Untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, ada beberapa nutrisi yang penting untuk dipenuhi lewat pola makan hariannya. Namun, bagaimana jika anak menolak makan sehat atau cuma mau makanan kemasan, instan, manis, atau cepat saji? Tenang, ada solusi untuk mengatasinya.
Salah satu alasan anak menolak makanan sehat adalah karena rasanya yang kalah dari jajanan yang ia dapatkan dari luar rumah. Jangan panik berlebihan, jangan pula pasrah pada keadaan. Aksi ‘tutup mulut’ anak terhadap makanan sehat bisa diatasi dengan kerja sama antara ibu dan anak.
Peran makanan sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Tak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, sehingga ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Untuk mengetahui definisi makanan sehat, Anda bisa menerapkan Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman ini dapat diterapkan dengan memperhatikan empat prinsip, yaitu:
- Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam
- Menjaga pola hidup bersih
- Menjaga pola hidup aktif dan olahraga
- Memantau berat badan
Porsi asupan pun juga harus diperhatikan. Mulai dari protein nabati, protein hewani, makanan pokok, hingga sayuran dan buah berdasarkan kebutuhan. Selain itu, Anda harus minum air mineral minimal sebanyak dua liter (atau sekitar delapan gelas) dalam sehari.
Tips mengatasi anak yang menolak makan sehat
Banyaknya jajanan yang ditawarkan di lingkungan sekolah dan tak adanya kontrol untuk konsumsi makanan sehat di lingkungan rumah membuat anak terbiasa mengonsumsi makanan yang gurih. Entah itu tinggi MSG, mengandung bumbu penyedap lainnya, atau makanan lain yang mengandung pewarna dan pemanis buatan.
Tak cuma itu, anak yang gemar jajan pun cenderung menjadi malas saat waktunya makan di rumah karena masih kenyang. Padahal, makanan dengan begitu banyak zat aditif (tambahan) dapat berdampak buruk bagi kesehatannya dalam jangka panjang.
Orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, yaitu dengan menyediakan makanan sehat untuk memenuhi asupan gizi yang ia butuhkan. Karena itu, sebagai langkah pertama dalam menangani anak yang tidak mau makan sehat, berusahalah untuk melibatkan anak sehingga ia tertarik untuk mengonsumsinya. Selanjutnya, terapkan tips di bawah ini!
Membuat menu makanan bersama anak
Setiap akhir pekan, luangkan waktu untuk berdiskusi tentang menu makanannya selama satu minggu ke depan dengan anak. Dengan melibatkannya, maka anak akan lebih bersemangat dan menantikan makanan yang telah disepakati bersama. Selain itu, cara ini juga bisa menghindari pengulangan menu yang dapat menimbulkan rasa bosan anak pada makanan tertentu.
Sajikan makanan dengan bentuk dan warna yang menarik
- Coba cek apa saja karakter favorit anak, sehingga bisa Anda jadikan inspirasi dalam menghias atau membentuk makanannya. Anak sering kali tertarik dengan makanan yang memiliki warna dan bentuk menarik.
- Penyajian makanan dengan warna yang menarik tak harus selalu menggunakan bahan aditif seperti zat pewarna makanan. Anda dapat memanfaatkan kandungan dari buah maupun bahan alami lainnya sebagai pewarna makanan alami, seperti:
- Hijau: daun suji, daun pandan, bayam
- Kuning: kunyit, labu kuning, mangga
- Merah: bit, stroberi, buah naga, bunga rosela
- Biru: bunga telang, kubis
- Jingga: wortel
- Cokelat: gula kelapa
- Selain mempercantik tampilan makanan, penggunaan bahan alami sebagai pewarna juga bisa menambah nilai gizi dari makanan yang disajikan.
Kreasikan makanan favorit anak
Sering kali anak pilih-pilih makan dan tidak menyukai sayur. Hal ini dapat diatasi dengan membuat kreasi makanan yang tidak ia sukai, lalu dicampur dengan makanan yang ia gemari. Misalnya pada anak yang tak suka sayur tetapi doyan telur, Anda bisa mancampur irisan atau potongan sayur saat membuat telur dadar.
Selain itu, sediakan camilan untuk selingan di luar waktu makan besar. Camilan bisa diberikan sebanyak dua kali sehari. Dalam menyiapkan camilan untuk anak, pastikan tetap sehat dan tinggi serat.
Selain dengan menerapkan solusi di atas dalam mengatasi anak yang menolak makan sehat, bila perlu, berikan anak suplemen multivitamin. Pilih yang mengandung vitamin A, C, E, D, dan zink untuk mendukung peningkatan sistem daya tahan tubuh anak dalam fase tumbuh kembangnya. Untuk mendukung kesehatan dan perkembangan otak anak, Anda juga bisa mendukungnya lewat pemberian omega-3 dari minyak ikan.
Jangan lupa juga untuk mencari suplemen yang tak merusak gigi alias bebas dari gula (misalnya penggunaan pemanis alami xylitol). Cari juga suplemen yang dilengkapi rasa yang disukai anak, seperti jeruk dan rasberi, sehingga anak tak malas-malasan dalam mengonsumsinya. Semoga berhasil dan anak bersemangat makan makanan sehat!
Apabila masih ada pertanyaan lainnya seputar topik ini, jangan ragu konsultasikan dengan dokter langsung lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(RN/ RH)