Anak Laki-laki juga Perlu Vaksin HPV?

Selama ini, vaksinasi HPV dikenal sebagai salah satu cara mencegah kanker serviks akibat infeksi Human papillomavirus pada perempuan. Nyatanya, infeksi HPV juga bisa terjadi pada laki-laki.

Sayangnya, karena kurangnya edukasi soal pentingnya vaksin HPV untuk anak laki-laki, banyak orangtua mengira bahwa vaksin HPV hanya berlaku untuk anak perempuan saja. 

Di bawah ini alasan pentingnya anak laki-laki menerima vaksin HPV yang perlu Mama dan Papa tahu.

Pentingnya Vaksin HPV untuk Anak Laki-Laki

Perlu diketahui, infeksi virus HPV tak hanya menyebabkan kanker serviks pada perempuan. HPV juga bisa menyebabkan kanker penis, anus, mulut, orofaring, hingga penyakit menular seksual, seperti kondiloma akuminata pada laki-laki. 

Artikel lainnya: Benarkah HPV Bisa Picu Kanker Payudara?

Menurut Centers for Disease Control (CDC), pemberian vaksin HPV di Amerika Serikat menurunkan risiko infeksi HPV, kutil kelamin, dan pertumbuhan sel abnormal pada serviks sebanyak 81-88 persen. 

Nah, Human papillomavirus ada banyak jenisnya. HPV tipe 16 dan 18 sering dikaitkan dengan kanker anus, penis, dan oropharyngeal pada laki-laki. Sementara, kutil kelamin paling banyak disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11. 

Pemberian vaksin HPV sedari dini, diharapkan bisa mencegah terjadinya berbagai masalah tersebut.

Nah, Mama dan Papa tidak perlu khawatir soal pemberian vaksin HPV untuk anak laki-laki. Soalnya, vaksin HPV tidaklah berbahaya. 

Umumnya, efek samping yang mungkin muncul setelah vaksinasi HPV bersifat ringan, seperti nyeri ataupun bengkak di lokasi suntikan, demam ringan, atau sakit kepala.

Artikel lainnya: HPV dan Virus Corona Sama-Sama Berbahaya, Ini Perbandingannya

Syarat Vaksin HPV untuk Anak Laki-Laki

Idealnya, vaksin HPV diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan yang belum aktif secara seksual dan belum memperoleh vaksin HPV sebelumnya. 

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin HPV dapat diberikan pada anak perempuan maupun laki-laki mulai usia 9-14 tahun. Vaksin HPV diberikan sebanyak dua kali, dengan jeda sekitar 6-15 bulan antara vaksin dosis pertama dengan dosis kedua.

Sedangkan untuk anak usia diatas 15 tahun, vaksin HPV dapat diberikan sebanyak 3 dosis dalam periode 6 bulan.

Selanjutnya, syarat vaksin HPV untuk anak laki-laki adalah tidak diberikan dalam keadaan sakit bergejala sedang atau berat. Karenanya, Mama dan Papa perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan si kecil terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi HPV. 

Pemberian vaksin HPV juga tidak disarankan bagi anak yang memiliki reaksi alergi terhadap kandungan vaksin ketika menjalani vaksinasi dosis pertama. \

Vaksin HPV adalah salah satu cara pencegahan paling efektif agar perempuan terlindungi dari kanker serviks. Pemberiannya sudah bisa dilakukan sejak usia anak-anak. 

Artikel lainnya: Syarat dan Kriteria untuk Mendapatkan Vaksin HPV Gratis

Tak hanya perempuan, nyatanya vaksin HPV juga dibutuhkan anak laki-laki. Soalnya, anak laki-laki juga bisa berkontribusi dalam penyebaran Human papillomavirus.

Dengan melakukan vaksinasi HPV, Mama dan Papa dapat mencegah anak mengalami berbagai infeksi menular seksual maupun kanker. 

Bekali juga anak dengan edukasi seks sehingga mereka memahami risiko melakukan seks yang tidak aman dan tidak bertanggung jawab.

Apabila Mama dan Papa mencurigai anak mengalami infeksi HPV, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter spesialis kulit dan kelamin lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil. 

(ADT/JKT)

Referensi:

• Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 2022. Jadwal Imunisasi Anak 2020 Rekomendasi
• CDC. Diakses 2022. When should my child get HPV vaccine? 
• CDC. Diakses 2022. HPV vaccination is very safe.