Pasta gigi anak kini hadir dengan berbagai macam rasa, warna, dan kemasan agar si Kecil tertarik untuk menyikat gigi. Namun, sering kali pasta gigi tersebut tertelan, baik sengaja ataupun tidak.
Terlebih lagi, anak di bawah usia 6 tahun belum punya refleks berkumur dan membuang ludah yang baik.
Apa dampaknya bagi kesehatan jika anak sering menelan pasta gigi? Simak pembahasannya berikut ini.
Bahaya Menelan Pasta Gigi
Pasta gigi anak yang dijual di pasaran ada yang punya kandungan fluoride yang rendah dan tinggi. Fluoride ini berfungsi untuk melindungi permukaan gigi agar tidak mudah berlubang.
Akan tetapi, jika fluoride terlalu banyak tertelan maka bisa menyebabkan gangguan pada gigi dan organ lainnya.
Berikut adalah sejumlah bahaya yang bisa saja muncul bila anak sering menelan pasta gigi:
1. Dental Fluorosis
Dental fluorosis adalah kerusakan pada lapisan enamel gigi tetap, yang ditandai dengan timbulnya bercak dan garis-garis putih.
Efek yang lebih berat, dental fluorosis bisa menyebabkan gigi seperti terkena noda cokelat kehitaman dan terdapat lubang-lubang dalam yang rapuh.
Hal ini bisa dipicu oleh kebiasaan menelan zat fluoride dalam pasta gigi, khususnya pada tahap pembentukan gigi di usia 0-8 tahun.
Kondisi tersebut akan membuat anak menjadi tidak percaya diri terhadap gigi tetapnya, terutama saat memasuki usia remaja.
Artikel Lainnya: Trik Agar Sikat Gigi Jadi Menyenangkan untuk Anak
2. Ruam Kulit
Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride bisa saja mencetuskan reaksi alergi pada beberapa anak.
Reaksi alergi ini dapat berupa dermatitis perioral, yakni ruam merah di mulut dan sekitarnya. Selain itu, jenis ruam ini juga bisa menyebabkan sariawan.
Meski kasus semacam ini lebih banyak terjadi pada wanita usia 20-50 tahun, bukan berarti anak-anak tidak bisa mengalaminya. Jika hal itu terjadi, segera hentikan pemakaian pasta gigi tersebut dan ganti dengan pasta gigi non-fluoride.
3. Keracunan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan mengenai bahayanya menelan pasta gigi.
Disebutkan, anak yang banyak menelan pasta gigi dengan kandungan fluoride berisiko keracunan, atau bahkan berujung kematian.
Berdasarkan penelitian, satu tube pasta gigi anak dengan rasa bubble gum mengandung 143 mg fluoride. Kandungan ini dapat mematikan bagi anak kecil dengan berat badan kurang dari 30 kg.
Anak yang keracunan fluoride dengan dosis 0,1-0,3 mg/kgBB berisiko mengalami gangguan kesehatan. Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah nyeri lambung, mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan munculnya gejala seperti flu.
4. Terganggunya Metabolisme Gula Darah
Terlalu banyak menelan pasta gigi berfluoride bisa berbahaya bagi anak, karena dapat memengaruhi kadar gula darah dan hormon insulin.
Hal ini sudah terjadi pada lebih dari 5-10 persen anak-anak yang menggunakan pasta gigi berfluoride, terutama yang memakai fluoridasi di air minumnya.
Artinya, anak yang terlalu banyak menelan fluoride dari pasta gigi lebih berisiko mengalami penyakit diabetes.
Hal ini sangat penting diperhatikan, khususnya bagi anak yang punya faktor risiko dan riwayat diabetes. Untuk anak-anak tersebut, sebaiknya diberikan pasta gigi dengan kadar fluoride rendah atau tanpa kandungan fluoride sama sekali.
Artikel Lainnya: Kapan Anak Boleh Menggunakan Pasta Gigi Dewasa?
5. Risiko Kanker Tulang, IQ Menurun, hingga ADHD
Keamanan dalam penggunaan pasta gigi berfluoride masih dalam perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan tidak ada hubungan sebab-akibat dari air minum yang mengandung fluoride dengan risiko kanker tulang.
Oleh karena itu, American Dental Association tetap menganjurkan pemakaiannya untuk anak-anak dan dewasa. Dengan catatan, penggunaannya harus tepat.
Anjuran untuk anak di bawah 3 tahun adalah sebesar biji beras, sedangkan anak di atas 3-6 tahun sebesar biji kacang polong.
Melatih Anak agar Tak Menelan Pasta Gigi
Untuk mencegah anak menelan pasta gigi, orang tua perlu mengajarkan cara menggunakannya yang benar. Berikut tipsnya:
- Disarankan agar orang tua lah yang mengoleskan pasta gigi pada sikat gigi anak. Karena jika pasta gigi tertelan, orang tua bisa memperkirakan jumlah yang masuk. Jauhkan pasta gigi dari jangkauan anak.
- Jika anak sudah mulai bisa berkumur, pastikan mereka benar-benar meludahkannya. Lalu, anak harus berkumur lagi dengan air putih untuk benar-benar membilas sisa pasta gigi.
- Ajarkan kepada anak bahwa pasta gigi tidaklah untuk dimakan
- Sikatlah gigi bersama anak. Hal ini akan memancing anak untuk meniru gerak-gerik orang tuanya. Misalnya, menggosok gigi bersama selama 2 menit, memperlihatkan cara memegang sikat gigi yang benar, cara menyikat lidah, dll.
- Perhatikan rasa pasta gigi anak. Mengganti pasta gigi rasa buah-buahan dengan rasa mint yang lebih kuat mungkin bisa membuat anak enggan menelannya. Meski demikian, hal ini juga bisa membuat anak tidak mau sikat gigi sama sekali.
Artikel Lainnya: Bisa Dicoba, Bahan Alami Pengganti Pasta Gigi
Jika anak tak sengaja menelan fluoride, National Capital Poison Center di Amerika Serikat menyarankan untuk memberikan susu, yoghurt, atau makanan lain yang mengandung kalsium.
Mineral kalsium dapat mengikat fluoride di dalam perut sehingga mengurangi rasa sakit di perut.
Orang tua bisa memberikan anak pasta gigi tanpa kandungan fluoride jika mereka belum mampu untuk berkumur dan meludah sempurna.
Biasanya juga, pasta gigi tanpa fluoride tidak mengandung sodium lauryl sulfate, pemanis buatan, pewarna buatan, dan pengawet sehingga aman digunakan pada anak terutama balita.
#JagaSehatmu dan keluarga selalu! Jika butuh konsultasi dengan dokter gigi, kamu dapat menggunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Lebih mudah dan praktis!
[RS]