Kacang adalah asupan kaya akan protein dan dapat dijadikan sumber lemak tidak jenuh. Namun, tak semua orang dapat menikmati manfaatnya dengan nyaman. Bagi sebagian orang, protein dalam kacang dianggap sebagai benda asing berbahaya. Kondisi ini disebut sebagai alergi kacang.
Alergi Kacang, Kok Bisa Terjadi?
Alergi kacang merupakan salah satu jenis alergi yang paling sering ditemui, khususnya pada anak. Di Amerika, 1 dari 13 anak usia sekolah diketahui mengalami alergi terhadap protein dalam kacang.
Jumlah tersebut semakin meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Penyakit ini terjadi karena suatu antibodi dalam tubuh, yaitu imunoglobulin E (IgE) bereaksi berlebihan terhadap kacang.
Saat penderitanya mengonsumsi kacang, IgE akan memicu pengeluaran zat yang disebut histamin. Lalu, menimbulkan gejala alergi.
Artikel Lainnya: Asupan Alternatif untuk Anak yang Alergi Makanan
Gejala alergi kacang sendiri amat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Untuk gejala yang berat disebut sebagai reaksi anafilaksis, yakni berupa sesak napas berat dan penurunan tekanan darah.
Kondisi tersebut termasuk gawat darurat karena dapat mengancam nyawa penderitanya. Gejala lain yang sifatnya lebih ringan adalah:
- Bersin-bersin
- Hidung berair
- Ruam kemerahan di kulit
- Sakit perut
- Muntah
- Buang air besar cair
- Mata dan wajah bengkak
Bila mengalami gejala-gejala di atas setelah makan kacang, selain mengatasi gejala alergi, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis alergi kacang.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes cukit kulit (skin prick test) dan pemeriksaan IgE spesifik untuk kacang. Meski demikian, pemeriksaan ini tidak sepenuhnya dapat diandalkan.
Terkadang, pemeriksaan dapat menunjukkan hasil negatif meski pasien jelas-jelas mengalami gejala alergi saat mengonsumsi kacang.
Oleh karena itu, wawancara medis dan pemeriksaan fisik tetap menjadi andalan dokter untuk menentukan diagnosis.
Artikel Lainnya: Anak Alergi Makanan di Sekolah? Orang Tua Perlu Tahu Hal Ini
Asupan Alternatif untuk Anak yang Alergi Makanan
Sejauh ini, cara mengatasi alergi kacang dan alergi makanan lainnya yang utama adalah dengan menghindari makanan “tersangka” itu.
Bila tak sengaja atau lupa dan mengonsumsi makanan tersebut, dokter akan memberikan senyawa antihistamin untuk mengatasi gejalanya.
Namun, baru-baru ini, The US Food and Drug Administration (FDA) menyetujui satu obat alergi kacang untuk anak, yaitu Palforzia (AR101).
Palforzia merupakan kapsul yang mengandung bubuk kacang dalam jumlah yang konsisten dan terkalibrasi. Obat ini tergolong obat imunoterapi oral dan bekerja dengan menggunakan prinsip desentisisasi.
Palforzia ditujukan untuk pasien alergi kacang yang berusia 4-17 tahun. Artinya, pasien akan dipaparkan terhadap zat penyebab alergi (alergen) tersebut secara konsisten dan dosisnya ditingkatkan bertahap.
Jumlah bubuk protein kacang dimulai sangat kecil, yakni 0,5 mg. Secara bertahap, jumlah tersebut akan ditingkatkan sampai pasien mencapai jumlah dosis pemeliharaan (maintenance), yaitu 300 mg per hari atau setara dengan satu kacang.
Harapannya, pasien tidak akan mengalami gejala alergi yang mengancam nyawa lagi bila makan kacang dalam jumlah yang kecil.
Artikel Lainnya: Menjaga si Kecil yang Alergi Tetap Aktif Selama Bepergian Jauh
Bagaimana Obat Palforzia bisa Mengatasi Alergi Kacang?
Obat ini memang tidak menyembuhkan alergi 100%. Namun, dapat mengurangi kejadian reaksi alergi berat atau anafilaksis pada pasien ketika makan kacang.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Palforzia tidak dapat dikonsumsi saat pasien sedang dalam kondisi gawat darurat akibat alergi.
Untuk mengatasi gejala dan kondisi berat, pasien tetap membutuhkan obat injeksi. Palforzia harus dikonsumsi saat pasien dalam kondisi stabil.
Obat ini sebaiknya tetap dikombinasikan dengan menghindari makanan yang mengandung kacang agar proses mengatasinya berjalan baik.
Hingga saat ini, Palforzia memang belum tersedia di Indonesia. Namun, penetapan obat ini sebagai obat alergi kacang pertama yang disetujui FDA tentu menjadi tenang para penderita alergi kacang di seluruh dunia.
Bila Anda ingin bertanya seputar alergi kacang dan makanan lainnya, silakan berkonsultasi melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]