Tangan adalah organ tubuh yang menjadi media perantara untuk penularan penyakit. Melalui tangan, organisme berbahaya yang berasal dari dunia luar bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Risiko penyakit makin tinggi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, salah satunya anak-anak.
Pada tangan yang tampak bersih saja, dapat ditemukan miliaran kuman yang secara aktif terus membelah diri dalam hitungan menit. Bayangkan jika anak Anda tidak cuci tangan sepanjang hari. Pasti, di telapak tangannya terdapat triliunan kuman penyebab penyakit.
Tangan Sebagai Sumber Penularan Penyakit pada Anak
Pada anak-anak, sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Tidak heran, balita dapat sakit sekitar 8-12 kali dalam satu tahun.
Bagaimana dengan anak usia sekolah? Tidak jauh berbeda. Anak usia sekolah sering berkerumun satu sama lain, sehingga membuat ‘pertukaran’ kuman penyakit berjalan dengan lebih masif. Dengan kekebalan tubuh yang lemah dan ditambah tidak cuci tangan secara rutin, kondisi tersebut bikin anak lebih mudah sakit.
Belum lagi, anak usia sekolah juga sering menyentuh benda-benda yang ada di sekitarnya. Ini bisa meningkatkan risiko serangan penyakit pada anak hingga berkali lipat, apalagi jika ia tidak rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Akibat Anak Malas Mencuci Tangan
Jika anak tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin, beberapa masalah yang bisa terjadi padanya adalah:
-
Penyakit Saluran Pencernaan
Penyakit saluran pencernaan merupakan kondisi yang dapat dengan mudah ditularkan melalui tangan yang kotor. Kuman penyebab diare dan disentri dapat masuk ke dalam saluran cerna jika anak tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Bahkan, setelah melakukan aktivitas sederhana seperti membaca buku pun, anak perlu mencuci tangan. Sebab, kuman dapat menempel pada berbagai benda yang dipegang anak.
-
Penyakit Saluran Pernapasan
Tangan yang kotor juga dapet menjadi biang keladi terjadinya penyakit saluran pernapasan pada anak. Kuman penyebab selesma bisa masuk ke dalam tubuh anak melalui hidung jika anak tidak mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara rutin.
-
Gizi Buruk
Anak yang sakit umumnya akan memiliki nafsu makan yang rendah. Padahal, anak membutuhkan nutrisi dari makanan dalam jumlah memadai untuk mendukung proses tumbuh kembang.
Apabila nafsu makan anak terus-menerus rendah akibat sering sakit, risiko terjadinya gizi buruk bisa saja meningkat. Penyakit infeksi yang terjadi berulang-ulang, seperti diare atau disentri juga dapat secara langsung menyebabkan saluran cerna tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
-
Gangguan Konsentrasi
Pada saat belajar, anak yang sering sakit dan mengalami gangguan tumbuh kembang akibat nafsu makan yang rendah cenderung kesulitan untuk berkonsentrasi pada saat belajar. Hal ini tentu saja bisa memengaruhi prestasi anak di sekolah.
Anda tidak ingin si Kecil mengalami hal-hal merugikan tersebut, bukan? Maka itu, mulailah untuk mengajarkannya mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin.
Penelitian menyebutkan bahwa mencuci tangan direkomendasikan untuk dilakukan oleh orang tua dan anak saat sebelum makan, sebelum minum, sebelum dan setelah kontak dengan seseorang yang sedang sakit, setelah mengganti popok, setelah menggunakan toilet, dan setelah batuk, bersin, atau membuang ingus.
Ayo, terapkan kebiasaan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sejak anak-anak. Kebiasaan ini memang terlihat sangat sederhana, namun manfaatnya sangat besar untuk masa depan si buah hati. Anda tidak ingin masa depan anak terancam gara-gara tidak dibiasakan untuk cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, bukan?
[RS]