Kesehatan Anak

4 Infeksi Kulit yang Sering Terjadi pada Anak

dr. Adeline Jaclyn, 13 Okt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Orang tua wajib tahu jenis infeksi kulit yang sering terjadi pada anak untuk bisa mencegah dan mengatasinya.

4 Infeksi Kulit yang Sering Terjadi pada Anak

Anak bisa dengan mudah mengalami infeksi kulit akibat berbagai faktor. Oleh karena itu, orang tua mesti tahu apa saja jenis infeksi kulit yang sering terjadi pada anak, sehingga bisa menentukan langkah pencegahan dan cara mengatasinya.

Anak bisa mengalami infeksi kulit pada beberapa waktu. Infeksi bisa ringan, bisa juga berat hingga menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan benar.

Infeksi kulit yang paling sering menyerang anak

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi kulit yang perlu diwaspadai.

1. Moluskum kontagiosum 

Penyakit kulit ini umum terjadi dan biasanya menyerang anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Molluscum contagiosum, yang merupakan bagian dari virus pox.

Infeksi kulit ini berupa papul, yaitu benjolan licin sewarna kulit seperti mutiara atau benjolan merah dengan penurunan pada pusat benjolan yang disebut umbilikasi. Biasanya, papul muncul di area tubuh dan lipatan dan tidak menimbulkan nyeri.

Ukuran benjolan bervariasi, dari 1 mm hingga 10 mm, dengan pertumbuhan selama beberapa minggu. Pada pasien yang imunokompeten (memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal), lesi dapat bertahan selama 6-8 minggu. Kondisi ini biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 6-9 bulan.

Penyakit ini mudah menular, tetapi hanya menyerang kulit dan tidak menyerang organ-organ dalam tubuh. Cara penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain yang terkontaminasi.

Infeksi jarang terjadi pada anak di bawah usia 1 tahun, lebih sering dialami anak usia 2-5 tahun.

Pengobatan bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi auto inokulasi (jumlah benjolan bisa bertambah banyak pada lokasi yang berdekatan) dan gejala, membatasi penyebaran, serta mencegah terbentuknya jaringan parut.

Berbagai pilihan terapinya meliputi obat oles dan berbagai tindakan langsung. Terapi bisa menyakitkan dan tidak ada bukti bahwa lebih efektif dibandingkan menunggu pemulihan sendiri.

2. Kutil virus 

Kutil kulit adalah pertumbuhan kulit bukan kanker yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Kutil virus umum terjadi. Angka kejadian meningkat selama masa kanak-kanak dengan puncak pada masa remaja dan menurun setelahnya.

Pada anak yang sehat, penyakit ini sembuh secara spontan. Kutil dapat menyebar dan menetap pada pasien yang imunokompromi (sistem imunitasnya menurun).

Tampilan kutil tergantung pada lokasi. Lokasi yang paling sering yaitu tangan dan kaki. Kutil virus biasanya tidak menyakitkan, kecuali jika tumbuh di telapak kaki.

Walaupun kebanyakan kutil sembuh secara spontan dalam 2 tahun, tetapi pada beberapa anak bisa menetap, membesar, dan menimbulkan nyeri.

Ada berbagai pilihan terapi untuk mengatasinya, dari mulai obat oles hingga tindakan. Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan terapi terbaik untuk anak.

3. Impetigo 

Impetigo adalah infeksi kulit superfisial yang ditandai dengan kerak berwarna keemasan. Infeksi ini merupakan penyakit kulit tersering ketiga setelah dermatitis dan kutil virus.

Puncak kejadian terjadinya impetigo adalah pada usia 2-6 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus kulit.

Infeksi kulit ini sangat menular dan menyebar dengan cepat melalui kontak langsung.

Impetigo bisa terjadi sebagai infeksi primer atau sekunder, yaitu bisa diakibatkan kondisi kulit lainnya seperti dermatitis atopik.

Pengobatannya meliputi antibiotik topikal, antibiotik sistemik, dan antiseptik topikal.

4. Tinea kapitis 

Tinea kapitis atau tinea capitis adalah infeksi kulit kepala dan rambut yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Kondisi ini sangat menular dan dapat terjadi pada semua kelompok umur, tapi paling sering menyerang anak berusia 2-10 tahun.

Gejalanya berupa kulit kepala yang merah dan bersisik, gatal, serta kerontokan rambut. Penyakit ini menyebabkan kebotakan berkerak, tetapi pola klinis spesifik dapat bervariasi.

Pengobatan tinea kapitis dapat meliputi pemakaian sampo dan obat anti jamur oral.

Itu dia berbagai infeksi kulit yang sering terjadi pada anak. Jika menemukan gejala dari salah satu infeksi kulit di atas pada si Keci, sebaiknya periksakan ke dokter agar bisa dilakukan diagnosis dan ditangani sesuai penyebabnya.

(RN)

Anak
Kulit Anak
Infeksi Kulit