Kesehatan Anak

Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Membesarkan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua yang memiliki anak dengan penyakit jantung bawaan. Mulai dari nutrisi harian hingga aktivitas fisik anak.

Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Membesarkan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Cara merawat anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) akan sedikit berbeda. Seluruh perhatian penting untuk selalu tercurahkan pada si Kecil agar ia dapat tumbuh maksimal. Hal-hal di bawah ini perlu Kamu perhatikan ketika penyakit jantung bawaan terjadi pada anak Kamu:

1. Rutin Periksakan Anak ke Dokter Spesialis Jantung Anak

Sebagian besar anak dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan pemeriksaan periodik jantung. Anak yang baru saja terdiagnosis akan menjalani operasi kontrol yang lebih sering (setiap minggu, bulan), lalu secara bertahap menjadi lebih jarang.

Sementara itu, anak dengan kondisi ringan biasanya hanya butuh kontrol setiap satu hingga lima tahun. Serangkaian tes berkala dapat dilakukan bergantung pada kondisi anak Kamu. Tes tersebut, antara lain:

2. Mencegah infeksi

Anak dengan kelainan jantung bawaan rentan terkena infeksi. Infeksi yang cukup membahayakan adalah endokarditis infektif, yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi katup dan ruang jantung.

Itulah mengapa anak dengan penyakit jantung bawaan harus menjaga kebersihan gigi dan rongga mulutnya, serta pergi ke dokter gigi secara rutin. Sebab, infeksi gigi merupakan salah satu rute masuknya kuman penyebab endokarditis.

Diskusikan dengan dokter yang menangani anak Kamu apakah anak Kamu membutuhkan antibiotik untuk pencegahan atau tidak karena tidak semua kondisi PJB membutuhkan antibiotik pencegahan.

Artikel lainnya: Kenali Jenis-Jenis Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi

3. Aktivitas fisik

Penyakit jantung bawaan pada anak tidak bisa menjadi penghalang baginya untuk dapat tetap aktif beraktivitas. Faktanya, dokter spesialis jantung anak akan menyarankan anak untuk tetap aktif secara fisik.

Manfaat aktivitas fisik bagi anak dengan penyakit jantung bawaan, di antaranya:

Lakukan aktivitas fisik yang menyehatkan, seperti berenang santai, bersepeda santai, berlari atau berjalan cepat, dan bermain tenis. Namun, segera hentikan aktivitas fisik bila anak Kamu mengalami hal-hal di bawah ini:

  • Anak mengatakan pusing atau ingin pingsan
  • Anak ‘kehabisan’ napas hingga sulit berbicara
  • Anak merasa jantung berdebar-debar
  • Anak menjadi pucat
  • Anak mengeluh sangat lelah
  • Anak menjadi biru (bila termasuk PJB sianotik)
  • Anak mengalami gejala baru atau tidak biasa ketika melakukan aktivitas fisik dan sesaat setelahnya

Hindari aktivitas fisik yang membutuhkan anak untuk menahan napas seperti sit up, push up, menyelam, dan angkat beban. Selain itu, hindari pula aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.

Pada beberapa kasus penyakit jantung bawaan pada anak, dokter spesialis jantung akan menyarankan si Kecil untuk menghindari aktivitas fisik berat dan beregu yang kompetitif dan menegangkan.

Agar tidak memilih jenis aktivitas fisik yang salah, jangan ragu untuk mendiskusikan dengan dokter yang menangani anak Kamu.

Artikel lainnya: Faktor Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Janin

4. Perkembangan, Pendidikan, dan Masa Depan

Penyakit jantung bawaan pada anak menyebabkan ia mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan kesulitan belajar. Meski begitu, sebagian besar anak tidak memiliki keterbatasan fisik dan mental sehingga dapat mengikuti pelajaran yang diberikan di sekolah formal.

Namun, penting bagi orang tua untuk mengomunikasikan mengenai penyakit yang diderita anak Kamu kepada wali kelas atau guru yang mendampinginya di sekolah.

Kamu juga tidak perlu khawatir, saat ini banyak penderita PJB yang bertahan hidup hingga dewasa dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang layak.

Namun, anak dengan penyakit kelainan jantung bawaan memiliki alat penyadap jantung yang terpasang. Karenannya, hindari profesi yang berhubungan dengan listrik dan gelombang elektro.

