Anak cenderung hanya mengonsumsi makanan yang mereka sukai. Terkadang, makanan-makanan tersebut tidaklah sehat sehingga dapat meningkatkan berat badan.
Pada anak yang kelebihan berat badan, sebagian orangtua mungkin akan memintanya untuk melakukan diet. Hal ini bertujuan agar ia tidak mengalami obesitas alias berat badan sangat berlebihan.
Namun, apakah medis setuju dengan diet untuk anak? Perlukah hal ini dilakukan meski di saat usia anak masih terlalu dini?
Artikel Lainnya: Perlukah Diet Khusus untuk Anak ADHD?
Diet untuk Anak, Perlukah Dilakukan?
Pada dasarnya, tidak ada waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan diet menurunkan berat badan. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, sebagian besar anak yang kelebihan berat badan pun tidak perlu melakukan diet.
“Mereka hanya perlu menjaga berat badan agar tetap stabil. Jadi, ketika tubuhnya bertambah tinggi, berat badan anak akan terus mendekati angka ideal,” ucap dr. Dyah Novita.
“Akan tetapi, jika anak tampak sangat gemuk atau obesitas, orangtua dianjurkan untuk konsultasi ke dokter gizi guna menentukan metode diet yang paling tepat dan aman untuk si kecil,” tegasnya.
Faktanya, diet di masa kanak-kanak yang dilakukan sembarangan dapat menyebabkan berbagai kondisi merugikan sebagai berikut:
- Anak perempuan yang melakukan diet di usia terlalu dini dapat menyebabkan menstruasi terhambat.
- Anak yang diet berisiko kekurangan protein dan lemak. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan massa otot, juga bisa menurunkan kemampuan tubuh si kecil untuk menyerap vitamin A, D, E, dan K.
- Diet pada anak yang dilakukan sembarangan dapat mengurangi persentase lemak tubuh. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga anak rentan terserang penyakit.
- Anak yang diet di usia terlalu dini dapat kekurangan asupan karbohidrat. Padahal, senyawa tersebut dibutuhkan tubuh untuk memproduksi energi untuk fungsi pembelajaran, konsentrasi, dan kinerja di sekolah.
- Diet untuk anak yang dilakukan di usia terlalu dini juga dapat meningkatkan masalah citra tubuh kronis, seperti anoreksia atau bulimia.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Diet untuk Dapatkan Berat Badan Ideal
Cara Kelola Berat Badan yang Baik untuk Anak
Diet untuk anak merupakan hal yang tidak perlu dilakukan. Namun, bukan berarti anak tetap boleh dibiarkan mengonsumsi makanan atau minuman sesuka hatinya.
Melansir National Health Service, anak yang kelebihan berat badan dapat mengikuti panduan berikut agar tidak berujung mengalami obesitas:
- Batasi porsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti tepung, pasta, nasi putih, dan kentang
- Tingkatkan asupan buah dan sayur-sayuran
- Mengonsumsi sumber protein yang memiliki sedikit atau tanpa lemak, seperti daging unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan
- Kurangi asupan lemak jenuh yang biasanya ditemukan dalam daging olahan, kue, dan biskuit.
- Kurangi makanan manis, seperti permen, dan cokelat kemasan.
- Kurangi minuman manis, seperti soda atau jus kemasan. Jika Anda ingin memberi si kecil jus, cobalah untuk membuatnya dari buah-buahan segar dan tidak ditambahkan gula.
- Kurangi makanan cepat saji atau yang diawetkan.
- Kurangi pemberian garam pada makanan si kecil.
Hal lain yang juga perlu dilakukan agar anak tidak mengalami obesitas adalah mendorongnya untuk tetap aktif bergerak, misalnya dengan berolahraga sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Tidak cukup hanya dengan itu, pastikan pula anak dapat memenuhi waktu tidurnya sehari-hari dan terhindar dari hal-hal yang dapat mencetuskan stres.
Jika terkendala dalam mengontrol berat badan si kecil, Anda dapat bertanya langsung kepada dokter mengenai diet untuk anak yang paling tepat dan aman dengan berkonsultasi melalui Tanya Dokter atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)