Sebagian besar pria belum dapat menghentikan kebiasaan merokok mereka, meskipun mereka sudah memiliki anak.
Walau ketika mengisap rokok, kamu akan menjauh dari hadapan anak agar asapnya tidak mengenai dirinya, asap rokok masih bisa menempel di pakaian.
Oleh sebab itu, menggendong dan mencium bayi setelah merokok sebaiknya tidak dilakukan. Pasalnya, akan ada berbagai dampak buruk yang mengintai. Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Bahaya Menggendong dan Mencium Bayi Setelah Merokok
Asap rokok yang sudah hilang setelah rokok terbakar habis masih bisa menempel di pakaian. Kondisi inilah yang menjadikan anak perokok tangan ketiga atau third hand smoker.
Bagi orang tua yang belum tahu, perokok tangan ketiga adalah mereka yang menghirup residu dari sisa-sisa asap rokok yang menetap pada area atau permukaan benda dengan paparan rokok atau asapnya.
Bahan kimia yang terdapat di dalam rokok maupun asapnya dapat menyebar melalui udara dan menempel pada media yang ada di sekitarnya, seperti baju, kulit, rambut, mainan, dinding, lantai maupun furnitur.
Sisa-sisa partikel rokok seperti nikotin, tar, dan zat-zat beracun lainnya yang terhirup bisa membahayakan kesehatan.
Artikel Lainnya: 3 Komplikasi yang Dapat Terjadi Saat Anak Demam
Bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan karena paparan asap rokok ini.
Pasalnya, anak-anak memiliki organ paru yang lebih kecil dari orang dewasa dan saluran udara yang masih berkembang. Selain itu, sistem kekebalan tubuhnya belum maksimal.
Anak-anak juga memiliki kecenderungan memegang benda apa pun dan memasukannya ke dalam mulut.
Bayi yang dicium perokok bisa mengalami gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Bahaya jangka pendek dari menggendong dan mencium bayi setelah merokok adalah:
- Sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi sehat yang berusia di bawah 1 tahun. Risiko SIDS meningkat jika bayi terpapar residu rokok dari lingkungan sekitarnya sejak lahir.
- Infeksi pernapasan. Asap rokok dan residu dari rokok dapat menyebabkan saluran napas mengalami peradangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit asma atau pneumonia.
Artikel Lainnya: Gangguan Motorik Halus pada Anak yang Perlu Bunda Kenali
Jangka panjangnya, bahaya ayah perokok bagi bayi adalah meningkatkan risiko kerusakan sel hingga DNA anak. Sebab, residu rokok dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.
Setelah berada di permukaan, residu rokok dapat dengan mudah masuk kembali ke udara, menghasilkan partikel yang dari waktu ke waktu dapat berkontribusi pada penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Tips Menggendong Bayi bagi Ayah Perokok
Setelah mengetahui bahwa “asap ketiga” dapat menempel selama berhari-hari pada permukaan dan benda-benda, ayah perokok sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut sebelum menggendong bayi:
- Hanya merokok di luar rumah, atau jauh dari lingkungan tempat anak berada.
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum masuk ke dalam rumah.
- Setelah masuk ke dalam rumah, segera mandi, keramas, dan cuci pakaian agar tidak ada zat beracun dari asap rokok yang menempel di dalam rumah.
- Jangan pernah merokok di dalam mobil, meski dengan jendela yang terbuka lebar, apalagi bila ada anak ada di dalamnya.
Artikel Lainnya: Rokok Herbal Apakah Lebih Baik dari Rokok Tembakau?
Kini kamu sudah tahu bahwa terdapat bahaya kesehatan apabila mencium bayi setelah merokok. Jadi, selalu tanamkan dalam pikiran bahwa rokok berpotensi menyakiti diri sendiri dan orang lain yang disayangi.
Oleh karena itu, berupayalah untuk benar-benar meninggalkan kebiasaan merokok, terlebih bila saat ini kamu sudah memiliki anak.
Karena pada dasarnya, kewajiban seorang ayah adalah memberikan perlindungan penuh terhadap seluruh anggota keluarga.
Ingin tahu lebih banyak soal kesehatan anak? Kamu bisa berkonsultasi kepada dokter lewat fitur Tanya Dokter.
Yuk, terus #JagaSehatmu dan keluarga. Download aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya.
[WA]