Tidak hanya identik dengan saling bermaaf-maafan, Lebaran juga identik dengan bermacam-macam jenis kue kering yang disajikan di atas meja. Bukan hanya orang tua saja yang gemar ngemil kue kering, anak-anak juga hobi makan makanan yang satu ini.
Eits, hati-hati, terlalu banyak makan kue kering justru berisiko buruk bagi kesehatan si kecil. Lalu, apa risikonya?
Kandungan Kue Kering Lebaran Kaya Akan Gula
Tidak dimungkiri lagi, bahwa manis adalah rasa pertama yang paling disukai oleh anak. Coba saja kalau tidak percaya. Jika Anda menawarkan makanan yang manis pada anak, biasanya mereka akan bersemangat dan lebih tertarik untuk memakannya.
Dari sekian banyak makanan manis yang tersedia di pasaran, kue kering adalah salah satu makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh anak. Hal ini karena bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Dokter Arina Heidyana menjelaskan kue kering banyak mengandung gula dan tepung, yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa berisiko membuat mengalami kegemukan.
“Makanan yang manis termasuk kue kering mengandung kalori yang tinggi. Jika kalori yang masuk lebih banyak daripada kalori yang digunakan, maka sisa kalori itu akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Dan jika ini terjadi terus menerus, maka risiko obesitas atau kegemukan bisa saja terjadi,” ujar dr. Arina.
Selain obesitas, makan terlalu banyak kue kering juga bisa menyebabkan risiko terjadinya diabetes di kemudian hari.
Ini mengacu pada penjelasan sebelumnya, di mana anak yang mengalami obesitas akan meningkatkan resistensi insulin dalam tubuhnya. Pada akhirnya, diabetes bisa jadi ancaman terbesar di kemudian hari.
Artikel Lainnya: 8 Camilan Sehat untuk Si Kecil
Tidak hanya itu, kandungan gula yang terdapat pada kue kering juga bisa mengancam kesehatan gigi anak.
“Makanan manis yang menempel pada gigi dapat memicu pertumbuhan bakteri. Nah, pertumbuhan bakteri ini dapat menimbulkan terbentuknya karang gigi dan gigi berlubang. Itulah sebabnya Anda harus mengatasi kebiasaan makan manis anak sekaligus meningkatkan kebiasaannya menggosok gigi setelah makan makanan manis,” tambah dr. Arina.
Tidak hanya itu, dr. Arina juga menambahkan bahwa kue kering yang mengandung kalori tinggi juga bisa meningkatkan risiko meningkatnya kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung di kemudian hari.
Batasan Konsumsi Kue Lebaran untuk Anak
Jika ingin memberikan kue Lebaran pada anak, pastikan Anda juga mengimbanginya dengan makanan sehat dan bergizi lainnya seperti sayur dan buah.
Katakan pada anak, bahwa setiap harinya mereka memiliki jatah kue kering yang sudah ditentukan oleh Anda.
Agar lebih menyenangkan, jatah pemberian kue kering ini juga bisa dilakukan saat anak mau membantu Anda untuk membersihkan rumah ketika Lebaran.
Tidak perlu pekerjaan yang terlalu berat, Anda cukup meminta mereka merapikan tempat tidur atau membantu menyiram halaman depan. Jika tugas yang diberikan sudah selesai, Anda bisa memberikan jatah kue kering yang sudah Anda janjikan.
Namun jangan lupa, idealnya Anda bisa memberikan mengonsumsi kue kering secukupnya, ya. Berikan maksimal 4 sampai 5 buah kue kering setiap hari agar risiko kesehatan di atas bisa dihindari.
Artikel Lainnya: Kenali Efek Beragam Bahan Pembuat Kue bagi Kesehatan
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Kurangi Konsumsi Kue Kering Lebaran?
Ada yang bisa orang tua lakukan untuk mengurangi asupan kue kering anak saat Lebaran. Caranya, alihkan selera makan kue anak dengan makan makanan sehat lainnya.
Makanan sehat belum tentu tidak enak, ya. Anda bisa berikan makanan sehat dengan cita rasa manis dari buah yang lebih aman dikonsumsi anak.
“Berikan juga buah potong sebagai pengganti asupan manis dari kue kering. Katakan pada anak bahwa buah memiliki nutrisi yang lebih baik ketimbang kue kering. Anda bisa memotong buah dengan bentuk dadu, lalu masukan ke dalam kulkas agar rasanya lebih nikmat ketika dimakan anak,” kata dr. Arina.
Memang, rasanya tak mungkin anak untuk benar-benar memangkas asupan makanan atau minuman manis. Namun paling tidak, Anda bisa mengontrol jumlah asupannya.
Selain memberikan buah, orang tua bisa memberikan camilan yang rendah atau bebas gula.
Hal ini juga bisa menstimulasi anak untuk lebih menyukai makanan sehat yang mengandung kadar protein dan serat yang tinggi seperti kacang-kacangan, buah, dan gandum.
Jika anak memang lebih sering memilih makanan manis, peran aktif orang tua sangat diperlukan untuk mengendalikannya, apalagi dengan mengetahui berbagai dampak buruk untuk kesehatannya kelak.
Apabila ada pertanyaan lebih lanjut tentang bahaya lain dari mengonsumsi kue kering saat Lebaran, Anda bisa konsultasikan ke dokter. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa konsultasi secara online lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)