Semakin bertambahnya usia anak, banyak perkembangan yang ia lalui termasuk dalam hal sosial dan emosional.
Anak akan semakin mahir dalam mengutarakan keinginannya. Terkadang, keinginannya bersinggungan dengan harapan orang tua atau norma yang baik. Hal ini terkadang membuatnya terkesan sulit diatur.
Bahkan pada beberapa kasus, anak menjadi sangat emosional dan melawan perkataan atau nasihat dari orang tua.
Untuk menghadapi sikap anak yang demikian, jangan buru-buru terpancing emosi. Simak beberapa cara mengatasi anak yang suka membangkang berikut ini:
1. Jangan Beri Label Pembangkang
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah hindari memberi label pembangkang pada anak. Jangan hanya karena anak melawan orang tua sesekali, lalu dicap sebagai pembantah atau durhaka.
Anggapan yang salah bisa melukai perasaan si anak. Bersikap tenanglah saat anak melawan bila dinasihati. Jangan sampai mengeluarkan kata-kata negatif untuk anak karena akan menyakitinya dan memperkeruh masalah.
Ingat, ketika anak sedang marah dan membangkang, emosinya sedang dominan sehingga tidak dapat berpikir logis. Memberikan nasihat saat itupun menjadi percuma.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Anda sedang Membesarkan Anak Pemarah
2. Ajak Anak Bicara
Coba ajak anak bicara empat mata. Ingat, perilaku membangkang tersebut bisa saja terjadi karena mereka sedang cari perhatian dari orang tuanya.
Ajak duduk dan ngobrol bersama saat perasaan anak sudah mulai tenang dan emosinya sudah tidak dominan.
Buatlah suasananya senyaman mungkin dan tidak mengintimidasi. Dengan begini, anak mungkin akan bercerita tentang alasannya melakukan tindakan tersebut dan harapan-harapannya.
Ceritakan juga bagaimana sudut pandang orang tua dan carilah jalan tengah.
3. Sebisa Mungkin Tidak Terpancing Emosi dan Menghakimi Anak
Untuk mengatasi anak yang membangkang, cara ini perlu diperhatikan. Pasalnya, menghakimi anak dapat membuatnya semakin emosi, dan tidak jarang akan semakin membangkang.
Lebih baik hadapi dengan kepala dingin, dan tanyakan tentang kemauan anak yang sebenarnya. Fokuskan pada anak. Jangan fokus hanya karena orang tua mau didengar.
Bila telah dibicarakan dengan baik dan anak sudah mengerti bahwa sikap membangkang adalah salah, orang tua dapat menyepakati bersama anak mengenai hukumannya bila mereka mengulanginya kembali.
4. Bicarakan Aturan dengan Anak
Libatkan anak dalam membuat peraturan keluarga. Orang tua bisa mendengar dari sisi mereka, maunya seperti apa. Berikan pula instruksi dengan jelas dan detail. Jangan sampai anak mencari celah dari instruksi yang orang tua lontarkan.
Misalnya, bagaimana seharusnya berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang lebih muda. Dengan begitu, budaya dalam bertutur kata dalam keluarga akan baik dan mengurangi risiko anak menjadi pembangkang.
Artikel Lainnya: Hal-Hal yang Sebaiknya Tak Dilakukan Orangtua di Depan Anak
5. Coba Masuk ke Dunia Anak
Orang tua juga bisa mencoba masuk ke dunia anak. Karena dengan mengikuti pola pikir dan kebiasaannya, orang tua dapat lebih memahami kemauan anak.
Selain itu, orang tua akan tahu bagaimana memberikan pengertian kepada anak dengan cara yang dapat ia terima. Tetap tegas terhadap norma yang baik dan mengajarkannya perlahan kepada anak.
6. Berusaha Menjadi Teman untuk Anak
Cara lainnya untuk mengatasi anak yang suka membantah adalah dengan berusaha menjadi teman mereka.
Umumnya, anak akan lebih banyak membangkang pada pola asuh otoriter. Karena anak tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapatnya.
Untuk mencegah hal tersebut, menjadi teman yang baik untuk anak dapat membuatnya nyaman dengan orang tuanya. Anak akan mau bercerita dan percaya terhadap orang tuanya.
Orang tua dapat memulai dengan selalu mendengarkan ceritanya, bermain bersama, diskusi dua arah, dan menghargai pendapatnya.
7. Penuhi Hak-Hak Anak
Anak-anak memiliki hak untuk dipenuhi. Dengan memenuhi hak tersebut, maka anak akan merasa aman, tenang, dan percaya terhadap lingkungannya.
Mulai dari hak dasar seperti tempat tinggal yang nyaman, makanan bernutrisi, bermain, hingga mendapat pendidikan yang layak akan membuat tumbuh kembangnya optimal.
Bila haknya tidak terpenuhi dan ia melihat anak lain mendapatkannya, ini bisa menjadi salah satu pemicu dari perilaku membangkang. Penelitian mengatakan, dengan mendapat pendidikan yang baik anak akan memiliki perilaku yang baik pula.
Artikel Lainnya: Bagaimana Jika Anak Suka Berbohong?
8. Berkomunikasi dengan Teman dan Orang Tua Teman Anak
Cara ini juga bisa dicoba untuk mengatasi anak yang suka membangkang.
Umumnya anak dengan usia seumuran memiliki pola perilaku yang sama. Tentunya dengan berkomunikasi dengan teman anak dan orang tuanya, maka sudut pandang baru bisa diperoleh, terutama mengenai pola pikir serta sikap anak.
Sering mengajak anak berinteraksi dengan temannya yang memiliki sikap baik dan positif dalam berperilaku terhadap orang tuanya juga dapat dicoba.
Karena melalui contoh nyata, anak dapat meniru dan merefleksikan terhadap dirinya. Namun, hindari sikap membanding-bandingkan anak di depan orang lain ya.
9. Masukkan Nilai-Nilai Agama kepada Anak
Agama apa pun memegang norma yang baik, yaitu berbakti dan berperilaku santun terhadap orang tua.
Dengan menanamkan nilai agama kepada anak, akan membuatnya memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada orang tua.
Ia juga akan mudah memahami bahwa perbuatan membangkang itu salah beserta alasannya dari sisi agama.
10. Terapkan Sistem Reward and Punishment
Berikan penghargaan atau pujian bila anak sudah memiliki sikap dengan baik. Misal, sikap membantah yang berkurang, berkata baik kepada orang tua, dan sebagainya.
Sebaliknya, bila anak menunjukan perilaku membangkang dan sering mengulanginya, sepakati hukuman yang akan diberikan.
Ini dapat menjadi aturan dalam keluarga dalam berperilaku. Tetap tegas dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang suka membangkang.
Tentu ini membutuhkan waktu, karena anak masih dalam proses belajar untuk mencapai kematangan emosi. Jika dalam praktiknya orang tua menemukan kendala, jangan sungkan untuk minta saran dan bantuan dari orang yang lebih ahli.
Yuk, #JagaSehatmu dan keluarga dengan membaca tips lainnya seputar parenting di aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Tanya Dokter.
[RS]