Cacar air merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Seperti penyakit lain yang juga disebabkan oleh virus, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease). Memang cacar air bukan penyakit yang berbahaya, tapi jika terjadi pada anak, rasanya sangat tak nyaman bagi mereka. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk membantu proses penyembuhan cacar air pada anak.
Biasanya, cacar air rentan diderita anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun karena penularannya sangat mudah. Penularan penyakit ini bisa terjadi dari penderita ke orang lain atau melalui udara (aerogen), khususnya pada musim peralihan seperti saat ini.
Gejala khas cacar air
Cacar air dapat menimbulkan berbagai gejala, antara lain:
- Adanya gelembung berwarna merah yang berisi cairan disertai gejala gatal.
- Biasanya, dua hari sebelum muncul anak akan merasakan gejala demam sakit kepala, dan ruam kemerahan yang muncul mulai dari area kepala, punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
- Ruam merah yang muncul akan berubah menjadi bintil berisi cairan dengan bentuk dan tekstur yang mudah dikenali. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan gejala lainnya seperti nyeri otot dan sakit kepala.
Perlu diketahui bahwa tidak semua anak yang terkena cacar air mengalami gejala ruam yang sama. Ada yang mengalami di sekujur tubuh (hingga area mulut, telinga, dan bokong). Namun, ada juga yang hanya timbul pada bagian tubuh tertentu saja seperti kulit kepala, wajah, lengan, dan kaki.
Langkah-langkah merawat anak yang kena cacar air di rumah
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh anak. Oleh karenanya, peran orang tua di rumah sangat penting dalam membantu proses penyembuhan sekaligus memberikan kenyamanan pada anak. Lakukan hal-hal di bawah ini:
- Anak yang terkena cacar air umumnya mengalami penurunan daya tahan tubuh. Karena itu, tingkatkan daya tahan tubuhnya dengan memberikan asupan makanan yang bergizi, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta tak ketinggalan memberikannya sayur dan buah.
- Karena pada beberapa kasus dapat terjadi lesi (luka) cacar di dalam mulut yang membuat anak sulit dan/atau malas makan, berikan makanan yang lunak dan lembut seperti bubur tim ikan, jus buah, nasi lunak dengan kuah sup daging atau bakso.
- Jika suhu tubuh anak di atas 37,5 derajat Celcius, berikan obat penurun panas seperti asetaminofen atau parasetamol. Ukur suhu tubuh anak setiap 4 jam sekali dengan termometer.
- Saat anak demam, pastikan asupan minum anak terjaga dengan tetap konsumsi air putih.
- Meski anak kena cacar air, ia tetap harus mandi. Saat daya tahan tubuh anak sedang turun dan ia tidak mandi, maka kebersihan kulit anak tidak akan terjaga dengan baik. Kondisi ini memudahkan kuman untuk masuk ke dalam tubuhnya. Akibatnya akan terjadi infeksi tambahan seperti munculnya nanah di benjolan cacar tersebut.
- Sehabis mandi, keringkan tubuh anak dengan menggunakan handuk dengan cara ditepuk-tepuk (bukan digosok) agar tidak terjadi iritasi kulit dan membuat infeksi baru.
- Jika anak merasakan gatal yang teramat sangat, berikan ia losion antigatal yang mengandung calamine pada area yang gatal.
- Jika anak sudah dapat diajak berkomunikasi, ingatkan ia untuk tidak menggaruk luka cacar saat ia merasa gatal. Hal ini untuk mencegah timbulnya bekas cacar di kulit anak dan memicu infeksi sekunder sehingga memperparah infeksi di kulit.
Dengan melakukan perawatan di rumah seperti disarankan di atas, diharapkan anak akan tetap merasa nyaman. Daya tahan tubuh anak pun diharapkan cepat meningkat dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi.
Jika salah satu anggota keluarga terutama anak Anda ada yang belum pernah terkena cacar air, lakukan pencegahan dengan mengajarkan anak rutin mencuci tangan dengan sabun dan dibasuh dengan air mengalir. Selain itu lakukan pemberian vaksin cacar jika salah satu anggota keluarga mengalami cacar air. Vaksin dapat diberikan selambat-lambatnya lima hari setelah kontak pertama dengan virus.
[RN/ RVS]