Masalah gangguan tidur pada anak-anak bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Setidaknya, sebanyak 50 persen anak-anak di seluruh dunia mengalami masalah tidur, terutama dalam 1 tahun di awal kehidupan.
Gangguan tidur yang tidak diketahui atau terlambat ditangani sering kali menimbulkan masalah dikemudian hari, terutama bisa menyebabkan gangguan perkembangan anak.
Kenapa Anak Sering Terlihat Mengantuk?
Sering mengantuk di siang hari, kesulitan belajar, menurunnya prestasi di sekolah, mudah marah atau tersinggung, kemungkinan menjadi tanda-tanda anak memiliki gangguan tidur.
Waktu tidur anak-anak merupakan waktu penting. Tidak hanya untuk mengembalikan energi tubuh, tidur merupakan waktu di mana hormon-hormon penting bisa tumbuh dan bekerja optimal untuk mendukung perkembangan otak anak.
Berdasarkan usianya, jam tidur setiap usia seseorang berbeda-beda. Apabila jumlah jam tidur tidak tercukupi, maka gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu.
Mengantuk sering dikaitkan dengan kurangnya jam tidur, namun ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak mengantuk, seperti:
Artikel Lainnya: Kenali Apakah Anak Anda Mengalami Insomnia
-
Mengalami Gangguan Tidur
Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami gangguan tidur, anak-anak pun bisa mengalami hal ini. Beberapa gangguan tidur yang sering terjadi pada si Kecil salah satunya adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Pada anak-anak yang memiliki berat badan berlebih atau mengalami pembesaran kelenjar adenoid dan tonsil, umumnya memiliki kondisi OSA. Gangguan tidur seperti OSA dapat menyebabkan aliran udara terhambat saat tidur.
Hal ini ditandai dengan mengorok dan membuat kualitas tidur si Kecil bisa terganggu. Akibatnya ia akan ngantuk di siang hari.
-
Ada Penyakit yang Mendasari
Anak yang sering mengantuk bisa saja mengalami anemia. Kondisi ini ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.
Hemoglobin merupakan zat yang mengikat oksigen dalam darah dan membantu mendistribusikannya ke seluruh organ penting, salah satunya adalah otak.
Apabila organ-organ tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup dari hemoglobin, maka seseorang akan mengalami kelelahan, kekurangan energi dan mengantuk.
Selain kondisi anemia, rendahnya kadar gula darah maupun elektrolit dalam tubuh bisa menyebabkan anak sering mengantuk juga, lho!
-
Gangguan Psikis
Rasa cemas dan takut sering kali menghantui perasaan anak. Hal ini dapat mengganggu jam tidurnya.
Apabila perasaan ini muncul terus menerus, anak bisa mengalami insomnia dan meningkatkan risiko depresi. Apabila sampai depresi, perkembangan mental anak dapat terganggu.
Artikel Lainnya: Anak Susah Tidur Siang? Mungkin Ini Penyebabnya
Sering Mengantuk, Tanda Perkembangan Anak Terganggu?
Sering mengantuk sebetulnya tidak selalu menandakan perkembangan anak yang terganggu, bisa saja terjadi akibat hal-hal yang dijelaskan di atas.
Namun, mengantuk terus menerus bisa menjadi tanda awal bahwa ada sesuatu yang tidak wajar pada anak. Maka dari itu, simak beberapa kondisi gangguan perkembangan yang bisa terjadi pada anak berikut ini:
-
Gangguan Perkembangan Motorik Kasar dan Halus
Perkembangan motorik merupakan perkembangan koordinasi antara susunan saraf pusat (otak dan tulang belakang) dan otot. Perkembangan ini harus selalu dipantau dan selalu berubah mengikuti usia anak.
Pada perkembangan motorik kasar, tubuh akan menggunakan otot-otot besar untuk berlari, melompat, dan berjalan. Sedangkan pada motorik halus, umumnya melibatkan kerja sama antara otot-otot kecil dengan pancaindra lainnya seperti mata.
Contoh perkembangan motorik halus adalah mengambil manik-manik, menggunting, menulis, mengikat, maupun menyusun balok.
Jika anak belum bisa melakukan hal- hal di atas, kemungkinan ada keterlambatan atau gangguan perkembangan motorik.
-
Gangguan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah kemampuan untuk berpikir, memahami suatu hal, berbicara, mendengarkan, dan berbahasa.
Gangguan perkembangan kognitif umumnya ditandai ketika anak belum mampu melakukan babbling atau kata sesuai dengan tahapan umurnya. Ini juga bisa ditandai dengan tidak adanya respons anak saat mendengar suara atau dipanggil.
-
Gangguan Perkembangan Sosial
Gangguan ini ditandai dengan adanya tidak adanya ketertarikan atau respons bersosialisasi di lingkungan sekitar. Sebagai contoh: apabila ada hal menyenangkan ia tidak senyum atau ia hanya mau bermain dengan mainan saja. Hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan perkembangan sosial anak.
Mengantuk merupakan hal yang wajar terjadi. Namun kondisi ini menjadi tidak wajar apabila sampai mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebab anak sering mengantuk harus segera dicari tahu agar bisa diterapi secara tepat. Kondisi ini hanya bisa diatasi dengan periksa ke dokter.
Jangan lupa untuk selalu memenuhi asupan makanan anak dengan sumber makanan bergizi –seperti sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang bisa di dapat dari daging, telur, sayur, buah, biji-bijian, dan kacang.
Berikan pula tambahan minum susu pertumbuhan yang mengandung omega, AA dan DHA, alfa laktalbumin, dan kolin. Kandungan yang ada di dalam susu pertumbuhan tersebut bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan otak, terutama saat anak sedang tidur.
Selain memperhatikan asupan makan, perhatikan pula jam dan kualitas tidur, serta aktif mengajaknya bermain. Hal ini bertujuan belajar agar pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak berjalan secara optimal.
Apabila masih mau tahu lebih lanjut tentang penyebab anak sering mengantuk atau tanda gangguan perkembangan anak, segera ajukan pertanyaan ke dokter. Untuk lebih praktisnya, konsultasi online dengan dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/RH/AYU)