Sebagian orang menghabiskan minggu-minggu terakhir di bulan Desember kemarin dengan liburan. Buat Anda yang bepergian bersama anak, pasti berharap liburan bisa menyegarkan kembali badan serta pikiran. Tapi sayangnya, bukannya keceriaan yang didapat, justru anak rewel usai pulang dari liburan. Lalu, benarkah rewel adalah salah satu tanda bahwa anak sakit?
Cara anak ungkapkan rasa
Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, benar adanya bahwa rewel merupakan cara berkomunikasi pada anak, khususnya anak balita, untuk mengungkapkan rasa sakit yang tengah dialaminya. Reaksi rewel yang dihasilkan oleh balita yang sedang sakit disebabkan oleh kemampuan berkomunikasi yang terbatas.
“Anak-anak batita dan balita belum bisa mengatakan apa yang sesungguhnya ia rasakan melalui ucapan. Rewel yang mereka tampilkan itu untuk mengatakan bahwa ada yang tidak beres,” kata dr. Devia.
Sebenarnya, saat orang dewasa sakit, pola perilaku pun ikut berubah. Pada orang yang sakit, biasanya mereka akan mudah tersinggung, mudah terasa terganggu, ataupun sebaliknya, tidak tertarik melakukan apa pun karena kondisi badan yang tidak nyaman. Maka, sudah sewajarnya jika anak yang sedang sakit juga meluapkan perasaannya dengan cara rewel.
Artikel lainnya: Anak Rewel dan Muntah, Awas Keracunan Makanan!
Sumber kerewelan anak, dari tumbuh gigi hingga depresi
Ada sejumlah gangguan kesehatan pada batita yang bisa menyebabkan mereka rewel, antara lain tumbuh gigi, anemia, kolik, hingga depresi. Menurut dr. Devia, di antara keempat gangguan tersebut, yang acap memicu perilaku rewel adalah kolik. Kondisi tersebut biasanya muncul pada malam hari.
“Kolik membuat perut Si Kecil bergas dan membuatnya tidak nyaman. Sehingga, tak ada cara lain yang bisa dilakukan si anak selain menangis,” jelas dr. Devia.
Kolik pada anak sebenarnya bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, saat liburan anak terpapar banyak stimulus (seperti suara ataupun cahaya), serta tidak tecernanya makanan secara sempurna di dalam perut si Kecil akibat mengonsumsi makanan “asing” saat liburan.
Untuk mengatasi kerewelan anak yang disebabkan oleh kolik, hal sederhana yang bisa Anda lakukan adalah menggosok tubuh, terutama perutnya dengan minyak telon atau minyak kayu putih sambil memberinya pijatan-pijatan lembut. Hal itu dilakukan untuk menyamankan tubuh sekaligus mengeluarkan gas yang terperangkap dalam perutnya. Biasanya saat si Kecil sudah bersendawa, rewelnya pun akan berkurang.
Tak selalu berarti sakit
Di sisi lain, menurut dr. Devia, rewel pada anak tak melulu menjadi tanda bahwa dirinya sedang sakit. Bila usia anak sudah di atas 5 tahun, mereka sudah bisa mengomunikasikan rasa sakit dengan lebih lancar kepada orang tuanya. Meski demikian, mereka masih belum lancar dalam mengekspresikan perasaan yang lebih kompleks. Maka, satu-satunya cara yang mereka pilih untuk mengekspresikan diri adalah dengan cara rewel.
“Biasanya, penyebab anak yang sudah masuk ke usia sekolah jadi rewel adalah karena insecure terhadap lingkungan sekitarnya. Bisa jadi karena ia tidak siap dan tidak mau berhadapan lagi dengan sesuatu yang menyebalkan di sekolahnya,” tutur dr. Devia.
Sebagai kesimpulan, jika anak rewel usai liburan, cobalah mengomunikasikan hal tersebut pelan-pelan dengannya, agar anak bisa lebih terbuka untuk menceritakan penyebabnya. Namun, apabila rewel anak bukan disebabkan oleh penyakit (ditandai dengan demam, tidak mau makan, BAB bermasalah, dan lain sebagainya), bawalah si Kecil ke dokter anak supaya bisa diperiksa dengan lebih saksama.
[RS/ RVS]
Artikel lainnya: Tips Mengatasi Anak Menangis dan Merengek di Tempat Umum