Kesehatan Anak

Cegah Anemia pada Anak dengan 5 Makanan Ini

dr. M. Dejandra Rasnaya, 28 Agu 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anemia pada anak sangat rentan mengganggu kesehatannya. Cegah kondisi ini dengan 5 makanan berikut, agar pertumbuhan si Kecil tetap optimal.

Cegah Anemia pada Anak dengan 5 Makanan Ini

Anemia merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak di Indonesia. Ironisnya, anemia pada anak hingga kini belum bisa dituntaskan. Padahal, penyakit ini bisa dicegah dengan makanan. Namun, anak-anak memang sering kali susah dan pilih-pilih makanan.

Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), angka kejadian anemia defisiensi besi berada di angka hampir mencapai 50 persen, yaitu 48,1 persen pada balita dan 47,3 persen pada anak usia sekolah.

Definisi anemia itu sendiri adalah rendahnya kadar hemoglobin (Hb) pada darah. Anemia pun banyak jenisnya, namun yang akan dibahas kali ini adalah yang paling sering terjadi pada anak dan ibu hamil, yaitu anemia defisiensi besi

Asupan Penting untuk Penderita Anemia

Penyakit anemia terjadi akibat kurangnya asupan zat besi pada anak. Padahal, zat besi merupakan komponen yang penting dalam pembentukan hemoglobin. Perlu Anda ketahui, Hb dalam darah berfungsi sebagai komponen yang mengikat oksigen di dalam darah.

Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak Anda, konsumsilah 5 makanan di bawah ini:

  1. Daging-dagingan

Daging merah merupakan sumber zat besi paling baik, baik daging sapi atau kambing. Meskipun begitu, daging ayam dan ikan juga tetap disarankan sebagai sumber zat besi. Pilih daging ayam yang lebih gelap, yaitu bagian paha.

Selain itu, hati ayam juga diketahui mengandung zat besi tinggi. Tak hanya daging  sapi dan ayam, ikan – khususnya tuna – juga bisa dijadikan pilihan sumber vitamin zat besi lainnya.

Jika anak masih sering sulit makan, Anda boleh pilih daging olahan sebagai alternatif seperti bakso, daging burger, atau nugget. Namun awasi kandungan garam dan lemaknya yang tinggi.

  1. Kacang-kacangan

Segala jenis kacang-kacangan baik untuk dijadikan sumber zat besi, apalagi sebagai alternatif daging jika anak Anda tidak menyukainya. Kacang merah merupakan yang paling sering diandalkan sebagai sumber zat besi. Anda bisa menjadikannya sup kacang merah yang dicampur dengan daging dan sayuran. Selain itu, selai kacang dalam roti bisa dijadikan alternatif jika si Kecil masih pilih-pilih makanan.

1 dari 1

Selanjutnya

  1. Bayam

Sayur-sayuran hijau yang mengandung tinggi zat besi adalah bayam. Selain itu, pilihan sayur dengan kandungan zat besi lainnya adalah brokoli dan kol daun. Sayur-sayuran ini bisa Anda campur dalam sup atau telur dadar, yang juga memiliki kandungan zat besi tinggi. 

  1. Kismis

Buah dengan bentuk kecil ini memiliki rasa manis dan asam yang mungkin disuka anak. Selain itu, kismis dapat dicampur dalam roti atau kue sebagai sumber zat besi. Tetapi, jika anak Anda belum memasuki usia makan melalui mulut dengan baik, waspadai risiko tersedak karena ukuran buah yang kecil.

  1. Jeruk

Jeruk sebenarnya bukan sumber zat besi. Namun, tahukah Anda bahwa vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam usus? Ya, kandungan vitamin C pada jeruk dapat mencegah anemia. Buah ini boleh langsung dimakan atau dijadikan jus untuk diminum. Selain itu, sumber vitamin C yang lain bisa berupa lemon atau stroberi.

Makanan-makanan tersebut tentunya dengan mudah bisa didapatkan untuk mencegah anemia pada anak. Zat besi sendiri sangat penting bagi perkembangan sel saraf anak. Jika defisiensi (kekurangan) terjadi dan tidak ditangani, maka dampak pada kognitif anak bisa terjadi secara permanen.

Selain itu, hemoglobin yang rendah sebagai pengangkut oksigen dalam darah juga pastinya akan berdampak pada seluruh pertumbuhan dan perkembangan anak Anda. Maka dari itu, berbagai asupan di atas amat penting untuk mencegah terjadinya anemia pada anak.

[NP/ RVS]

anak usia sekolah
Perkembangan Anak
Anak
Anemia pada Anak
mencegah anemia
Sumber Zat Besi
sel saraf
Anemia Defisiensi Besi
Sel Saraf Anak
Anemia