Kekurangan gizi atau malnutrisi adalah salah satu kondisi yang tidak boleh diabaikan karena bisa memicu berbagai penyakit. Selain dapat menyebabkan stunting, akibat kekurangan nutrisi dapat memicu penyakit kwashiorkor, marasmus, hingga anemia.
Dampak malnutrisi juga bisa mengganggu kemampuan otak yang dapat mengakibatkan menurunnya IQ, mudah lupa, berkurangnya kemampuan bersosialisasi, hingga turunnya kemampuan memecahkan masalah.
Berikut adalah sejumlah penyakit akibat malnutrisi atau gizi buruk yang perlu diwaspadai anak-anak di usia pertumbuhan:
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di dunia. Hal ini juga dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan marasmus, tapi yang membedakan antara marasmus dengan kwashiorkor adalah adanya edema yang biasanya terlihat pada kaki.
Gejala lain dari kwashiorkor antara lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.
Artikel Lainnya: Tips Mencegah Malnutrisi pada Si Kecil yang Alergi
2. Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan kalori yang sangat parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada anak-anak.
Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang seharusnya sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan bersisik, dan kulit longgar merupakan gejala lain dari marasmus.
3. Anemia
Anemia adalah penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena kurang gizi. Meskipun anemia dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu alasan utama terjadinya anemia adalah kekurangan zat besi dan defisiensi vitamin B12.
Kondisi anemia juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, kelelahan, pucat dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah hemoglobin.
4. Gondok
Gondok adalah penyakit yang sebagian besar disebabkan karena kekurangan yodium dalam makanan. Gejala khas dari gondok ini adalah pembengkakan kelenjar tiroid. Gejala lainnya mirip dengan gejala penderita hipotiroidisme, seperti lesu, lemah, tingkat metabolisme yang rendah, peningkatan kerentanan terhadap dingin, dan lain-lain.
Artikel Lainnya: Mengenali Bahaya Malnutrisi pada Lansia
5. Hiponatremia
Hiponatremia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kekurangan natrium dalam darah. Kekurangan natrium ini merupakan gangguan elektrolit serius yang biasanya terlihat pada orang yang memiliki tingkat hormon antidiuretik sangat rendah (konsentrasi natrium dalam plasma kurang dari 135 mEq /L).
Penyakit hiponatremia sering dilihat sebagai akibat dari komplikasi penyakit medis lainnya yang serius, di antaranya diare, muntah berlebihan, dan polidipsia. Sementara gejala khas hiponatremia termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan lain-lain.
6. Hipokalemia
Hipokalemia adalah kondisi medis yang disebabkan karena kekurangan kalium. Dan hipokalemia sering dianggap sebagai komplikasi dehidrasi atau diare dan gizi buruk. Gejala hipokalemia termasuk kram otot, gangguan tekanan darah, sembelit, dan lain-lain. Efek serius dari hipokalemia termasuk depresi pernapasan dan aritmia jantung.
7. Defisiensi Vitamin
Kekurangan vitamin akibat malnutrisi bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti:
-
Kekurangan Vitamin A
Menyebabkan rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan nafsu makan, kulit kering dan kasar, kerusakan rambut, hingga kesulitan dalam penyembuhan luka.
-
Kekurangan Vitamin B1
Kekurangan Vitamin B1 menyebabkan gejala seperti badan lesu, menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah tiamin.
-
Kekurangan Vitamin B2
Kekurangan riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan penyakit malnutrisi protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit tenggorokan dengan pembengkakan dan kemerahan dari mulut, cheilosis, stomatitis, glossitis, dermatitis, dan lain-lain.
-
Kekurangan Vitamin B3
Menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak, dan bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka sariawan, depresi, diare, kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan nyeri anggota badan.
Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan Vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia, bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip serangan migrain, dan lain-lain.
Kekurangan Vitamin C
Kekurangan asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan luka yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Kekurangan Vitamin D
Gejala kekurangan vitamin D menyebabkan pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak seperti pada osteomalacia maupun osteoporosis.
Selain penyakit yang telah disebutkan, masih banyak gangguan kesehatan lain yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Oleh sebab itu, kamu perlu memastikan agar anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa tumbuh kembang mereka.
Artikel Lainnya: Sederet Tanda Anak Kurang Gizi, Ortu Harus Waspada
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, yuk download aplikasi KlikDokter sekarang dan chat dengan dokter spesialis anak. Kamu juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan lainnya di KlikDokter. Jangan lupa untuk beli obat dan suplemen kesehatan terlengkap di KALStore.
- PARAS Health. https://www.parashospitals.com/blogs/what-are-the-diseases-caused-by-malnutrition. 2024.
- WHO. https://www.who.int/health-topics/malnutrition#tab=tab_1. 2024.
- WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition. 2024.
- Cleveland Clinics. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22987-malnutrition. 2024.