Di zaman sekarang, anak dituntut untuk lebih aktif, produktif, dan berprestasi di berbagai bidang. Padatnya aktivitas membuat anak rentan terkena penyakit infeksi, apalagi di tengah cuaca yang ekstrem seperti saat ini. Nah, agar anak yang aktif tidak mudah terserang penyakit, ia membutuhkan dukungan gizi yang tepat dalam jumlah yang cukup. Sudahkah Anda memasok kebutuhan gizinya setiap hari?
Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak
Pastikan agar menu makanan yang Anda berikan kepada anak mengandung gizi yang lengkap dan seimbang. Ingatlah untuk memberinya makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air.
- Karbohidrat
Untuk karbohidrat, sebisa mungkin pilihlah jenis karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau nasi cokelat, roti gandum, dan oatmeal. Hindari karbohidrat simpleks, seperti makanan dan minuman yang manis. Karbohidrat simpleks lebih mudah meningkatkan kadar gula darah, dan berisiko menyebabkan obesitas atau kegemukan di kemudian hari.
- Protein
Protein terdiri dari dua jenis, yaitu protein hewani dan nabati. Contoh protein hewani adalah daging sapi, ayam, bebek, kambing, telur, ikan, dan udang. Sementara itu, protein nabati bisa didapat dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Meski keduanya sama-sama baik dan bergizi, protein hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap dibandingkan dengan protein nabati. Apabila kapasitas makan anak Anda terbatas alias sulit makan, akan lebih baik jika Anda lebih sering memberikan protein hewani ketimbang nabati.
- Lemak
Lemak tetap dibutuhkan oleh anak. Hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis lemak yang Anda berikan padanya.
Hindari lemak jahat seperti makanan yang digoreng dan makanan cepat saji. Sebaliknya, pilihlah lemak baik yang bisa didapatkan dari kacang-kacangan, alpukat, ikan kembung, ikan salmon, ikan tuna, dan ikan makarel.
- Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral untuk anak dapat dicukupi melalui sayur dan buah. Vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak adalah vitamin A, C, D, E, dan zink.
Vitamin A bisa didapat dari hati, telur, dan sayuran hijau. Sementara vitamin C bisa didapat dari jeruk, lemon, tomat, dan stroberi.
Sumber utama vitamin D adalah susu dan produk olahannya–seperti keju, yoghurt, dan mentega. Untuk vitamin E, Anda dapat memperolehnya dari kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun. Sedangkan zink dapat diperoleh dari daging sapi, ayam, kerang, dan kacang-kacangan.
- Air
Agar tubuh tetap sehat, anak juga perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Anak usia 9–13 tahun membutuhkan 2100–2400 ml air per hari. Sementara anak remaja usia 14–18 tahun memerlukan air lebih banyak lagi, yakni 2300–3300 ml per hari.
Cairan dapat diperoleh dari berbagai makanan berkuah, air putih, susu, atau jus buah. Namun, anak usia sekolah lebih dianjurkan untuk mendapatkan asupan cairan dari air putih dan susu dalam jumlah yang wajar. Hindari minuman manis, karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan risiko obesitas atau kegemukan.
Jangan Lupa Cuci Tangan
Hal yang penting untuk diperhatikan sebelum mengonsumsi makanan bergizi adalah kebersihan tangan. Salah satu tindakan sederhana yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan di saat-saat penting lainnya, seperti setelah beraktivitas atau bermain, setelah buang air di toilet, dan setelah memegang benda yang kotor.
Dengan memenuhi kebutuhan gizi anak, niscaya ia akan lebih sehat dan jarang sakit. Alhasil, anak bisa tetap aktif, produktif, dan lebih berprestasi.
(NB/ RH)