Anak-anak dengan autisme sering menghadapi tantangan yang tidak hanya terkait dengan perkembangan sosial dan perilaku, tetapi juga dengan aspek kesehatan fisik dan nutrisi.
Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku yang ditandai dengan pola minat dan aktivitas yang terbatas atau repetitif.
Selain gejala perilaku yang sering dikenal, anak-anak dengan autisme juga sering mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, sensitivitas makanan, dan defisiensi nutrisi yang signifikan.
Artikel lainnya: Kenapa Anak dengan Autisme Biasanya Pintar? Ini Faktanya
Nutrisi memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan anak-anak dengan autisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbaikan dalam asupan nutrisi dapat membantu mengelola gejala autisme dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang berada dalam spektrum.
Dalam beberapa kasus, kekurangan nutrisi tertentu dapat memperburuk gejala autisme seperti hiperaktif, masalah perilaku, dan gangguan tidur.
Oleh karena itu, memberikan perhatian khusus pada asupan gizi menjadi hal yang krusial bagi anak-anak dengan autisme. Asupan nutrisi yang baik dapat membantu menstabilkan kondisi anak, meningkatkan energi, dan mendukung fungsi otak yang lebih optimal.
Namun, pemilihan nutrisi yang tepat harus dilakukan dengan hati-hati karena anak-anak autisme sering mengalami masalah dengan tekstur dan rasa makanan, serta adanya intoleransi atau alergi tertentu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas asupan gizi yang penting untuk anak-anak dengan autisme dan bagaimana perannya dalam membantu perkembangan mereka.
Artikel lainnya: Memahami Tanda-Tanda Anak Autisme Siap Bersekolah
7 Gizi Penting untuk Anak Autisme
Ada beberapa nutrisi yang terbukti penting dalam mendukung anak-anak dengan autisme. Beberapa nutrisi ini berperan dalam meningkatkan fungsi otak, memperbaiki perilaku, dan mengelola masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak dengan ASD.
1. Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 adalah nutrisi penting yang berperan dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa omega-3, yang biasanya ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan suplemen minyak ikan, memiliki dampak positif pada anak-anak dengan autisme.
Omega-3 membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang diyakini dapat memengaruhi gejala autisme seperti hiperaktivitas, gangguan konsentrasi, dan masalah perilaku.
Penelitian oleh James B. Adams dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme sering kali memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah dibandingkan anak-anak neurotipikal.
Asupan suplemen omega-3 terbukti membantu meningkatkan perilaku sosial dan kognitif pada beberapa anak dengan autisme, meskipun efeknya dapat bervariasi tergantung pada individu.
2. Probiotik dan serat
Masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung sering kali terjadi pada anak-anak dengan autisme. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan meningkatkan iritabilitas serta gangguan perilaku.
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah memperbaiki kesehatan usus dengan memperkenalkan makanan yang kaya serat dan probiotik.
Probiotik, yang merupakan bakteri baik dalam usus, dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mendukung pencernaan yang sehat. Makanan seperti yogurt, kefir, dan sayuran fermentasi mengandung probiotik alami yang dapat bermanfaat.
Selain itu, serat makanan yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan dan mengurangi masalah gastrointestinal yang sering terjadi pada anak-anak dengan autisme.
Penelitian menunjukkan bahwa mikrobiota usus memiliki kaitan erat dengan fungsi otak dan perilaku. Ketidakseimbangan mikrobiota usus atau gut dysbiosis dapat memperburuk gejala autisme.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan usus dengan probiotik dan serat menjadi strategi penting dalam mengelola kondisi ini.
3. Vitamin D
Vitamin D adalah nutrisi penting yang mendukung kesehatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh. Namun, yang lebih relevan bagi anak-anak dengan autisme adalah peran vitamin D dalam mendukung fungsi otak.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D dapat berkontribusi pada perkembangan gejala autisme dan memperburuk gejala perilaku.
Anak-anak autisme sering kali memiliki kadar vitamin D yang rendah karena mereka mungkin menghindari paparan sinar matahari atau memiliki pola makan yang kurang beragam.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak-anak dengan autisme mendapatkan cukup vitamin D, baik dari sinar matahari langsung maupun melalui makanan seperti susu fortifikasi, kuning telur, atau suplemen.
Artikel lainnya: Anak Makan Berlebihan Tanda Autisme?
