Vitamin dan mineral merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Vitamin dan mineral tak bisa dibuat oleh tubuh, sehingga harus dicukupi melalui asupan makanan atau suplemen vitamin. Dari situ, bagaimana cara mengetahui kapan anak membutuhkan suplemen vitamin?
Memberikan suplemen vitamin pada anak sering dianggap dapat membuat anak lebih sehat, pintar, dan tak gampang sakit. Jika Anda termasuk orang tua yang meyakini anggapan tersebut, sebaiknya mulai sekarang ubah persepsi itu. Faktanya, tidak semua anak membutuhkan suplemen vitamin. Terlalu berlebihan dalam memberikan suplemen vitamin untuk anak yang tidak membutuhkannya malah bisa mendatangkan efek samping yang dapat merugikan.
Vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak
Sebelum memberikan suplemen vitamin, terlebih dulu Anda harus mengetahui vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak. Memang ada puluhan vitamin dan mineral yang ia butuhkan, tapi secara umum empat zat berikut inilah yang dibutuhkan dalam jumlah yang tak sedikit, yakni:
-
Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, untuk membantu meregenerasi sel dan jaringan yang rusak, menjaga kesehatan kulit dan mata, serta berkontribusi dalam menjaga daya tahan tubuh. Vitamin A banyak ditemukan dalam susu, keju, telur, dan sayuran yang berwarna kuning dan oranye seperti wortel, ubi, atau labu parang.
-
Vitamin B
Vitamin B, terutama vitamin B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin) sangat dibutuhkan tubuh untuk berbagai hal. Di antaranya adalah berperan dalam kontraksi otot, mencegah gangguan saraf, membantu pembentukan sel darah merah, dan memperlancar metabolisme tubuh. Sumber vitamin B yang baik adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, keju, kedelai, dan kacang-kacangan.
-
Vitamin D
Vitamin D dibutuhkan tubuh dalam membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang, serta untuk menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah mengalami batuk pilek. Sumber terbaik vitamin D adalah paparan sinar matahari. Selain itu, susu dan ikan yang mengandung asam lemak tak jenuh seperti salmon dan makarel juga merupakan sumber vitamin D yang baik.
-
Kalsium
Kalsium sangat berperan dalam kekuatan tulang serta pertumbuhan tulang panjang. Anak yang kekurangan kalsium memiliki tulang yang lebih rapuh dan mudah bengkok, serta pertumbuhan tulangnya tidak optimal. Kalsium dapat ditemukan pada susu, keju, yoghurt, tahu, tempe, dan jeruk.
-
Zat besi
Zat besi merupakan salah satu bahan dasar utama pembentuk sel darah merah. Selain itu, zat besi juga berperan dalam pembentukan dan kontraksi otot. Di Indonesia, hampir 50% anak dan remaja mengalami kekurangan zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi di antaranya adalah daging sapi, daging kambing, bayam, buncis, dan kacang-kacangan.
Siapa yang membutuhkan suplemen vitamin?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak yang mengonsumsi makanan bergizi seimbang sudah tercukupi kebutuhan vitamin dan mineralnya dari apa yang dimakannya sehari-hari. Jika nutrisinya sudah terpenuhi lewat makanan, suplemen vitamin tidak diperlukan.
Seorang anak dianggap mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang jika secara rutin ia minum susu atau produk susu (keju atau yoghurt), serta mengonsumsi buah yang bervariasi, sayuran hijau, sumber protein (seperti ayam, ikan, daging sapi, telur), dan serealia (seperti oat atau nasi).
Sementara itu, anak yang membutuhkan suplemen vitamin di antaranya adalah:
- Anak picky eater yang sulit untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
- Anak yang memiliki penyakit kronis di saluran pencernaan atau saluran pernapasan
- Vegetarian
- Anak yang banyak mengonsumsi minuman bersoda (soda mengganggu penyerapan vitamin dan mineral)
Namun demikian, perlu diketahui bahwa jika anak mengkonsumsi vitamin dalam dosis yang berlebihan, vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan vitamin K, serta beberapa jenis mineral tak dapat dikeluarkan tubuh, melainkan akan menumpuk di berbagai organ tubuh.
Oleh karena itu, sebelum Anda membutuhkan suplemen vitamin, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter agar anak mendapatkan asupan vitamin yang sesuai dengan kebutuhnnya. Jadi, jangan sembarangan memberikan vitamin kepada anak, ya!
[RN/ RVS]