Kesehatan Anak

Mengapa Kecanduan Gula Bisa Bikin Anak Tantrum?

Anak sering tantrum? Waspada kecanduan gula! Temukan fakta mengejutkan tentang dampak gula pada perilaku anak dan cara mengatasinya bersama dr. Dyah Novita Anggraini.

Mengapa Kecanduan Gula Bisa Bikin Anak Tantrum?

Kecanduan gula merupakan masalah yang sering tidak disadari oleh banyak orang tua. Gula, yang sering ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman, memiliki efek yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental anak-anak.

Salah satu masalah yang sering muncul akibat konsumsi gula berlebih adalah perilaku tantrum pada anak.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, kita akan membahas mengapa kecanduan gula bisa menyebabkan anak tantrum, bagaimana gula mempengaruhi tubuh dan otak anak, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi konsumsi gula dan mencegah tantrum.

Artikel lainnya: Pemanis Pengganti Gula untuk MPASI si Kecil

Apa Itu Kecanduan Gula?

Kecanduan gula adalah kondisi di mana seseorang mengalami dorongan kuat untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Ini disebabkan oleh efek gula pada otak, yang mirip dengan efek zat adiktif lainnya.

Ketika gula dikonsumsi, otak melepaskan dopamin, sebuah neurotransmitter yang terkait dengan rasa senang dan reward. Ini membuat individu, termasuk anak-anak, merasa senang dan ingin terus mengonsumsi gula untuk merasakan efek tersebut.

Dampak Gula pada Tubuh dan Otak Anak

1. Lonjakan gula darah dan insulin

Ketika anak mengonsumsi gula, terutama dalam jumlah besar, ini menyebabkan lonjakan gula darah. Tubuh merespons dengan melepaskan insulin untuk membantu menurunkan kadar gula darah.

Lonjakan dan penurunan cepat dalam kadar gula darah ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, yang seringkali berujung pada perilaku tantrum.

2. Efek pada neurotransmitter

Seperti disebutkan sebelumnya, gula menyebabkan pelepasan dopamin di otak. Selain dopamin, gula juga dapat mempengaruhi kadar serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati.

Fluktuasi kadar neurotransmitter ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tajam, termasuk kecemasan, iritabilitas, dan tantrum.

3. Ketidakseimbangan energi

Gula memberikan lonjakan energi yang cepat tetapi singkat. Setelah lonjakan ini, anak mungkin mengalami penurunan energi yang tajam, yang dapat membuat mereka merasa lelah, lesu, dan mudah marah. Penurunan energi ini seringkali menyebabkan anak menjadi rewel dan tantrum.

Artikel lainnya: Menilik Kebutuhan Gula Harian Berdasarkan Usia

Mengapa Anak Rentan Terhadap Kecanduan Gula?

1. Preferensi rasa yang kuat

Anak-anak secara alami cenderung menyukai rasa manis. Ini mungkin berakar dari mekanisme evolusi, di mana rasa manis terkait dengan makanan yang aman dan kaya energi.

Namun, dalam lingkungan modern yang kaya akan makanan manis, preferensi ini dapat berujung pada konsumsi gula yang berlebihan.

2. Pengaruh lingkungan

Lingkungan memainkan peran besar dalam kebiasaan makan anak. Iklan makanan manis, ketersediaan makanan manis di rumah dan sekolah, serta kebiasaan makan keluarga semuanya mempengaruhi seberapa banyak gula yang dikonsumsi anak.

3. Kurangnya pendidikan nutrisi

Banyak anak dan orang tua tidak sepenuhnya menyadari berapa banyak gula yang terkandung dalam makanan sehari-hari. Kurangnya pendidikan nutrisi ini dapat menyebabkan konsumsi gula yang berlebihan tanpa disadari.

Tanda-tanda kecanduan gula pada anak

  • Mengalami tantrum setelah konsumsi gula: Perubahan perilaku yang drastis setelah makan makanan manis adalah tanda kecanduan gula.
  • Permintaan makanan manis yang konstan: Anak yang terus-menerus meminta makanan atau minuman manis mungkin mengalami kecanduan gula.
  • Kecemasan dan iritabilitas: Anak yang mudah cemas dan iritabel, terutama jika mereka tidak mendapatkan makanan manis, mungkin menunjukkan tanda-tanda kecanduan gula.
  • Penurunan energi: Anak yang sering merasa lelah atau lesu setelah makan makanan manis mungkin mengalami efek dari lonjakan dan penurunan gula darah.

Artikel lainnya: Hindari Kelebihan Gula, Ini Susu Cair Pilihan untuk Anak

Cara Mengurangi Konsumsi Gula dan Mencegah Tantrum

Peran Ayah dalam Mengatasi Anak yang Tantrum (Eggeegg/Shutterstock)

1. Membatasi makanan dan minuman manis

Mengurangi atau menghilangkan makanan dan minuman yang tinggi gula dari diet anak adalah langkah pertama. Ini termasuk permen, kue, minuman bersoda, dan jus buah yang manis. Alih-alih, berikan anak makanan yang kaya serat dan nutrisi seperti buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.

2. Mengedukasi anak tentang gula

Penting untuk mengedukasi anak tentang bahaya konsumsi gula berlebih. Ajari mereka membaca label makanan dan memahami berapa banyak gula yang terkandung dalam makanan yang mereka makan.

3. Menyediakan alternatif sehat

Sediakan camilan sehat yang rendah gula tetapi tetap menarik bagi anak. Misalnya, potongan buah, yogurt tanpa gula tambahan, atau camilan berbasis kacang-kacangan atau camilan kaya karbohidrat (umbi-umbian, jagung, kentang).

4. Mengatur pola makan

Jaga agar pola makan anak teratur dan seimbang. Pastikan mereka mendapatkan cukup protein, serat, dan lemak sehat dalam setiap makanan untuk menjaga tingkat energi stabil sepanjang hari.

5. Memberikan contoh yang baik

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Dengan menunjukkan kebiasaan makan yang sehat, Kamu dapat mempengaruhi anak untuk mengikuti contoh yang sama.

Bisa disimpulkan bahwa kecanduan gula dapat berdampak negatif pada perilaku anak, termasuk menyebabkan tantrum.

Gula mempengaruhi tubuh dan otak anak dengan menyebabkan lonjakan gula darah, perubahan kadar neurotransmitter, dan ketidakseimbangan energi. Anak-anak rentan terhadap kecanduan gula karena preferensi rasa yang kuat, pengaruh lingkungan, dan kurangnya pendidikan nutrisi.

Dengan mengenali tanda-tanda kecanduan gula dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi gula, orang tua dapat membantu mencegah tantrum dan meningkatkan kesejahteraan anak secara keseluruhan.

Edukasi, pengaturan pola makan, dan memberikan contoh yang baik adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.

Jaga kesehatan si kecil dengan memantau konsumsi gula mereka! Download aplikasi KlikDokter untuk informasi kesehatan anak lebih lengkap dan topik menarik lainnya seputar pola makan yang sehat.