Perkembangan dan pertumbuhan anak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik biologis maupun lingkungan. Faktor biologis ini memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan usia awal anak.
Tak hanya itu, perkembangan anak juga bisa dioptimalkan sejak di dalam kandungan sampai ia masuk ke usia remaja nanti. Untuk tahu apa saja lima faktor tersebut, simak pembahasan berikut ini.
Kondisi Biologis yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Berikut kondisi biologis yang bisa memengaruhi tumbuh kembang anak:
1. Keturunan
Kondisi biologis umumnya diwariskan dari orang tua ke anak, baik berupa fisik, sifat, mau pun genetik.
Dari segi fisik seperti tinggi, berat badan, bentuk tubuh, warna mata, tekstur rambut, bahkan kecerdasan, dan bakat sekali pun, sebagian besar akan diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Tak hanya itu, apabila orang tua memiliki kondisi kesehatan buruk atau bahkan suatu penyakit, kemungkinan anak juga bisa mengalami hal yang sama. Kondisi ini akan memengaruhi kesehatan anak dewasa nanti.
Sedangkan masalah pewarisan sifat, antara orang tua dan anak tidak selalu punya watak atau karakter yang mirip. Selain didapat dari orang tuanya, sifat juga bisa terbentuk dari lingkungan dan pola asuh terhadap anak.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan anak, baik fisik atau pun mental. Contohnya secara fisik, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih kuat daripada perempuan.
Namun, secara pendewasaan diri, pola pikir anak perempuan lebih cepat matang, terutama saat ia memasuki masa remaja. Sementara untuk anak laki-laki, proses pendewasaan dirinya butuh waktu lebih lama dibanding anak perempuan.
Artikel Lainnya: 6 Manfaat Olahraga untuk Tumbuh Kembang Anak
3. Latihan dan Kesehatan
Latihan ini maksudnya mengarah pada aktivitas serta olahraga yang anak lakukan Tujuan latihan untuk mendukung kesehatan, membantu memperoleh kekuatan otot, dan menambah massa tulang tubuhnya.
Dengan rajin atau melakukan olahraga yang tepat, fisik anak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, olahraga juga membuat ukuran fisik anak mencapai standar sehat yang tepat sesuai waktunya.
Misalnya, menurut pedoman kesehatan, usia 6 tahun tinggi idealnya mencapai 100 cm lebih. Lalu, usia 10 tahun nanti, tinggi badan anak normalnya mencapai 120 cm lebih. Dengan olahraga, perkembangan fisik anak bisa ideal dan sesuai dengan ukuran rata-rata.
Tak hanya itu, olahraga juga membuat fisik anak tetap sehat dan sistem kekebalan tubuhnya kuat melawan penyakit.
4. Hormon
Hormon yang dikeluarkan oleh sistem endokrin berguna untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.
Jika hormon yang dihasilkan tidak seimbang, perkembangan fisik atau mental anak bisa tumbuh tidak normal. Risikonya, anak bisa mengalami gangguan perilaku atau kondisi kesehatan yang kronis (berlangsung lama).
Tak hanya itu, pada masa-masa tertentu seperti pubertas, hormon seks akan keluar dan mengubah kondisi fisik anak.
Misalnya, pada laki-laki, hormon seks yang keluar akan membuat jakun di lehernya muncul dan suaranya jadi lebih berat. Sedangkan perubahan anak perempuan, kulitnya jadi lebih halus dan payudaranya mulai tumbuh.
Artikel Lainnya: Kapan Periode Emas Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
5. Nutrisi
Nutrisi adalah faktor yang tidak kalah penting berpengaruh pada perkembangan anak. Tidak hanya berawal dari usia balita, sejak di dalam kandungan pun nutrisi yang dikonsumsi ibu akan memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Misalnya, asupan asam folat selama tiga bulan sebelum dan selama awal kehamilan, ditemukan dapat menurunkan risiko cacat lahir pada otak bayi (anencephaly) dan tulang belakang.
Setelah lahir, pemberian nutrisi asam lemak omega-3 dari ikan misalnya, bermanfaat membantu otak si kecil tumbuh cerdas.
Di sisi lain, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Maka itu, pola makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak
Ini Tanda Tumbuh Kembang Anak Terganggu
Menurut dr. Devia Irine Putri, anak dapat dikatakan mengalami gangguan tumbuh kembang kalau kemampuan dan perkembangannya tidak sesuai dengan usianya.
Perkembangan anak yang terganggu ini juga bisa dilihat sebelum anak menginjak usia satu tahun.
Misalnya, pada usia enam bulan, anak belum bisa tengkurap, mengangkat kepala, atau berguling. Dengan tanda dasar ini saja, orang tua mesti waspada dan memahami bahwa ada gejala tumbuh kembang buah hati terganggu.
Dilansir Ikatan Dokter Anak Indonesia, secara garis besar perkembangan anak terdiri atas motorik kasar, motorik halus, bahasa atau bicara, dan personal sosial/kemandirian.
Jika dari kemampuan anak tersebut ada yang tidak berkembang, sebaiknya Anda segera konsultasi dengan dokter anak. Ini agar si kecil tidak mengalami keterlambatan. Pantau juga perkembangan buah hati lewat Health Tools Cek Tumbuh Kembang Anak Online.
Agar lebih praktis, Anda juga bisa konsultasi online lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)