Usia anak-anak kerap mengalami demam. Demam merupakan reaksi normal ketika tubuh sedang berperang melawan kuman dan virus.
Pada dasarnya, demam terjadi ketika suhu tubuh berada di atas suhu normal, yakni lebih dari 38 derajat Celsius.
Suhu tinggi saat demam adalah hasil metabolisme yang diperlukan tubuh untuk menjaga aliran darah dan reaksi kimia tetap dapat berjalan baik.
Oleh sebab itu, suhu tubuh yang naik dan turun saat demam bertujuan untuk mendapatkan aliran darah yang lancar serta oksigenasi meningkat.
Demam Naik Turun Bisa Menyebabkan Dehidrasi
Apabila suhu tubuh melebihi 38 derajat Celsius, si kecil umumnya merasa tidak nyaman.
Saat suhunya semakin tinggi, metabolisme tubuh anak pun akan berubah. Perubahan dapat ditandai dengan detak jantung yang lebih kuat dan napasnya menjadi lebih cepat.
Perubahan akibat demam ini membuat cairan tubuh anak menghilang lewat keringat dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.
Berkeringat saat demam menyebabkan kadar air dan elektrolit di dalam tubuhnya keluar. Dampaknya, anak bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi terjadi akibat penguapan di bagian kulit dan organ paru. Kondisi dehidrasi pun bisa dialami ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan elektrolit.
Artikel Lainnya: Minuman Elektrolit Bisa Atasi Dehidrasi Akibat Demam Berdarah?
Gejala dehidrasi saat demam dibagi menjadi dua kategori, ada dehidrasi ringan-sedang dan dehidrasi berat. Berikut gejala dehidrasi anak yang bisa orangtua amati.
Dehidrasi Ringan-Sedang
Gejala dehidrasi ringan-sedang dapat ditandai ketika anak mengeluh haus dan warna urine si kecil menjadi lebih kuning dari biasanya.
Perhatikan juga bila frekuensi dan jumlah urine anak berkurang. Gejala lain yang harus diwaspadai adalah anak mudah mengantuk, badan lemas, mulutnya terlihat kering, dan susah buang air besar.
Dehidrasi berat
Gejala dehidrasi berat adalah mata cekung, badan lemas, denyut jantung meningkat, urine sedikit atau tidak keluar sama sekali.
Tak hanya itu, dehidrasi berat bisa memicu kejang, hilang kesadaran, koma, hingga berakibat fatal.
Artikel Lainnya: Kiat Mencegah Dehidrasi pada Anak dan Apa Penyebabnya?
Cara Mencegah Dehidrasi Saat Anak Demam
Dehidrasi anak akibat demam bisa bertambah parah jika tidak dicegah dan diatasi dengan cara tepat.
Oleh karena itu orangtua harus tahu cara mencegah dehidrasi. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
1. Pantau Suhu Tubuh Anak
Pantau suhu tubuh anak setiap 4 jam sekali. Bila suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celcius, segera berikan obat penurun panas.
Orangtua juga bisa mendampingi si kecil ketika sedang demam agar ia merasa nyaman.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan
Apabila anak demam dan berkeringat banyak, segera berikan asupan cairan secara bertahap. Agar cairan cepat diserap oleh tubuh, Anda bisa memberikan minuman isotonik elektrolit, yaitu Pocari Sweat.
Pocari Sweat merupakan minuman ber-ION yang cepat menggantikan hilangnya cairan tubuh.
Di dalam Pocari Sweat mengandung natrium, kalium, magnesium, dan kalsium. Kandungan tersebut mirip dengan komposisi cairan tubuh yang hilang.
Maka itu, cegah dehidrasi saat demam dengan mengonsumsi minuman ber-ION!
Minuman isotonik ini tidak mengandung bahan pengawet, diproduksi dengan standar makanan yang tinggi, dan sudah teruji secara klinis sehingga aman dikonsumsi anak usia 1 tahun ke atas.
3. Konsultasi ke Dokter
Apabila anak terlihat lemas dan ditemui tanda dehidrasi berat, segera bawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Demam bisa menjadi tanda infeksi serius lainnya yang membahayakan kesehatan anak.
Itu dia penyebab dan cara mencegah anak dehidrasi akibat demam. Penuhi kebutuhan cairan anak secepat mungkin dalam jumlah cukup agar ia bisa segera pulih dan ceria kembali.
(OVI/AYU)