Bagi beberapa pasangan, perceraian dianggap sebagai solusi terbaik atas permasalahan yang sedang dihadapi. Pertanyaannya: Apakah hal yang sama juga dirasakan oleh anak?
Saat orangtua bercerai, dampak yang timbul pada setiap anak berbeda- beda. Namun, yang jelas, anak akan menerima dampak buruk dan membekas hingga dewasa.
Untuk anak berusia di bawah sembilan tahun, orangtua adalah segalanya. Di usia ini, anak masih sangat bergantung pada orangtua dan membutuhkan lebih banyak perhatian serta kasih sayang. Hal ini pun diakui oleh banyak orangtua.
Contohnya, anak yang sebelumnya sudah bisa makan sendiri berubah menjadi tidak mau makan kecuali jika disuapi orangtuanya. Bisa jadi, ini adalah cara anak untuk mendekatkan diri dengan orangtuanya.
Reaksi sebaliknya terjadi pada anak usia remaja. Mereka lebih independen karena merasa bisa menjaga dirinya sendiri. Hal tersebut biasnaya disebabkan karena ada perasaan dikhianati, dibuang, stres, takut, khawatir, tidak percaya diri, dan tidak percaya lagi pada hubungan pernikahan.
Namun reaksi yang timbul pada anak laki-laki dan perempuan pun berbeda. Anak laki-laki biasanya menjadi lebih agresif dan sering melawan. Sedangkan anak perempuan cenderung lebih cemas dan menarik diri. Bahkan, banyak anak yang menjadi aktif secara seksual di usia muda.
Menurut beberapa penelitian, anak yang orangtuanya bercerai cenderung mengalami hal-hal berikut ini:
- Menurunnya prestasi akademik
- Lebih mudah melakukan tindak kejahatan di usia remaja
- Hidup dalam masalah ekonomi
- Lebih mudah terjerumus dalam mengkonsumsi alkohol dan narkoba
- Lebih mudah sakit
- Mengalami gangguan psikologis
Dampak terbesar dari perceraian biasanya terjadi 15-25 tahun kemudian, saat anak menjalani hubungan percintaan dengan pasangannya. Anak dengan orangtua bercerai, cenderung mengalami kegagalan pernikahan di kemudian hari.
Risikonya 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang orangtuanya tidak bercerai. Sebab bagi anak, perceraian orangtua akan mewarnai dan mengubah cara pandang mereka tentang dunia dan hubungan dengan pasangan selama hidupnya.
Jadi sebelum Anda dan pasangan memutuskan untuk bercerai, cobalah renungkan dan pikirkan kembali dampaknya bagi anak. Ingat, perceraian bukanlah hal yang mudah bagi anak.
(BA/ RH)