Kesehatan Anak

Perilaku Orangtua Pengaruhi Keberhasilan Perawatan Gigi Anak

KlikDokter, 25 Nov 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menangani pasien anak yang akan menjalani perawatan gigi memang menjadi tantangan tersendiri bagi dokter gigi, namun terkadang meladeni orang tua pasien justru lebih sulit.

Perilaku Orangtua Pengaruhi Keberhasilan Perawatan Gigi Anak

Oleh : drg. Martha Mozartha

 

KLIKDOKTER.COM - Menangani pasien anak yang akan menjalani perawatan gigi memang menjadi tantangan tersendiri bagi dokter gigi, namun terkadang meladeni orang tua pasien justru lebih sulit. 

Kebanyakan anak-anak merasa cemas dan takut saat ke dokter gigi. Jangankan untuk ditambal atau diperiksa, duduk di dental unit pun sudah menolak. Mengapa anak tersebut berperilaku demikian? Seringkali justru karena orangtua (terutama sang ibu) sendiri yang memperlihatkan kecemasan berlebihan di depan anak, mungkin pernah merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan tentang dokter  gigi di masa lalunya.

Perilaku orangtua seperti ini membuat anak yang tadinya tidak takut menjadi cemas. Orangtua juga terkadang memberi reaksi berlebihan terhadap ekspresi anak saat sedang diperiksa gigi, dimana reaksi tersebut malah membuat anak bertambah takut. 

Kasus lain yang juga sering terjadi adalah orangtua ingin berada disamping anaknya saat sedang ditangani oleh dokter gigi. Keberadaan orangtua di ruang praktek dokter gigi memang cukup membantu, terutama jika anak memiliki kesulitan berkomunikasi seperti anak penyandang Down Sindrome atau gangguan mental lainnya. Namun pada anak yang bukan penyandang gangguan mental, seyogyanya orangtua tidak perlu selalu berada di sisi anak apalagi jika anak sudah memasuki usia sekolah dan mampu berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi antara pasien anak dengan dokter giginya harus terjalin dengan baik agar perawatan gigi dapat berhasil, sayangnya secara tidak sadar orangtua malah menjadi penghalang. Misalnya,  orangtua sering mengambil alih dalam menjawab pertanyaan yang sebetulnya dokter gigi ajukan kepada anaknya. Contoh lainnya, saat dokter gigi menyuruh anak untuk membuka mulut, Ibu buru-buru “menenangkan” anak dengan berkata, “Buka mulut sayang. Tidak sakit, kok. Pegang tangan Mama kalau terasa sakit” Anak justru akan menjadi cemas dan terpengaruh dan berpikir bahwa memang akan terasa “sakit”.

Kesimpulannya, galilah informasi sebanyak-banyaknya kepada dokter gigi Anda sebelum perawatan dimulai. Lalu saat dokter gigi mulai bekerja, biarkan anak mandiri dan percayakan perawatan kepada dokter gigi Anda. Perawatan gigi anak dapat ditangani oleh dokter gigi umum, namun ada baiknya jika ditangani oleh dokter gigi spesialis gigi anak (drg. Sp.KGA) yang lebih menguasai metode pendekatan dan komunikasi dengan pasien anak-anak.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman utama website kami.[](MM)

 

 

Formula Kesehatan Gigi & Mulut
Perilaku Orang Tua Pengaruhi Keberhasilan Perawatan Gigi Anak?