Konflik keluarga antara Aurel Hermansyah dan Krisdayanti mencuat ke publik. Bahkan, adik Aurel, Azriel Hermansyah, beserta suami Krisdayanti, Raul Lemos, juga ikut terlibat.
Sempat “perang” di media sosial, kenapa masalah tersebut terjadi? Apakah hanya karena masalah komunikasi antara ibu dan anak yang sudah berpisah?
Kronologi Konflik Aurel-Azriel dan Krisdayanti-Raul Lemos
Dua hari lalu (7/6), Krisdayanti mengunggah screenshot percakapan WhatsApp antara ia dan putri kandung pertamanya, Aurel Hermansyah. Bukan untuk mengumbar kedekatan, bukti chat tersebut justru mengarah ke pertikaian.
Semua itu berawal dari komentar Aurel di posting-an Krisdayanti sekitar dua minggu lalu. Karena sang Mimi tidak membalas chat pribadinya, Aurel mengajak Krisdayanti untuk bertemu atau sekadar video call (silaturahmi Lebaran).
Sayangnya, hal tersebut malah bikin “gerah” suami Krisdayanti. Raul Lemos menyindir Aurel sebagai anak yang suka mencari sensasi di media sosial dan tidak menghormati ibunya.
Tak terima disindir, Aurel pun blak-blakan soal Krisdayanti yang menolak diajak syuting vlog bersama. Sedangkan dengan Yuni Shara, Krisdayanti mau-mau saja. Barulah setelah itu, bukti percakapan WA tersebut diunggah oleh sang ibu kandung.
Nah, tak mau kakaknya dipojokkan, Azriel Hermansyah mengunggah posting-an berisi curahan hatinya yang selama ini dipendam.
Azriel menerangkan sudut pandang seorang anak yang selalu meminta perhatian kepada ibu kandungnya tapi sering tak digubris.
Bukan cuma itu, adik Aurel itu juga membahas masalah pengkhianatan yang dulu pernah dilakukan Krisdayanti.
Artikel Lainnya: Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak
Apa Penyebab Konflik Aurel-Azriel dan Krisdayanti-Raul Lemos?
Sebelum mengetahui kenapa Aurel-Azriel Hermansyah kerap bertengkar dengan Krisdayanti-Raul Lemos, biasanya warganet suka mencari-cari siapa yang salah di dalam konflik keluarga ini.
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, sebenarnya kita tidak bisa menilai siapa yang salah dan benar dalam masalah ini.
“Bisa jadi, ini hanya masalah kerinduan yang tidak tersalurkan dari anak kepada ibu kandungnya, sehingga ia melakukan cara untuk ‘mencari’ terlebih dulu. Ini sangat wajar,” kata Ikhsan.
Jika masalah ini bukan yang pertama kali, maka akar permasalahannya ada pada komunikasi antara orang tua dan anak. Ya, tinggal satu rumah saja bisa bertengkar dengan anggota keluarga sendiri, bagaimana yang pisah rumah?
“Biasanya, permasalahannya hanya di situ-situ saja, yakni komunikasi. Harusnya bisa didiskusikan. Karena tak dapat penjelasan, dalam artian ibunya tidak terbuka, Aurel jadi butuh penjelasan yang detail. Kalau sejak awal ibunya sudah terbuka dengan alasan yang sebenarnya, ini pasti nggak akan menimbulkan salah paham,” jelas Ikhsan.
“Orang tua dan anak itu punya sudut pandang yang berbeda. Jadi, salah satunya nggak bisa disalahkan. Komunikasi yang terbuka dan sejelas-jelasnya harus terjadi di antara mereka. Kalau itu tidak dibenahi, maka hal ini bisa terulang lagi,” tuturnya.
Apa Dampak Konflik Keluarga Seperti Ini?
Kita juga tak bisa mengatakan bahwa kesalahpahaman ini merupakan akibat atau salah satu dampak perceraian terhadap anak.
Pasalnya, banyak juga keluarga yang sudah pisah tetapi tetap memiliki komunikasi yang baik. Ini sangat bergantung pada orangnya.
Buat anak, mungkin konflik ini bisa membuatnya stres atau berujung depresi. Ini karena anak merasa tidak berharga karena dicuekin oleh ibu kandungnya sendiri.
Sedangkan buat ibunya, ia juga bisa merasa bahwa dirinya tak pernah cukup (apa yang dilakukannya salah).
Belum lagi, ia harus menjaga perasaan keluarga barunya. Jadi, permasalahan ini memang bisa memberikan dampak buruk buat kedua belah pihak.
Artikel Lainnya: Mengenal Pola Asuh Co-Parenting untuk Pasangan Bercerai
Bila Konflik Ini Terjadi, Apa yang Harus Dilakukan?
Apa yang dilakukan Azriel sebagai adik Aurel Hermansyah, dan apa yang dilakukan oleh Raul Lemos sebagai suami Krisdayanti sangat bisa dipahami. Kita pasti refleks akan melindungi orang yang kita sayangi apabila “disentil” oleh orang lain.
Namun, ada kalanya hal tersebut justru menjadi “bumerang” buat kedua belah pihak alias masalah jadi panjang dan berulang. Cobalah untuk meredam ego masing-masing.
Pada dasarnya, semua masalah bisa dibicarakan dulu secara baik-baik dan dengan terbuka. Ingat, kuncinya adalah komunikasi yang sejelas-jelasnya.
Saat mengomunikasikan masalah, coba tukar sudut pandang. Misalnya, bila Anda adalah anak, maka coba posisikan jadi orang tua. Begitu juga sebaliknya.
Tanyakan dalam hati, kalau kita yang diperlakukan seperti itu oleh anak sendiri, tersinggung, nggak, ya? Lalu, buat orang tua, coba posisikan diri sebagai anak. Bila diabaikan oleh ibu sendiri, pasti rasanya tidak enak, bukan?
Ketika anak masih mengungkit kesalahan orang tuanya di masa lalu, bisa jadi konflik keluarga yang dahulu (perselingkuhan orang tua) sangat membekas di hatinya.
Mungkin, luka tersebut bisa disembuhkan dulu dengan konseling atau terapi yang diberikan oleh psikolog klinis.
Dampak konflik keluarga seperti yang dialami Aurel Hermansyah dan Krisdayanti bisa membekas di hati kedua belah pihak. Sebaiknya, sebelum mengangkatnya ke publik, cobalah bicarakan dulu baik-baik, sehingga setiap langkah yang dipilih bukan hanya berlandaskan emosi.
Bila Anda stres karena masalah keluarga dan psikis atau keluhan kesehatan lainnya, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog dan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)