4. Magnesium dan zinc (Seng)
Magnesium dan zinc adalah mineral penting yang sering kali rendah pada anak-anak dengan autisme. Kedua mineral ini memiliki peran penting dalam mengatur fungsi sistem saraf dan kekebalan tubuh.
Magnesium, misalnya, membantu mengurangi hiperaktifitas dan kecemasan, yang merupakan gejala umum pada anak-anak dengan autisme. Zinc berperan dalam mendukung perkembangan otak dan meningkatkan kemampuan kognitif serta perilaku sosial.
Sebuah studi dalam Autism Research and Treatment menemukan bahwa anak-anak dengan autisme yang diberi suplemen magnesium dan zinc menunjukkan perbaikan dalam perilaku, tidur, dan komunikasi.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan suplemen harus di bawah pengawasan dokter, karena kelebihan mineral tertentu juga dapat berdampak negatif.
5. Vitamin B6 dan B12
Vitamin B6 dan B12 sangat penting dalam fungsi otak dan sistem saraf. Anak-anak dengan autisme sering kali memiliki defisiensi vitamin B6, yang dapat memengaruhi produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang penting untuk regulasi suasana hati dan perilaku.
Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin B6, terutama jika dikombinasikan dengan magnesium, dapat membantu mengurangi perilaku repetitif, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, dan memperbaiki interaksi sosial pada anak-anak dengan autisme.
Vitamin B12 juga berperan dalam menjaga kesehatan sel saraf dan dapat mendukung perkembangan otak yang sehat.
6. Glutathione dan antioksidan
Anak-anak dengan autisme sering kali memiliki kadar glutathione yang rendah. Glutathione adalah antioksidan kuat yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Rendahnya kadar glutathione dapat memperburuk stres oksidatif di dalam tubuh, yang berdampak pada perkembangan otak dan perilaku anak.
Suplemen glutathione dan makanan kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan mendukung kesehatan otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memperbaiki kadar antioksidan dapat membantu mengurangi gejala autisme dan memperbaiki fungsi kognitif.
7. Diet bebas gluten dan kasein
Meskipun tidak semua anak dengan autisme perlu mengikuti diet khusus, beberapa orang tua melaporkan perbaikan perilaku dan kesehatan setelah anak mereka mengikuti diet bebas gluten dan kasein.
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, sementara kasein ditemukan dalam produk susu. Pada beberapa anak dengan autisme, kedua protein ini dapat memicu reaksi sensitivitas atau alergi yang memperburuk gejala autisme.
Artikel lainnya: 10 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme
Meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami kaitan antara gluten, kasein, dan autisme, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengurangi atau menghilangkan asupan kedua protein ini dapat membantu memperbaiki gejala gastrointestinal dan perilaku.
Nutrisi memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan dan perkembangan anak-anak dengan autisme.
Berbagai asupan nutrisi seperti asam lemak omega-3, probiotik, vitamin D, magnesium, zinc, vitamin B6, dan antioksidan dapat membantu mengelola gejala autisme dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang berada dalam spektrum autisme.
Mengatur pola makan yang seimbang dan memperhatikan kebutuhan nutrisi spesifik anak-anak dengan autisme adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan mereka.
Namun, setiap anak adalah individu yang unik, dan kebutuhan nutrisi mereka mungkin berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan besar dalam pola makan anak.
Dengan pendekatan yang tepat, asupan nutrisi yang baik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental anak-anak dengan autisme.
Untuk informasi lebih lanjut tentang asupan gizi terbaik bagi anak autisme, serta tips kesehatan lainnya, download aplikasi KlikDokter sekarang. Dapatkan juga berbagai artikel kesehatan terlengkap hanya di KlikDokter! Yuk, #JagaSehatmu selalu.
- Adams, J.B. et al. (2011). "Nutritional and metabolic status of children with autism vs. neurotypical children, and the association with autism severity." BMC Pediatrics.
- Liu, X. et al. (2017). "Nutritional intake and status of children with autism spectrum disorder: A case-control study." Autism Research.
- Johnson, C.R. et al. (2018). "Role of nutrition in children with autism spectrum disorder: A focus on elimination diets." Autism.
- Piwowarczyk, A. et al. (2018). "The role of dietary intervention in the management of gastrointestinal symptoms in children with autism spectrum disorders." Nutrients.
- Rossignol, D.A., & Frye, R.E. (2012). "A review of research trends in dietary and nutritional interventions for autism spectrum disorders." Clinical Therapeutics.