.
Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk memastikan menu cemilan sehat untuk anak?
10 Tips Cemilan Sehat Anak
Waktu mengemil merupakan waktu yang paling disukai bagi semua anak-anak dan bahkan orang dewasa.
Cemilan yang sehat dapat membantu anak Anda untuk tetap kenyang sepanjang hari dan juga dapat memberikan energi tambahan serta nutrisi penting.
Tapi cemilan tidak bisa sembarangan cemilan untuk diberikan ke buah hati. Pasalnya, salah menu bisa-bisa malah menuai masalah kesehatan lebih rumit lagi.
Misalnya, porsi snack atau pilihan menu snack yang berlemak dan berkalori malah membuat anak jadi kegemukan atau obesitas, yang juntrungannya malah-malah membuat anak berisiko mengalami gangguan jantung dan bahkan diabetes.
Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk memastikan menu cemilan sehat untuk anak?
1. Jauhkan Junk Food
Anak Anda tidak akan merengek meminta kue, permen atau keripik jika Anda tidak membeli dan menyimpannya di rumah. Berikan contoh yang baik dengan memilih cemilan yang sehat bagi diri Anda sendiri.
Usahakan senantiasa ada persediaan cemilan yang sehat di dapur rumah Anda. Dengan demikian tidak hanya anak Anda yang mendapatkan menu makanan yang sehat, tapi juga sekaligus seluruh anggota keluarga.
Ganti snack keripik instan dengan buah dan sayuran. Ajak anak dan seluruh anggota memulai hidup yang sehat dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Lalu apa lagi yang dapat dilakukan untuk mengelola makanan cemilan yang sehat untuk anak?
2. Pilihlah Cemilan yang Berserat
Makanan yang berserat seperti gandum akan memberikan energi yang lebih lama sehingga anak Anda juga tidak mudah lapar dan memiki keinginan untuk mengemil lagi. Anda dapat memilih keripik atau sereal yang berbahan dasar gandum dan tinggi serat. Efek tambahan yang akan didapatkan antara lain baik bagi pencernaan anak Anda.
Atau yang lebih menyenangkan lagi, Anda dapat membuat pudding atau agar-agar dengan kandungan gula sewajarnya tentunya, untuk memberikan jawaban kebutuhan serat harian anak. Serat pada makanan ini sangat membantu proses pencernaan karena memiliki kandungan serat yang tinggi.
Namun demikian pastikan puding dan agar-agar yang Anda buat tidak memiliki kandungan gula yang berlebihan.
3. Mix & Match
Anak Anda tidak suka sayur atau buah-buahan? Berikut triknya:
-
Anda dapat menyajikan wortel atau sayuran lainnya dengan dressing yang bebas lemak.
-
Jika anak Anda senang makan crackers, maka Anda dapat memberikan crackers kesukaannya dengan ditambahkan yoghurt bebas lemak.
-
Anda juga dapat mengoleskan selai kacang atau selai cokelat kesukaannya pada apel, pisang atau buah-buahan lainnya.
4. Variasi Menu
Anda dapat melakukan variasi menu dari kebiasaan makannya selama ini. Jika misalnya anak Anda hanya mau makan buah pisang saja, maka Anda dapat memberikannya buah lainnya misalnya nanas, mangga atau apel. Tentu dengan penyajian yang menarik.
Hal ini merupakan alasan kenapa makanan di restoran fast food lebih menarik. Karena dalam penyajian fotonya mereka mengoptimalkan penampilan yang mengundang selera. Meskipun tampilan aslinya jauh dari yang di foto. Hal yang sama dapat kita lakukan ke menu-menu makanan bergizi untuk anak Anda dan keluarga.
Tentunya hal ini membutuhkan energi kreativitas bagi Anda untuk menyiapkan. Karena penampilan makanan yang menarik dapat mengundang selera anak, dan akan lebih menarik lagi jika makanan yang kita 'poles' adalah makanan yang bergizi dan bernutrisi.
5. Jadikan Menu Sarapan Sebagai Variasi Menu Cemilan
Anda dapat menyajikan menu sarapan misalnya: sereal gandum, telur orak-arik (scrambled eggs) atau roti gandum sebagai variasi cemilan di sore hari.
Hal ini dapat menarik selera anak. Dimana bisa jadi menu kesukaan anak ternyata adalah menu sarapannya. Selain itu, hal ini merupakan usaha untuk membuat variasi pada menu kudapan yang sehat untuk anak.
Namun demikian, pastikan Anda memiliki menu sarapan yang memadai dalam hal nutrisi. Hindari sereal gandum yang memiliki kandungan gula tinggi.
6. Cemilan Manis
Cemilan yang sehat bagi anak tidak selalu memiliki rasa yang hambar. Untuk memuaskan keinginan anak mengkonsumsi makanan manis, Anda dapat memberikannya puding bebas lemak, yoghurt atau fruit bars.
Anda juga dapat membuat smoothies dengan campuran susu rendah lemak, yoghurt bebas lemak dan buah kesukaannya.
Namun penting untuk diingat, jangan memberikan makanan yang memiliki kandungan gula terlampau banyak, karena dikhawatirkan membawa risiko pada kesehatan gigi dan kandungan kalori yang berlebihan ditimbulkan mengundang bahaya kegemukan.
7. Have Fun
Buatlah penyajian cemilan yang sehat semenarik mungkin. Misalnya Anda dapat membuat wajah badut pada piring dengan buah-buahan yang berbeda.
Mirip seperti poin sebelumnya, namun Anda harus lebih serius dalam mengoptimalkan ini.
Anda dapat mencari referensi secara online di internet, dan mengaduk rasa kreativitas Anda dengan memilih bahan-bahan makanan yang dapat digunakan sebagai hiasan yang bernutrisi dan dapat dimakan anak.
8. Biarkan Anak Memilih Sendiri
Biarkan anak Anda memilih sendiri cemilan kesukaannya di rumah. Misalnya Anda dapat menyimpan sayuran siap pakai atau buah-buahan potong di kulkas atau tempat yang mudah dijangkau anak.
Atau jika memungkinkan Anda dapat melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan.
Karena proses menyiapkan makanan juga dapat menjadi kegiatan menyenangkan dan melatih stimulasi motorik anak lebih optimal.
9. Jangan Terpengaruh oleh Label Produk
Makanan yang dilabeli bebas lemak atau rendah lemak masih memiliki kalori dan kandungan yang tinggi. Perhatikan baik-baik kandungan nutrisi yang terkandung pada label produk.
Contoh kasus yang paling sering terjadi adalah maraknya produk minyak goreng atau margarine yang melabeli produk diri dengan 'zero' kolesterol. Pada faktanya, memang benar tidak ada kandungan kolesterol pada produk tersebut, namun yang terjadi adalah kolesterol baru muncul setelah ada proses pencernaan di tubuh manusia setelah makanan tersebut dikonsumsi.
Makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi biasanya hadir dalam makanan yang memiliki kandungan gula dan pengawet. Pastikan Anda mengenali kandungan-kandungan gula yang ada. (Baca: Mengenali Gula)
10. Buatlah Zona Khusus untuk Mengemil
Anda dapat membuat zona khusus untuk mengemil bagi anak di rumah, misalnya anak hanya boleh mengemil di meja makan. Hal ini akan menghindarinya dari mengemil sambil menonton TV yang tentu saja dapat berpotensi meningkatkan risiko obesitas pada anak.