Kesehatan Anak

Gejala Malaria pada Anak, Berbeda dengan Orang Dewasa?

dr. Atika, 28 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Siapa pun bisa terkena penyakit malaria, termasuk anak-anak. Namun, apakah gejala malaria pada anak-anak sama dengan orang dewasa?

Gejala Malaria pada Anak, Berbeda dengan Orang Dewasa?

Penyakit malaria masih sering ditemui dan menjadi ancaman bagi manusia. Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.

Hal ini membuat penularan malaria berlangsung cepat dari satu orang ke orang lainnya. Siapa saja dapat tertular penyakit ini. Namun, kelompok usia tertentu, seperti anak-anak maupun mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis malaria lebih rentan terinfeksi.

Gejala malaria akan muncul 10-14 hari setelah digigit nyamuk. Gejala khasnya menimbulkan demam yang bersifat periodik, menggigil, dan keringat dingin.

Sayangnya, pada anak-anak, gejala tersebut sering kali tidak tampak sehingga membuat diagnosis relatif lebih sulit. Anak yang mengalami malaria akan menunjukkan sejumlah gejala. Di bawah ini 12 gejala malaria pada anak yang perlu Mama-Papa tahu:

1. Demam

Ini Cara Memberikan Paracetamol yang Tepat Saat Anak Demam

Pada orang dewasa, demam yang muncul bersifat periodik. Demam bisa naik dan turun dengan pola tertentu, misalnya suhu akan naik setiap 48 jam lalu turun kembali. Namun, gejala yang terjadi pada anak-anak tidak demikian.

Gejala khas malaria pada anak menyebabkan penderitanya mengalami demam hingga 40 derajat Celsius yang terjadi terus-menerus sepanjang hari.

Artikel lainnya: Malaria dapat Meningkatkan Risiko Tulang Keropos

2. Badan Menggigil, Tetapi Berkeringat

Salah satu gejala malaria pada anak adalah badan menggigil saat suhu memuncak, kemudian keluar keringat saat suhu menurun. Mama-Papa patut waspada apabila anak mengalami keluhan ini disertai gejala malaria lainnya.

3. Gejala Mirip Flu

Selain demam, anak bisa mengalami berbagai gejala menyerupai flu, seperti batuk, pilek, dan hidung berair selama satu hingga dua hari.

4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah sangat sering dialami anak penderita malaria. Keluhan ini membuat konsumsi obat jadi terganggu, karena obat yang sudah diminum dapat keluar kembali.

Mual dan muntah juga bisa mengganggu asupan makanan dan minuman si kecil.

5. Diare

Jangan Cemas, Ini Obat Diare Alami Anak untuk Pertolongan Pertama

Penderita malaria sering mengalami diare ringan hingga sedang. Diare biasanya berwarna hijau gelap dan berlendir.

Bila terjadi terus-menerus, diare disertai mual muntah dapat berujung pada dehidrasi.

Artikel lainnya: Malaria Cerebral, Saat Komplikasi Malaria Pengaruhi Otak

6. Kulit Kuning 

Parasit penyebab malaria dapat bersarang di hati dan merusak sel hati. Tidak jarang, hal ini menyebabkan penderita mengalami kulit dan mata berwarna kuning. 

Selain itu, perut anak mungkin tampak membesar akibat pembengkakan hati.

7. Kejang

Gejala malaria pada anak yang perlu diwaspadai adalah kejang. Kejang bisa muncul bahkan tanpa didahului demam. 

Hal ini biasanya terjadi jika infeksi parasit sudah mencapai sistem saraf. 

8. Mengantuk

Selain kejang, gangguan sistem saraf akibat malaria bisa mengganggu kesadaran anak. Hal ini bisa menyebabkan anak selalu terlihat mengantuk, mengigau, bicara melantur, hingga tidak sadarkan diri.

9. Nyeri Kepala

6 Penyebab Sakit Kepala pada Anak (Gundam Ai/Shutterstock)

Ciri-ciri malaria pada anak yang sering muncul adalah nyeri kepala. Sering kali, nyeri kepala disertai rasa sakit di sekujur tubuh.

Artikel lainnya: Daftar Bahan Alami untuk Redakan Gejala Malaria

10. Jumlah Urine Berkurang

Plasmodium penyebab malaria dapat menyerang organ ginjal. Salah satu dampaknya, yaitu berkurangnya jumlah urine padahal asupan air cukup banyak. 

Karena itu, gejala malaria pada anak satu ini harus diperhatikan.

11. Dehidrasi

Saat sering muntah dan diare, anak penderita malaria rentan mengalami dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi berkurangnya kadar cairan dalam tubuh dalam jumlah besar. 

Untuk mencegah dehidrasi, pastikan anak minum yang banyak ketika mengalami muntah atau diare.

Dehidrasi adalah kondisi yang berbahaya bagi berbagai organ penting dalam tubuh. Dehidrasi bisa mengancam nyawa. Oleh sebab itu, Mama-Papa harus mewaspadai dehidrasi pada anak yang terkena malaria.

12. Membesarnya Organ Limpa

Tanda-tanda malaria pada anak bisa menyebabkan pembesaran limpa. Limpa adalah salah satu organ di dalam rongga perut. 

Kondisi ini ditandai dengan perut membesar disertai timbulnya benjolan keras. Kalau sudah begini, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan memastikan apakah terjadi pembesaran limpa atau tidak.

Artikel lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Malaria yang Dapat Mengancam Nyawa

Sudah tahu kan beragam gejala malaria pada anak? Dengan mengenal gejala malaria pada anak, Mama-Papa bisa meminimalkan kemungkinan terburuk akibat penyakit malaria. Segera konsultasikan ke dokter apabila Mama-Papa menemukan ciri-ciri malaria pada anak.

Konsultasi enggak sulit kok. Mama dan Papa bisa pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

Tak lupa, #JagaSehatmu dan keluarga dengan mencegah infeksi malaria, terutama bila menetap di kawasan endemis malaria. 

Biasakan untuk mengenakan pakaian lengan panjang dan losion antinyamuk, tidur dengan tempat tidur berkelambu, serta membersihkan area yang sering menjadi sarang nyamuk, seperti genangan air, pakaian yang tergantung, dan sebagainya.

(ADT/JKT)

Malaria