Kesehatan Anak

Cara Mengatasi Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak

dr. Reza Fahlevi, Sp.A, 26 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beragam jenis keterlambatan perkembangan pada anak yang mencakup keterampilan bahasa, motorik, sosial, dan kemampuan berpikir. Baca artikel ini untuk tahu cara menanganinya.

Cara Mengatasi Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak

Melihat tumbuh kembang anak yang terus bertambah tentu menyenangkan. Namun, sering kali orang tua diliputi rasa khawatir bila kemampuan si Kecil tertinggal dari anak seusianya. 

Ada beragam jenis keterlambatan perkembangan pada anak. Ini mencakup keterampilan bahasa, motorik, sosial, dan kemampuan berpikir. 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan adalah faktor genetik, kelahiran prematur, infeksi selama kehamilan, serta kurangnya stimulasi dari lingkungan.

Bila keterlambatan terjadi pada banyak area keterampilan (dua atau lebih), dapat dikatakan anak mengalami keterlambatan perkembangan umum atau global developmental delay. 

Sekitar 30% anak di dunia mengalami keterlambatan perkembangan, mulai dari yang ringan hingga berat. Sebanyak 5-10% di antaranya terdiagnosis gangguan spesifik seperti autisme. 

Ketika orang tua menyadari adanya keterlambatan pada tumbuh kembang anak, selain memeriksakan kondisi si Kecil ke dokter, dapat juga dibantu dengan pemberian stimulasi yang tepat. Berikut adalah cara mengatasi keterlambatan tumbuh kembang anak. 

1. Keterlambatan Bicara dan Bahasa

Atasi Gagap Bicara pada Anak dengan Permainan Ini

Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dicurigai terjadi pada anak bila usia 12 bulan belum bisa babbling, usia 16 bulan belum bisa mengucap satu katapun, dan/atau 24 bulan belum dapat mengucapkan 2 kata secara jelas. 

Orang tua dapat menstimulasi sedini mungkin untuk pencegahan dan dilakukan sesering mungkin. Ini beberapa cara untuk menstimulasi kemampuan bicara dan bahasa pada anak:

  • Sering ajak anak berkomunikasi, seperti mengobrol, bernyanyi, dan memintanya untuk mengulang kata-kata yang orang tua ucapkan. Gunakan bahasa yang sederhana ketika berbicara dengan anak.
  • Baca buku setiap hari. Dengan membacakan buku, anak akan lebih mengenal banyak kosakata. Pilihlah buku bergambar agar anak dapat menunjuk dan menyebut benda yang ia kenal.
  • Beri pujian ketika anak mengucapkan kata dengan benar.
  • Koreksi perkataan anak. Bila anak mengucapkan “Mam”, orang tua dapat mengoreksi dengan “Oh, mau makan, ya?”.
  • Hindari waktu screen time seperti menonton televisi atau YouTube. Ajak anak untuk melakukan kegiatan yang lebih aktif dan interaksi dua arah.

Artikel Lainnya: Perlukah Baby Walker untuk Melatih Anak Berjalan?

2. Keterlambatan Motorik

Kemampuan motorik terbagi menjadi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar seperti menegakkan kepala saat duduk, berguling, merangkak, berjalan, dan sebagainya. 

Sedangkan motorik halus seperti menggenggam, mengambil benda kecil dengan dua jari, membalikan lembar buku, menyusun balok, dan sebagainya. 

Orang tua perlu curiga anak mengalami gangguan motorik bila usia 4 bulan belum dapat mengangkat kepala, tangan masih mengepal, dan belum bisa menggenggam benda. 

Atau pada usia 8 bulan belum bisa berguling, usia 12 bulan belum bisa duduk tanpa topangan, dan 18 bulan belum bisa berjalan serta memegang benda kecil dengan jempol dan telunjuknya. 

Beberapa penyebab keterlambatan motorik adalah adanya kelainan atau kelemahan pada sistem saraf otot (neuromuskular). Misalnya, pada cerebral palsy atau distrofi otot. 

