Penyakit celiac adalah kondisi autoimun yang ditandai dengan sensitivitas terhadap gluten. Kandungan tersebut merupakan protein yang ditemukan dalam gandum utuh, barley, serta gandum hitam.
Menurut dr. Sepriani Trimurti Limbong, hingga saat ini penyebab pasti penyakit celiac masih belum diketahui.
Namun, hal yang paling jelas, pengidap celiac akan bereaksi ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gluten.
Saat reaksi terjadi, kekebalan tubuh akan terpicu untuk menyerang usus kecil. Kondisi ini dapat menyebabkan diare, badan lemas, serta penurunan bobot tubuh.
Dalam kasus lebih lanjut, penyakit celiac juga bisa membuat usus kehilangan kemampuan untuk menyerap sebagian nutrisi. Hal ini tentu sangat merugikan, apalagi jika sampai dialami oleh anak-anak.
Bahaya Autoimun Celiac pada Anak
Berikut ini beberapa bahaya penyakit celiac, khususnya jika dialami oleh anak-anak:
-
Malnutrisi atau Kekurangan Gizi
Melansir dari kidshealth, saat pengidap celiac mengonsumsi gluten, terjadilah kerusakan terhadap vili. Bagian usus kecil mirip dengan jari yang bertugas melakukan penyerapan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Saat kinerja vili terganggu, tubuh anak kesulitan menyerap sejumlah nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Artikel Lainnya: Hidup Sehat Meski dengan Penyakit Autoimun
-
Anemia
Tubuh membutuhkan pasokan zat besi untuk membuat sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Malnutrisi yang terjadi pada anak akibat penyakit celiac dapat menyebabkan kekurangan zat besi, sehingga memicu anemia alias penyakit kurang darah.
Anak yang mengalami anemia akan lebih mudah lelah dan mengantuk, serta memiliki penampilan kulit yang lebih pucat. Di samping itu, anak juga lebih mudah sakit kepala, memiliki napas yang pendek, dan rentan pingsan.
-
Melemahnya Tulang
Malnutrisi yang terjadi sebagai efek penyakit celiac dapat memicu kerapuhan tulang lantaran tubuh yang kekurangan pasokan vitamin D dan kalsium.
Anak dengan kondisi seperti ini lebih berisiko mengalami penyakit osteoporosis di kemudian hari.
-
Intoleransi Laktosa
Kerusakan usus kecil pada anak akibat penyakit celiac dapat menyebabkan rasa sakit perut yang parah, bahkan diare berkelanjutan.
Hal ini dapat pula terjadi setelah anak mengonsumsi bahan olahan susu yang mengandung laktosa (intoleransi laktosa).
-
Kanker
Melansir dari Mayoclinic, anak dengan penyakit celiac memiliki risiko yang lebih tinggi mengidap sejumlah kanker, seperti limfoma usus serta kanker usus kecil.
-
Masalah Sistem Saraf
Dalam beberapa kasus, anak yang mengalami penyakit celiac lebih berisiko mengalami masalah pada sistem saraf. Misalnya, terjadi kejang dan kelainan saraf di tangan maupun kaki (neuropati perifer).
Artikel Lainnya: Tips Menaikkan Berat Badan bagi Penderita Celiac
Tips Mencegah Bahaya Penyakit Celiac pada Anak
Berdasarkan dr. Sepriani, kunci utama untuk mencegah bahaya penyakit celiac pada anak adalah deteksi dini.
Oleh karena itu, Anda mesti segera membawa si kecil ke dokter apabila mendapati kondisi tubuh anak yang sangat kurus dan sering merasa lemas meski aktivitasnya sedikit,
Anak yang diduga mengalami kondisi autoimun tersebut nantinya akan diperiksa dengan cek darah untuk mengukur tingkat antibodi terhadap gluten dan protein lain di lapisan usus.
Jika benar bahwa anak mengalami penyakit celiac, dokter nantinya akan membantu mengatur diet yang tepat guna menghindari risiko gangguan tumbuh kembang dan komplikasi lain akibat kondisi autoimun tersebut.
Bahaya penyakit celiac pada anak bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Oleh sebab itu, lakukanlah deteksi dini dengan memperhatikan ada/tidaknya gejala penyakit tersebut pada si kecil.
Apabila Anda kesulitan atau punya pertanyaan seputar penyakit celiac pada anak, tak perlu ragu untuk melakukan konsultasi kepada dokter dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)