Anak-anak tidak disarankan makan mie instan. Pasalnya makanan ini tidak memiliki gizi yang cukup serta mengandung berbagai jenis bahan kimia olahan. Jika mi instan dikonsumsi lebih dari 1 kali dalam seminggu, kondisi kesehatan anak dapat terganggu.
Sayangnya, atas alasan praktis, ekonomis, dan rasanya enak, masih banyak orang tua yang memberikan anaknya mi instan. Apa saja bahaya mie instan bagi kesehatan anak?
1. Berisiko Merusak Organ
Perlu diketahui, mi instan mengandung banyak zat aditif yang terbuat dari bahan kimia. Pengawet, pewarna, dan penyedap seperti MSG (monosodium glutamat) adalah contoh zat aditif yang terkandung di dalam mi instan.
Organ tubuh anak-anak masih tumbuh dan berkembang, belum berfungsi sebaik orang dewasa. Organ seperti liver dan ginjal berisiko mengalami kerusakan jika zat aditif dari mi instan dikonsumsi berlebihan
2. Tidak Mencukupi Kebutuhan Gizi
Pada masa kanak-kanak, proses tumbuh kembang tubuh sedang berjalan pesat. Agar proses ini berjalan optimal, tentunya anak membutuhkan asupan gizi yang lengkap dan cukup.
Untuk itu, hindari memberikan anak mi instan agar ia tidak kekurangan gizi. Seperti yang diungkap di atas, mi instan tidak mengandung banyak gizi.
Mi instan mengandung kalori dalam jumlah tinggi yang sebagian besarnya terdiri dari karbohidrat, sedikit lemak, dan protein. Kandungan ini menyebabkan tubuh jadi ‘kenyang kosong’, yaitu sekadar kenyang tetapi kebutuhan nutrisi termasuk vitamin dan mineral tidak tercukupi.
Artikel Lainnya: Bahaya Makan Sosis Siap Makan bagi Anak
3. Tertinggal Pelajaran di Sekolah
Saat masa tumbuh kembang, si kecil membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk menunjang fungsi tubuh termasuk otak. Ketika fungsi otak tidak maksimal, maka anak akan tertinggal pelajaran di sekolah.
Selain itu, kenyang kosong akibat konsumsi mi instan berlebihan akan menyebabkan anak mudah mengantuk sehingga sulit menangkap pelajaran di sekolah.
4. Obesitas
Bahaya makan mie instan lainnya yang harus diwaspadai bagi tubuh anak adalah obesitas. Obesitas atau kelebihan berat badan bisa memicu anak mengalami berbagai masalah kesehatan.
Kandungan karbohidrat yang tinggi di dalam mi instan akan menyebabkan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.
Artikel Lainnya: Awas! Ini 7 Bahaya Makanan Berpengawet untuk Anak
5. Masalah Psikologis
Bahaya makan mie instan berlebihan tak hanya menyerang fisik, namun juga psikologis anak. Anak-anak yang mengalami obesitas akibat terlalu sering makan mi instan berisiko mengalami kepercayaan diri rendah hingga depresi akibat bullying.
6. Hiperaktif
Korea Selatan merupakan negara dengan angka konsumsi mi instan yang cukup tinggi. Penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji (termasuk mi instan) dan kejadian ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder).
ADHD atau GPPH (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas) adalah gangguan perilaku yang umum terjadi kepada anak. Gangguan ini ditandai dengan kondisi anak hiperaktif dan sulit untuk memusatkan perhatian.
7. Meningkatkan Risiko Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu efek samping yang dapat terjadi apabila seseorang gemar mengonsumsi mi instan. Risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa muncul akibat tingginya kandungan MSG dalam mi instan.
Pasalnya, kandungan garam atau sodium dalam MSG akan menahan cairan di dalam tubuh sehingga memicu hipertensi di kemudian hari.
Artikel Lainnya: Hati-Hati Jika Anak Gemar Ngemil Marshmallow
8. Meningkatkan Risiko Penyakit Metabolik saat Dewasa
Selain hipertensi, risiko penyakit metabolik seperti penyakit gula atau diabetes dan kolesterol dapat terjadi saat anak dewasa. Kondisi ini berisiko tinggi terjadi bila mi instan dimakan secara berlebihan dan dalam waktu jangka panjang.
Dengan adanya kondisi tersebut, ditambah obesitas, kadar kolesterol tinggi, dan hipertensi, maka risiko penyakit jantung serta stroke turut meningkat.
Itu dia beberapa bahaya mie instan bagi anak. Orang tua harus cermat dalam memilih dan memberikan makanan untuk anak. Memberikan asupan makanan tidak bergizi bisa menyebabkan perkembangan fisik dan psikologis anak terganggu.
Cari tahu makanan yang baik untuk anak dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter anak lewat fitur Live Chat 24 Jam.
(OVI/JKT)