Bermain merupakan cara anak untuk belajar dan merangsang perkembangan otaknya dan sistem motoriknya. Meski begitu, masih banyak orangtua yang melarang anaknya untuk bermain di luar dengan alasan takut untuk terserang berbagai penyakit. Benarkah cara kita melindungi anak dengan melarang mereka bermain di luar?
Manfaat Anak Bermain di Luar Rumah
Berikut adalah beberapa keuntungan anak bermain di luar rumah:
· Sosialisasi
Anak yang aktif bermain di luar rumah akan bertemu dengan banyak teman seusianya, mereka akan belajar bersosialisasi dengan cara saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, bermain di luar rumah akan mengasah sifat toleransi dan empati pada anak. Tentu saja ini sangat berefek positif bagi perkembangan emosional anak.
· Meningkatkan kecerdasan anak
Anak yang aktif bermain baik di dalam maupun di luar rumah akan memiliki kecerdasan yang baik. Anak akan mengenali banyak obyek, baik dengan cara melihat, mendengar, dan menyentuh. Semakin banyak obyek yang dikenali, maka semakin banyak memori yang tersimpan. Berkomunikasi dengan orang lain akan membuatnya merekam kata-kata baru dan melatihnya menjawab berbagai pertanyaan. Kegiatan-kegiatan ini akan merangsang otak anak untuk berkembang dengan baik.
· Menjadi lebih sehat
Saat berada di luar rumah, anak akan banyak berlari, tertawa, bercanda, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Kegiatan tersebut akan membuat motorik anak semakin berkembang, otot dan tulang juga akan semakin kuat akibat paparan sinar matahari yang cukup. Kegiatan aktivitas fisik dapat meningkatkan antibodi pada anak, sehingga anak menjadi tidak mudah sakit. Bermain juga membuat anak menjadi senang dan gembira, dan berdasar ilmu psikologis anak, anak yang merasa gembira akan mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
· Mencegah obesitas
Aktivitas di dalam rumah seperti menonton televisi, bermain video game, dan bermain gadget, membuat anak menjadi malas bergerak. Tentu hal tersebut dapat membuat anak mengalami obesitas. Anak yang mengalami obesitas akan sangat berisiko untuk terkena berbagai macam penyakit, terutama kardiovaskular. Anak yang senang bermain di luar akan melakukan banyak aktivitas fisik, sehingga akan menghindarkan anak dari risiko terkena osteoporosis.
Selain memiliki dampak positif, tentu saja aktivitas di luar rumah akan membuat anak menjadi kotor, paparan dengan lingkungan akan membuat anak bersinggungan dengan berbagai macam kuman. Staphilococcus. sp, H. influenzae dan E. Coli merupakan beberapa jenis kuman yang sering hinggap pada tubuh anak saat bermain. Untuk itu, mengizinkan anak untuk bermain di luar rumah harus diimbangi dengan mendidiknya mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, terutama setelah bermain. Selain itu, Anda juga harus memerhatikan asupan gizi anak agar ia senantiasa sehat.
Aturan Anak Bermain di Luar Rumah
Yang dapat Anda lakukan kepada anak agar tetap aman bermain di luar ialah:
· Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan setiap saat anak datang dari luar rumah. Ajarkan pula anak untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mengurangi risiko penularan penyakit melalui tangan hingga 98%.
· Melatih anak untuk mencuci kaki saat tiba di rumah. Kaki juga merupakan bagian tubuh yang banyak mengandung kuman. Letaknya yang di bawah sangat rentan membuat kaki terkontaminasi oleh berbagi kuman, baik virus maupun bakteri.
· Mandi setelah bermain. Mandi dengan menggunakan sabun antiseptik setelah bermain dapat menghilangkan kuman pada tubuh anak. Ajarkan pada anak untuk mandi secara benar, seluruh bagian tubuh harus terpapar oleh sabun, sehingga kuman-kuman di daerah yang sulit pun akan mati.
· Berikan asupan gizi yang seimbang. Saat bermain di luar, anak telah kehilangan banyak kalori dan terpapar oleh kuman. Makanan dengan kandungan gizi seimbang akan mampu mencukupi kebutuhan nutrisi anak serta meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga anak tidak mudah sakit. Gizi seimbang yang dimaksud yaitu asupan anak yang mengandung cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Selain itu, cukupi kebutuhan anak dengan rutin memberikannya susu.
· Atur waktu istirahat. Setelah bermain, anak memerlukan momen untuk mengembalikan kebugaran fisiknya. Hal itu akan didapat jika anak memiliki waktu tidur yang cukup. Saat tidur sel-sel tubuh anak akan beregenerasi, sehingga keesokan harinya ia kembali bersemangat untuk beraktivitas. Matikan televisi dan hindarkan gadget dari anak, karena benda-benda tersebut membuat anak sulit untuk beristirahat.
Ternyata sangat banyak manfaat anak bermain di luar
rumah, bukan? Maka penting bagi orangtua untuk mengizinkan
anaknya bermain di luar. Namun, orangtua tidak boleh lupa
untuk senantiasa menjaga kebersihannya, sehingga anak tidak mudah
terserang berbagai penyakit. Di samping itu, pilihlah waktu yang
tepat untuk anak bermain di luar, yaitu pagi dan sore hari, ketika
sinar matahari tidak terlalu panas dan baik untuk tubuhnya.