Setelah hampir dua tahun bergulat dengan pandemi, jumlah kasus positif virus corona baru di Indonesia mulai menunjukkan penurunan.
Hal ini diikuti dengan berbagai peraturan baru dari pemangku kebijakan, salah satunya adalah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dalam waktu mendatang.
Meski pandemi belum sepenuhnya dinyatakan usai, kebijakan PTM akan dilaksanakan dengan melakukan protokol kesehatan saat di sekolah. Menanggapi hal ini, banyak orangtua merasa khawatir dan was-was.
Pasalnya, tidak mudah memastikan si kecil mematuhi protokol kesehatan selama belajar di sekolah. Padahal, taat protokol kesehatan merupakan kunci keberhasilan dan keamanan PTM.
Protokol Kesehatan Selama PTM
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan panduan dalam Salinan Keputusan Bersama Nomor 02/KB/2021.
Panduannya berisi tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Artikel Lainnya: Pembukaan Sekolah Tatap Muka dapat Picu Kecemasan Anak
Dalam keputusan bersama tersebut, tercantum berbagai protokol kesehatan yang harus dipatuhi, baik oleh satuan pendidikan dan warga satuan pendidikan.
Secara ringkas, berikut adalah beberapa poin protokol kesehatan yang perlu diperhatikan oleh siswa dan orangtua siswa selama PTM berlangsung, yakni:
1. Asupan Nutrisi
Orangtua perlu memastikan si kecil mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi seimbang setiap hari.
Berikan si kecil makanan yang tinggi kandungan vitamin A, vitamin E, vitamin C, dan zinc.
Nutrisi tersebut bisa didapat dari konsumsi wortel, brokoli, ubi jalar, bayam, dan kacang-kacangan.
Buah-buahan, seperti pepaya, jeruk, jambu, kiwi, serta beberapa sumber protein seperti daging, ikan, ayam, telur, dan keju merupakan makanan yang disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.
Nutrisi yang baik merupakan modal awal untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya saat masa pandemi.
Pasalnya, zat gizi dalam makanan tersebut berperan untuk pembentukan komponen dalam imunitas tubuh, termasuk antibodi.
2. Kondisi Kesehatan Anak
Anda juga perlu memastikan anak dalam kondisi sehat dan bebas dari gejala. Pastikan si kecil tidak mengalami gejala, seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, demam, atau kehilangan kemampuan indra penciuman (anosmia).
Kondisi kesehatan anak penting untuk dipastikan. Pasalnya, jika anak mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut, ia rentan mengalami perburukan gejala bila tetap pergi ke sekolah. Anak juga berisiko menularkan penyakit ke teman-temannya yang lain.
3. Membawa dan Menggunakan Masker
Pastikan si kecil sudah mengerti pentingnya menggunakan masker yang benar untuk mencegah penularan virus.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatric (AAP) merekomendasikan anak di atas 2 tahun untuk menggunakan masker.
Masker tersebut harus menutupi mulut, hidung, dan terbentang dari telinga kanan ke kiri sehingga menutupi sebagian besar bagian wajah.
Si kecil dapat menggunakan masker kain atau masker sekali pakai (disposable) sesuai anjuran WHO.
Selain itu, ajarkan si kecil untuk tetap menggunakan masker selama di sekolah dan tidak menyentuh bagian depan masker guna menghindari kontaminasi kuman dari telapak tangan.
Anda juga dapat meminta guru untuk dengan aktif mengingatkan anak agar tetap menggunakan masker selama di sekolah. Selain itu, orangtua bisa membawakan masker cadangan di tas sekolah anak.
4. Mencuci Tangan
Ingatkan si kecil untuk mencuci tangan sebelum dan setelah pulang sekolah. Si kecil juga dianjurkan membersihkan tangan saat terlihat kotor atau setelah menyentuhan permukaan tertentu.
Telapak tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang terdapat banyak virus dan bakteri.
Apabila kuman di tangan menyentuh mata, hidung, atau mulut anak, maka kuman dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
Oleh karena itu, amat penting untuk membiasakan anak mencuci tangan dengan benar. Ajarkan si kecil untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir karena dengan cara ini kuman di telapak tangan dapat dibasmi.