Untuk menstimulasi perkembangan motorik atau mengatasi pertumbuhan anak yang lambat, orang tua dapat melakukan cara berikut: 

  • Untuk memperkuat otot lengan, kaki, dan leher pada bayi yang masih kecil, orang tua dapat melakukan tummy time yaitu posisi bayi ditengkurapkan.
  • Untuk melatih duduk, mula-mula anak dapat didudukkan di kursi dengan sandaran agar tidak jatuh ke belakang, lalu beri mainan kecil di tangannya.
  • Taruh benda atau mainan kesukaan anak di hadapannya beberapa sentimeter sehingga ia akan terangsang untuk meraihnya, merangkak ke arahnya, berusaha berdiri untuk mengambilnya atau menunjuk ke arah mainan tersebut.
  • Dudukkan anak lalu bantu tarik ke posisi berdiri untuk memperkuat otot kaki dan melatih ia berdiri sendiri.
  • Jika anak belum bisa berjalan, latihlah dengan ‘mentitah’ atau memberikan mainan yang dapat dipegang dan didorong seperti push walker. Selain itu, dapat pula meminta anak berjalan ke arah oang tua. 

Artikel Lainnya: Orangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang

3. Keterlambatan Kognitif

Kiat Orang Tua Berbicara dengan Balita

Keterlambatan kognitif dapat menandakan adanya gangguan pada kemampuan berpikir anak. 

Beberapa hal yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak adalah stimulasi, genetik, nutrisi, gangguan pada sistem saraf pusat, riwayat kejang, trauma kepala, perubahan besar dalam hidup (misal orang tua meninggal, KDRT, dsb), dan lainnya. 

Tanda-tanda si Kecil mengalami masalah perkembangan kognitif, yakni tidak bereaksi terhadap suara orang tua, tidak respons jika namanya dipanggil, tidak ada kontak mata bila diajak bicara, serta tidak merespons saat diajak bermain pada usia di bawah 1 tahun. 

Beberapa cara mengatasi keterlambatan perkembangan anak, sekaligus menstimulasi kemampuan kognitifnya adalah sebagai berikut: 

  • Bernyanyi bersama anak. Putar lagu favoritnya secara berkala, sehingga ia dapat menghafal lirik lagu dan menyanyikan lagu tersebut. Kegiatan ini dapat membantu anak mengidentifikasi kata dan memori.
  • Perdengarkan berbagai jenis suara, seperti klakson mobil, suara burung, bunyi air saat mencuci piring. Kegiatan ini dapat membuat anak memahami hubungan antara objek dan suara.
  • Bermain dengan huruf abjad. Bisa dengan puzzle huruf abjad, buku berisi huruf abjad, lagu tentang huruf abjad, gambar huruf abjad, dan sebagainya.
  • Belajar berhitung. Ajak anak menghitung jumlah piring di meja makan, jumlah roda di mobil, dan sebagainya.
  • Bermain menggunakan berbagai jenis peralatan di rumah, misalnya peralatan dapur. Biarkan ia bereksplorasi dengan berbagai jenis suara, bentuk, dan tekstur dari peralatan tersebut.
  • Kenalkan berbagai jenis permainan, misalnya “ci-luk-ba”, menyusun balok, menyusun puzzle, main petak umpet.
  • Bermain dengan pasir dari tepung terigu, lalu di atasnya taruh berbagai jenis mainan berbentuk hewan. Dengan cara ini anak dapat belajar mengenal hewan.
  • Memasukkan sedotan ke dalam botol.
  • Melatih anak mengenal berbagai macam tekstur, seperti karpet, sisir, seprai, dan lainnya.
  • Menciptakan lingkungan yang hangat dan aman untuk anak mengeksplorasi sekitarnya.

Artikel Lainnya: Manfaat Musik untuk Tumbuh Kembang Anak

Demikian cara mengatasi keterlambatan tumbuh kembang anak yang bisa orang tua terapkan.

Stimulasi yang tepat dapat membantu anak mengejar ketinggalan. Jangan bosan untuk menemani anak bermain dan belajar hal-hal baru. Sebagian besar keterlambatan tumbuh kembang dapat diatasi bila ditangani sejak dini.

Apabila butuh konsultasi seputar tumbuh kembang anak, bisa lebih mudah via fitur Tanya Dokter. Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, baca artikel kesehatan terbaru dan tepercaya dengan download aplikasi KlikDokter.

[RS]

Tumbuh Kembang Anak