Pandemi virus corona terpaksa membuat anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online di rumah.
Situasi ini menghasilkan respons beragam. Ada anak yang bisa beradaptasi, tetapi tak sedikit pula anak yang merasa tak tahan untuk terus belajar online.
Biasanya, keluhan muncul akibat anak tidak terbiasa belajar dan berinteraksi online melalui gawai. Selain itu, menatap layar gadget terlalu lama juga bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi fisik dan mental anak.
Lantas, berapa lama durasi ideal untuk anak belajar online di rumah? Apa akibatnya jika durasi PJJ anak tidak diperhatikan? Simak penuturan dokter dan psikolog lewat pembahasan berikut ini.
Belajar Online Maksimal Dilakukan Selama 1,5 Jam Dalam Sehari
Saat pandemi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan durasi ideal belajar online di rumah. Beberapa di antaranya terkait aktivitas fisik, waktu istirahat, dan screen time (lama waktu menatap layar gawai).
Perihal batasan screen time, dr. Devia Irine Putri mengatakan, “Kalau anak usia sekolah, yaitu 6 sampai 12 tahun, IDAI menyarankan screen time tidak lebih dari 90 menit atau 1,5 jam setiap harinya.”
Durasi 90 menit ini berlaku untuk keseluruhan mata pelajaran. Pembatasan waktu perlu dilakukan demi meminimalkan berbagai risiko, seperti mata lelah, stres, dan bosan.
Artikel Lainnya: Penuh Tantangan, Ini Alasan Ortu Harus Dampingi Anak Belajar Online
Di samping itu, dr. Dyah Novita Anggraini atau yang akrab disapa dr. Vita, menjabarkan secara rinci waktu jeda belajar online. Menurutnya, setelah 20 menit aktif menatap layar, anak idealnya mengambil istirahat selama 20 detik.
“Lalu, istirahatkan matanya selama 20 detik, enggak menatap layar. Kalau bisa 20 detik istirahat ini digunakan untuk melihat ke arah depannya yang jaraknya 20 kaki. Bisa juga ke luar ruangan,” dr. Vita memaparkan.
Screen time dan pemberian jeda yang seimbang bisa menyelamatkan anak dari berbagai dampak buruk akibat belajar online. Dalam hal ini, orang tua dan guru memiliki peran penting dalam merealisasikannya.
Artikel Lainnya: Dampingi Anak Saat Belajar di Rumah, Ini Tipsnya!
Apa Dampaknya Jika Anak Terlalu Lama Belajar Online?
Dari segi fisik, terlalu lama belajar online bisa menyebabkan anak mengalami gangguan pada mata.
“Efek jangka panjangnya bisa menyebabkan mata minus, terutama kalau jarak menatap laptopnya tidak diperhatikan. Setidaknya harus 50-70 centimeter jarak wajah dengan laptop,” terang dr. Devia.
Sementara itu, dari segi mental, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa PJJ bisa memicu dampak psikologis yang beragam.
Menurutnya, banyak anak yang merasa stres, cemas, dan tidak mampu menjalankan pembelajaran online.
“Mereka stres dan cemas karena kurang memahami materi yang diberikan oleh gurunya. Karena kalau misal tatap muka langsung di sekolah, kan, mereka bisa bertanya langsung ketika tidak ngerti,”jelas Ikhsan.
“Tapi, kalau ini mereka mesti belajar sendiri. Orang tua di rumah juga belum tentu tahu materi yang diberikan gurunya,” ia menambahkan.
Ikhsan juga menyinggung perihal aktivitas belajar online yang membuat anak minim berinteraksi dengan teman sebayanya. Kondisi ini bisa menyebabkan anak jadi stres.
“Semua ini akhirnya memengaruhi emosi anak juga. Akhirnya ada anak yang jadi malas untuk belajar, merasa jenuh, bahkan menolak untuk belajar,” kata Ikhsan.
Dengan realitas tersebut, sudah saatnya orang tua dan guru berusaha membuat pembelajaran online menjadi ramah serta menyenangkan bagi anak. Sebab, kita masih belum tahu kapan pandemi akan berakhir.
Apabila ada yang ingin diketahui lebih lanjut tentang durasi belajar online atau mengenai pandemi corona lainnya, baca terus artikel kesehatan di Klikdokter. Untuk konsultasi dokter gunakan fitur LiveChat 24 Jam.
(OVI/AYU)