Artikel Lainnya: Anak Belum Direkomendasikan Sekolah Tatap Muka, Ini Anjurannya
5. Sediakan Hand Sanitizer
Orangtua bisa membawakan hand sanitizer sebagai persiapan bila anak tidak dapat menemukan air mengalir atau dalam kondisi tergesa-gesa.
Persiapkan hand sanitizer dalam jangkauan anak agar ia mudah membersihkan tangan kapan saja.
6. Tidak Menyentuh Hidung, Mata, dan Bagian Wajah Lainnya
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hidung, mata, dan wajah merupakan gerbang untuk kuman masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.
Untuk mencegah penularan virus, ingatkan anak untuk tidak menyentuh hidung, mata, atau bagian wajah lainnya.
Orangtua juga dapat menerapkan serta mengajarkan anak mengenai etika batuk dan bersin setiap waktu. Hal ini penting dilakukan guna mencegah penularan virus.
7. Menjaga Jarak
Orangtua perlu mengingatkan anak untuk menjaga jarak setidaknya 1 hingga 1,5 meter antar individu selama di sekolah. Ketetapan jaga jarak ini disesuaikan dengan anjuran WHO.
Ingatkan anak untuk menjaga jarak saat bermain dengan teman-temannya. Jaga jarak dapat menghindari penularan penyakit melalui droplet.
Orangtua juga dapat mengimbau anak untuk tidak berkumpul dalam grup atau bergerombol bersama temannya.
Perhatikan Kebersihan Sebelum dan Sepulang Sekolah
Selain melakukan protokol kesehatan selama PTM di sekolah, orangtua bersama anak perlu menjaga kebersihan sebelum dan sepulang sekolah.
Di antaranya, mulailah menjaga kebersihan lingkungan rumah, melakukan desinfeksi di area-area tertentu di rumah, mengganti baju saat anak pulang sekolah, dan membersihkan tangan dan tubuh sepulang sekolah.
Untuk memaksimalkan penerapan protokol kesehatan tersebut, orangtua bisa menggunakan produk sabun cuci tangan dan hand sanitizer yang tepat.
Gunakan Lifebuoy Sabun Cuci Tangan Total 10 dengan manfaat antibakteri dan mengandung Activ Silver Formula.
Artikel Lainnya: Cemas Saat Anak Kembali Sekolah? Ini Tips Mengatasinya
Sabun cuci tangan Lifebuoy dapat memberikan perlindungan terhadap 10 kuman penyebab masalah kesehatan yang berevolusi semakin kuat.
Tidak hanya itu, sabun cuci tangan ini memberikan perlindungan total dan menyeluruh pada kulit. Formula mutakhirnya terbukti melindungi dari kuman dalam waktu 10 detik. Orangtua juga dapat memberikan Lifebuoy Hand Sanitizer Total 10 kepada si kecil.
Lifebuoy Hand Sanitizer Total 10 terbukti efektif membunuh bakteri dan menyingkirkan virus dari tangan Anda sampai 99,9 persen, termasuk virus H1N1, dengan cepat dan tanpa menggunakan air.
Lifebuoy Hand Sanitizer Total 10 juga merupakan pemusnah kuman yang bisa digunakan di mana pun, cepat kering, tidak lengket.
Lifebuoy Hand Sanitizer Total 10 turut mengandung pelembap alami dan vitamin E yang membuat tangan si kecil tetap lembut serta halus.
Pembelajaran tatap muka (PTM) mungkin dapat menimbulkan keresahan tersendiri. Namun, dengan melakukan protokol kesehatan dan menggunakan produk sabun serta hand sanitizer yang tepat, kemungkinan penularan virus dapat ditekan sekecil mungkin.
Ketahui informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur LiveChat.
(OVI/AYU)
WHO. Diakses 2021. COVID-19 Physical Distancing
The BMJ. Diakses 2021. Two metres or one: what is the evidence for physical distancing in covid-19?