Kesehatan Anak

Ini 5 Penyebab Balita Sakit Gigi yang Mama Harus Waspadai

Aprinda, 13 Feb 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat anak mengeluh sakit gigi, orang tua biasanya khawatir. Padahal ada beberapa penyebab sakit gigi pada anak yang bisa Anda kenali.

Ini 5 Penyebab Balita Sakit Gigi yang Mama Harus Waspadai

Bukan hanya orang dewasa, balita juga bisa mengeluh sakit gigi. Ketika mengalami kondisi ini, biasanya aktivitas Si Kecil langsung terganggu. Anak jadi malas makan, tidak mau menyikat gigi, bahkan rewel.

Lalu, kenapa anak balita bisa sakit gigi? Menurut American Academy of Pediatric Dentistry, berikut beberapa penyebab sakit gigi pada anak balita yang perlu Mama dan Papa tahu:

1. Gigi Tumbuh

Sebagian besar anak biasanya akan mengalami fase pergantian gigi dimulai saat usia 6 bulan dan akan selesai saat usia 30 bulan.

Pada fase ini anak tidak saja mengalami sakit gigi, tapi juga bisa mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Gusi meradang di tempat gigi yang akan tumbuh
  • Tidur terganggu
  • Banyak mengeluarkan air ludah
  • Sering menggigit saat menyusui
  • Hilang selera makan

Untuk mengatasinya, Mama dapat memberikan anti nyeri yang mengandung paracetamol atau ibuprofen. Selama masa teething, Mama juga sebaiknya memberikan buah atau teether yang didinginkan untuk meredakan sakitnya.

Artikel Lainnya: Inilah Tanda-tanda si Kecil Akan Tumbuh Gigi

2. Gigi Patah

Di usia 2-3 tahun, balita lebih aktif bergerak, berlari-lari, menendang, dan melompat  misalnya. 

Hal ini membuat mereka rawan untuk mengalami jatuh, tersandung, terbentur yang berujung dengan gigi patah dan terasa sakit, menurut penelitian teranyar yang diterbitkan pada jurnal Uptodate.

Kondisi gigi Si Kecil yang patah tidak selalu berakibat fatal. Akan tetapi, penyebab sakit gigi pada anak balita ini memicu komplikasi berupa masalah gigi lainnya. Ini cenderung terjadi pada balita yang belum bisa menjaga kebersihan gigi sendiri dengan baik.

Oleh karena itu, jika Si Kecil mengalami gigi patah, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi. Tujuannya, agar bisa diketahui apakah cedera tersebut berakibat fatal atau tidak. 

Gigi yang patah sedikit bisa saja tidak diperlukan perbaikan sama sekali. Namun, Mama harus perhatikan setiap perubahannya. 

Jika gigi yang terkena trauma sampai berubah menjadi abu-abu atau menghitam, kemungkinan sudah terjadi kerusakan pada pembuluh darah gigi. Ini biasanya hanya terjadi sementara, seperti memar.

Namun pada kasus warna gigi tidak kembali seperti semula, diperlukan pemeriksaan dokter gigi lebih lanjut. Bisa jadi gigi telah mengalami infeksi atau kematian saraf, sehingga perlu dilakukan tindakan gigi. 

Nah, pada usia kanak-kanak masih agak sulit untuk dilakukan tindakan gigi. Jadi, sebaiknya Mama wajib berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis gigi anak.

Artikel Lainnya: Gigi Bayi Tidak Rata, Ini Penyebab dan Cara Atasinya!

3. Tambalan Gigi Anak Lepas

Tambalan gigi anak yang lepas bisa menyebabkan sakit gigi karena lubang gigi yang tadinya tertutup kini terbuka. Biasanya gigi anak menjadi sensitif terhadap minuman panas atau dingin.

Jika Si Kecil merasa kesakitan, berikan obat pereda nyeri yang mengandung ibuprofen atau paracetamol.

Selain itu, Mama bisa membantu meredakan sakit giginya dengan menggunakan minyak cengkeh yang diteteskan pada kapas kecil dan ditempelkan ke lubang giginya. 

Cara lainnya, tutup lubang gigi Si Kecil dengan gulungan kapas kecil agar sakitnya berkurang. Beri tahu si Kecil untuk menyikat gigi dengan pelan dan hati-hati.

Jangan gunakan obat kumur karena dapat menambah rasa perih. Makanan yang terlalu manis, sulit dikunyah, terlalu renyah atau keras dan terlalu asam, dapat menambah kerusakan gigi tersebut. Jadi, wajib dihindari dan dibatasi, ya.

