Olahraga memang menjadi salah satu kegiatan yang perlu didisiplinkan sejak dini. Selain untuk mendukung tumbuh kembang anak, manfaat olahraga juga dapat menghindarkan si kecil dari obesitas.
Obesitas pada anak nyatanya cukup banyak ditemukan di Indonesia. Apalagi sejak COVID-19 hadir, anak-anak menjadi lebih banyak di rumah dan sedikit aktivitas fisik. Akibatnya kenaikan berat badan berlebih bisa terjadi.
Nah, peran Mama dan Papa di sini sangat penting untuk membudayakan olahraga bersama anak. Namun, kadang kesibukan orangtua menghalangi hal ini, anak pun kadang sulit menurut untuk olahraga. Apa personal trainer anak bisa menjadi solusi?
Apakah Anak Perlu Personal Trainer?
Personal trainer untuk anak bisa menjadi salah satu pilihan tambahan dalam mengajarkan gaya hidup sehat kepada anak, khususnya yang mengalami obesitas. Pelatih olahraga khusus dapat membantu anak mencapai berat badan yang sehat.
Anak yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas cenderung memiliki level aktivitas fisik yang rendah. Usia anak 4-15 tahun relatif banyak mengalami kenaikan berat badan, contohnya saat pandemi.
Artikel lainnya: Tips untuk Ibu agar Anak Tidak Obesitas
Aktivitas fisik yang rendah dibarengi pola makan yang kurang baik (tinggi kalori rendah nutrisi) berkontribusi pada terjadinya obesitas.
Hati-hati, kondisi obesitas pada anak yang dibiarkan dapat berujung pada komplikasi kesehatan seperti:
- Gejala Pradiabetes
Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa mencerna gula dengan baik dan meningkatkan kadar gula darah. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka anak dapat menderita diabetes saat dewasa.
- Gejala Asma
Obesitas dapat menyebabkan inflamasi atau radang pada sistem kardiovaskular (jaringan lemak di sekitar pembuluh darah dan paru-paru). Hal ini menyebabkan paru lebih sensitif dengan rangsangan udara luar dan memicu gejala asma.
- Patah Tulang
Bobot tubuh yang terlalu berat bisa membuat tulang stres dan melemahkan kekuatan tulang itu sendiri. Anak yang obesitas rentan mengalami patah tulang akibat berat badan berlebih, karena tulang yang tidak terlalu kuat akibat jarang beraktivitas fisik.
Menggunakan jasa personal trainer untuk anak obesitas dapat menjadi solusi tepat demi mengatasi kondisi itu secara terarah, terjaga, dan aman.
Kemudian, personal trainer juga bisa membantu bila anak sering khawatir ikut kegiatan fisik, punya kondisi medis tertentu, dan lebih suka belajar private.
Personal trainer anak akan menyediakan arahan, struktur, dan strategi untuk membantu menciptakan kebiasaan hidup sehat yang berpengaruh baik pada kesehatan anak.
Selain itu, pelatih olahraga untuk anak dapat membantunya meningkatkan kemampuan fisik dalam berolahraga.
Artikel lainnya: Obesitas Bisa Menurunkan Kepadatan Tulang dan Massa Otot?
Tips Memilih Personal Trainer Anak
Berikut ini cara memilih personal trainer yang cocok untuk anak:
- Pilih personal trainer yang sudah memiliki sertifikasi
- Ahli dalam program yang dilakukan
- Bisa menyesuaikan dengan kepribadian anak
- Dapat mengontrol kemajuan anak
- Memiliki waktu yang cocok untuk anak
Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan
Lalu, apa yang harus dilakukan anak-anak? Tentunya mereka harus banyak melakukan aktivitas fisik yang mudah namun menyenangkan.
Mama dan Papa dapat bertanya kepada anak, jenis olahraga apa yang ia sukai. Konsultasikan juga dengan personal trainer anak bila perlu. Beri dukungan kepada anak untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari.
Berikut jenis olahraga yang bisa dilakukan anak-anak, termasuk yang sudah mengalami obesitas:
1. Latihan Pengencangan dan Penguatan Otot
Penguatan otot rangka dapat meningkatkan kebugaran. Kekuatan otot merupakan daya penggerak di dalam setiap kegiatan, mengurangi potensi cedera, menguatkan stabilitas persendian, dan menunjang efisiensi kerja.
2. Aktivitas Aerobik
Pilihlah jenis olahraga yang dapat dilakukan bersama agar anak lebih tertarik, asyik, dan semangat! Coba olahraga seperti bersepeda, sepak bola, berenang, dan bulu tangkis.
Artikel lainnya: Cegah Obesitas, Ini Susu Cair Rendah Gula untuk Anak
Bagi anak obesitas, tidak disarankan untuk melakukan olahraga yang intensitasnya tinggi seperti lompat-lompat. Sebab, kegiatan ini akan menambah beban pada lutut atau sendi anak, sehingga risiko cedera pun makin besar.
Aktivitas fisik bagi anak-anak dapat dilakukan selama enam puluh menit per hari. Tidak perlu mengadakan penambahan waktu. Yang penting, terapkan konsep bahwa jumlah kalori yang keluar lebih banyak ketimbang jumlah kalori yang masuk.
Kesehatan anak juga perlu ditunjang dengan pola makan sehat. Penuhi isi piring anak dengan makanan padat nutrisi, terdiri dari nasi, lauk (protein), dan sayur. Anak harus makan di waktu yang tepat, hindari makan makanan ringan sebelumnya.
Ingin konsultasi lebih lanjut seputar berat badan anak? Gunakan aplikasi KlikDokter untuk tanya dokter anak lebih cepat dan mudah. Yuk, rajin olahraga untuk #JagaSehatmu!
(FR/JKT)
Referensi:
- Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (dr. I Wayan Surudarma, M.Si.). Diakses 2022. Obesitas pada Anak.
Dokter terkait: dokter spesialis kedokteran olahraga atau dokter spesialis anak