Flu merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus. Anak-anak rentan terkena flu karena sistem kekebalan mereka belum berkembang sempurna. Meski bukan penyakit serius, orangtua kerap khawatir jika buah hatinya mengalami flu.
1. Ketahui Dulu Penyebab Flu Pada Anak
Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A., sebelum memberikan obat yang dijual bebas pada anak, penting untuk mengetahui penyebab flu yang terjadi pada anak. “Apakah anak mengalami flu dan batuk karena alergi atau infeksi karena terapinya berbeda,” jelasnya.
Flu yang disebabkan oleh infeksi virus influenza umumnya menyebar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara yang menyebabkan droplets keluar dari mulutnya.
Flu yang disebabkan karena virus dapat diobati dengan antivirus. Namun, bila flu disebabkan oleh alergi, sebaiknya dicari terlebih dahulu apa pemicu alerginya.
Umumnya, flu anak akibat infeksi virus dapat diredakan dengan istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Hal tersebut dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak melawan virus penyebab flu.
Artikel Lainnya: Jenis Obat Flu yang Aman Dikonsumsi Anak
2. Jangan Berikan Obat Flu Bebas untuk Anak di Bawah 2 Tahun
Menurut dr. Reza, tidak dianjurkan memberikan obat flu kepada anak usia di bawah 2 tahun.
“Karena bisa menyebabkan potensi efek samping jika dosisnya tidak tepat. Anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya diberikan obat sesuai resep dokter,” ungkapnya.
Perlu orangtua perhatikan, kemasan obat flu yang dijual bebas umumnya memberikan petunjuk tertulis yang menyatakan produk tersebut tidak diperuntukkan bagi anak usia di bawah 2 tahun.
Jika anak usia di bawah 2 tahun mengalami flu, sebaiknya periksa dan konsultasi ke dokter. Supaya praktis, Anda bisa menggunakan layanan konsultasi dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter.
3. Waspadai Kandungan Zat Ini
Obat flu yang dijual bebas memiliki beberapa zat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengatakan ada dua zat di dalam obat flu yang tidak dianjurkan dikonsumsi anak-anak, yaitu kodein dan hidrokon.
Kodein dan hidrokon merupakan obat yang dapat menyebabkan kantuk dan berfungsi mengobati batuk saat flu. Kodein bekerja dengan mengubah cara otak merespons rasa sakit dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk.
Sementara itu, menurut FDA dan dilansir dari Very Well, kodein dan hidrokon berpotensi menimbulkan efek samping serius pada anak-anak, termasuk membuat pernapasan melambat.
Artikel Lainnya: Bahaya Mencampurkan Obat Anarex dengan Susu Anak
4. Hindari Penggunaan Obat yang Fungsinya Tidak Diperlukan Anak
Obat flu dan batuk yang dijual bebas di pasaran memiliki banyak fungsi yang belum tentu diperlukan untuk mengatasi kondisi anak.
Oleh karena itu, orangtua perlu aktif dalam memilih obat-obatan flu yang dijual bebas untuk anak-anak.
Masih dilansir dari Very Well, obat ekspektoran mengandung guaifenesin, yaitu bahan umum dalam obat flu yang digunakan untuk mengencerkan lendir. Akan tetapi, ekspektoran belum terbukti efektif mengobati flu anak.
Itu dia tips memilih obat flu anak. Jika mengalami efek samping setelah menggunakan obat flu yang dijual bebas, sebaiknya hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ketahui informasi mengenai kesehatan anak lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)
- Wawancara dr. Reza Fahlevi, Sp. A
- Food and Drug Administration US. Diakses 2022. Should You Give Kids Medicine for Coughs and Colds?
- Very Well Health. Diakses 2022. A Guide to Children's Cold Medicines.
- Food and Drug Administration. Diakses 2022. FDA Drug Safety Communication: FDA evaluating the potential risks of using codeine cough-and-cold medicines in children.
- American Lung Association. Diakses 2022. Flu Symptoms, Causes, and Risk Factors.
- WebMD. Diakses 022. Kids' Cold Medicines: Guidelines.