4. Makanan Tersangkut di Sela Gigi

Jika anak balita mengeluh sakit gigi mungkin saja penyebabnya adalah sisa makanan yang tersangkut di antara gigi-giginya. 

Hal ini dapat menyebabkan luka pada gusi yang bisa berlanjut menjadi infeksi gusi. Biasanya akan timbul gejala seperti sakit berdenyut yang spontan, bengkak pada gusi, bahkan muncul demam. 

Makanan sejenis popcorn dan keripik biasanya sering menyebabkan kondisi ini. Penyebab lainnya adalah efek dari menggigit kuku. 

Jika hal ini terjadi, segera bersihkan dengan benang gigi atau dental floss dengan gerakan pelan ke atas dan bawah, sampai ke bawah gusi agar sisa makanan tersebut terangkat.

Bisa juga gunakan tusuk gigi plastik dengan perlahan. Jangan berusaha mencongkelnya dengan terlalu keras karena bisa mendorong sisa makanan masuk lebih dalam.

Mama bisa juga menggunakan alat lain seperti interdental brush untuk mengatasinya.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Merawat Gigi dan Mulut Bayi

5. Gigi Berlubang Karena Malas Sikat Gigi

Menurut situs Nationwide Children, penyebab sakit gigi yang paling umum adalah gigi berlubang dan ini terjadi karena anak malas untuk sikat gigi. Makanan yang tersangkut di gigi yang tidak dibersihkan dengan menyikat gigi bisa mengundang bakteri.

Bakteri di mulut akan memakan sisa makanan dan menghasilkan asam. Nah, asam inilah yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan kerusakan dan gigi berlubang

Sering kali Si Kecil enggan menyikat gigi karena rasa pasta, seperti rasa tidak enak yang membuat mereka mual. Belum lagi dengan rasa pedas dingin dan banyaknya busa yang dihasilkan di mulut. 

Jika ini penyebabnya, Mama harus biasakan Si Kecil untuk menyikat giginya dengan rajin. Di samping itu, pilih pasta gigi yang tepat untuk Si Kecil, seperti PUREKIDS Toothpaste

Tidak seperti pasta gigi umumnya, PUREKIDS Toothpaste tidak mengandung SLS atau Sodium lauryl sulfate. SLS pada pasta gigi diketahui bisa memicu iritasi dan luka di mulut. 

Keunggulan lainnya, ada kandungan xylitol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri jahat di mulut dan mencegah terjadinya peradangan gusi. 

Kemudian, pasta gigi khusus anak ini mengandung tixoxil, yang mampu membersihkan area mulut dalam sampai bersih dan bebas kuman.

Bukan hanya itu saja, pasta gigi ini bisa Mama berikan sejak Si Kecil berusia 6 bulan atau sudah tumbuh gigi, lho! Ini karena PUREKIDS Toothpaste tidak mengandung detergen dan tanpa fluoride sehingga aman jika tidak sengaja tertelan.

Pasta gigi PUREKIDS Toothpaste juga dijamin mudah disukai anak-anak karena rasanya enak dan sudah food grade, lho, Ma! Jadi Mama tidak perlu khawatir jika Si Kecil tidak sengaja menelan pasta gigi.

Semua keunggulan PUREKIDS Toothpaste bisa jadi senjata ampuh Mama untuk menjaga kesehatan gigi Si Kecil. 

Artikel Lainnya: Awas, Gigi Berlubang Anak Bisa Disebabkan Kurangnya Peran Orang Tua

Mama membutuhkan tips lainnya untuk menjaga kesehatan gigi anak? Jangan khawatir, download aplikasi KlikDokter dan gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi lebih mudah!

Selalu #JagaSehatmu supaya keluarga di juga senantiasa sehat!

(NM)




Advertorial
Anak Sakit Gigi
  • Nationwide Children. Diakses 2023.Toothache (Pulpitis) in Children
  • American Journal of Dentistry. Diakses 2023. Side effects of sodium lauryl sulfate applied in toothpastes: A scoping review.
  • National Health Service. Diakses 2023. Baby Teething Symtomps
  • Seattle Children. Diakses 2023. Toothache
  • University of Rochester Medical Center. Diakses 2023. Toothache
  • Uptodate. Diakses 2023. Patient education: Mouth and dental injuries in children (Beyond the Basics).
  • The Royal Children's Hospital Melbourne. Diakses 2023. Dental Care. 
  • American Academy of Pediatric Dentistry. Diakses 2023. Parent Tips: Healthy Teeth for Babies.