Artikel lainnya: Asam Folat Dapat Turunkan Risiko Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi?

5. Nutrisi dan Makanan

Kandungan Gizi 14 Makanan dan Minuman untuk Buka Puasa

Beberapa anak yang memiliki PJB tidak bertumbuh kembang secepat anak lainnya. Anak akan merasa mudah lelah ketika makan karena kondisi jantung yang harus memompa lebih kencang dari kondisi normal.

Akibatnya anak cenderung makan lebih sedikit dan tidak mendapat kalori yang cukup untuk tubuhnya. Anak akan terlihat lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan anak seumurannya.

Agar nutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan tetap terpenuhi, Kamu dapat mengakalinya dengan memberikan makanan sedikit, tetapi sering. Hal ini bertujuan agar anak Kamu tidak terlalu lelah ketika mengunyah.

Artikel lainnya: Menyingkap Faktor Risiko Gagal Jantung di Usia Muda

6. Dukungan Emosional 

Dengan semakin beranjak dewasanya anak, beberapa anak akan mulai merasa rendah diri. Mereka bisa saja mendapatkan bekas luka jahitan bekas operasi di dada, tubuh terlihat lebih kecil dibandingkan teman seusianya, atau memiliki batasan aktivitas fisik.

Sebagian besar anak dapat beradaptasi dan menerima kondisinya. Namun, beberapa anak dengan penyakit jantung bawaan dengan kondisi serius terkadang cukup sulit untuk merasa ‘normal’.

Oleh karena itu, dukungan Kamu sebagai orang tua sangat dibutuhkan pada fase ini, terutama saat anak mulai beranjak menjadi remaja.

7. Rekam Medis 

Beberapa orang berpikir bahwa setelah menjalani operasi PJB, anak tidak perlu melakukan kontrol ke dokter saat dewasa. Padahal, penting sekali untuk tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan jantung meski anak sudah beranjak dewasa.

Beberapa anak yang sudah menjadi dewasa tidak mengetahui penyakit jantung yang dideritanya. Seharusnya mereka mengetahui tentang perjalanan penyakit dan pengobatan yang pernah dan sedang dijalaninya.

Artikel lainnya: Bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Berisiko Malnutrisi

8. Memberikan Perhatian Juga kepada Anak Kamu yang Lain

Meskipun anak dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan perawatan dan perhatian yang lebih daripada anak lain. Berikanlah pengertian juga kepada anak Kamu yang lain. Berikut ini beberapa yang perlu Kamu lakukan:

  1. Beri tahu siapa yang akan merawat mereka saat Kamu harus menemani anak dengan penyakit jantung bawaan di rumah sakit.
  2. Berikan informasi yang sesuai dengan usia mereka mengenai keadaan yang dialami oleh saudara kandungnya.
  3. Libatkan dalam melakukan perawatan anak dengan kelainan jantung bawaan.
  4. Lakukan sesuatu yang istimewa dengan anak Kamu yang lain. Bahkan, beberapa menit waktu Kamu akan sangat bermanfaat.

9. Berhati-hati dalam Membandingkan 

Orang tua sering bertanya kepada orang tua lain tentang pengalaman mereka merawat anak dengan penyakit jantung bawaan. Meskipun hal ini dapat membantu, tetapi perlu diingat bahwa pengalaman setiap orang berbeda.

Tingkat keparahan, kepribadian anak, kompleksitas penyakit, rumah sakit, dan dokter yang menangani berbeda-beda. Kebijakan terbaik adalah melakukan investigasi dan penelitian dari sumber terbaik.

Kamu dapat menanyakan pada dokter mengenai informasi yang tidak dipahami atau mempelajari lewat rekomendasi situs terpercaya. Penyakit jantung bawaan pada anak membuat Kamu harus memberikan perawatan yang lebih sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri.

Meskipun terkadang melelahkan, Kamu akan belajar untuk mulai menghargai hal-hal kecil yang sederhana.

Konsultasikan seputar masalah kesehatan anak Kamu dengan Tanya Dokter Spesialis Anak atau buat janji dengan dokter spesialis jantung dengan layanan Temu Dokter.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan jantung Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan jantung bisa dilakukan secara online.

Jika ingin membeli suplemen dan vitamin, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!

[WA]

Hari Jantung Sedunia
Penyakit Jantung Bawaan