Si Kecil yang tidak bisa diam memang bisa bikin Bunda kewalahan. Bukan hanya dalam mengasuh, tapi juga mendidik. Namun, ada yang bilang bahwa hiperaktivitas merupakan tanda bahwa si Kecil punya bakat istimewa. Benarkah?
Setiap anak terlahir unik dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Jika si Kecil tak bisa diam bukan berarti mereka tidak normal. Si Kecil yang aktif dan selalu berlarian ke sana kemari membutuhkan orang yang bisa mengarahkan mereka sesuai dengan kepribadiannya. Karena pada dasarnya, perilaku lincah dan dinamis merupakan ciri-ciri dari kecerdasan kinestetik.
Mengenal Kecerdasan Kinestetik
Istilah kecerdasan kinestetik dipopulerkan oleh Howard Gardner, Ph.D., pakar perkembangan anak ternama. Menurutnya, di dalam diri setiap anak tersimpan delapan jenis kecerdasan, seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan yang menekankan pada penggunaan tubuh dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri, serta lebih melibatkan kemampuan fisik.
Si Kecil dengan kecerdasan kinestetik tinggi umumnya lebih banyak bergerak dibandingkan yang lain. Mereka sangat senang melompat, berlarian, naik ke kursi, berjoget, dan sebagainya. Sayangnya, terkadang hal ini membuat mereka dianggap sulit fokus. Padahal, justru dengan bergeraklah mereka menjadi lebih mudah berkonsentrasi dan belajar.
Mendidik si Kecil dengan Kecerdasan Kinestetik
Si Kecil dengan kecerdasan kinestetik membutuhkan cara mendidik yang sesuai dengan karakter mereka. Bunda perlu menstimulasi si Kecil untuk lebih banyak bergerak agar kecerdasan kinestetiknya berkembang dengan maksimal. Alih-alih menyuruh si Kecil untuk diam, karena hal tersebut justru akan mereka membuat tidak nyaman, bahkan stres.
Arahkan si Kecil pada kegiatan yang membutuhkan pergerakan agar energi mereka yang tinggi dapat tersalurkan. Misalnya: menari, mengendarai sepeda, bermain sepak bola, berenang, panjat tebing, trampolin, dan lain-lain. Selain membuat si Kecil bahagia, mereka pun akan lebih sehat. Bergerak aktif terbukti dapat menguatkan jantung dan melancarkan metabolisme tubuh.
Cara mengasuh lainnya yang perlu diperhatikan adalah dengan tidak mengatur apa yang harus disenangi dan apa yang tidak boleh disenangi si Kecil. Terutama mengenai hobi yang memang mereka sukai. Jika memang salah, jangan langsung menyalahkan karena akan membuat si Kecil merasa tidak dipercaya dalam memilih sesuatu.
Ingatlah bahwa si Kecil yang tidak bisa diam bukan berarti memiliki kelainan. Hanya saja, mereka membutuhkan aktivitas yang sesuai dengan kecerdasan kinestetik dan bakat yang mereka miliki agar dapat bertumbuh kembang dengan baik.
[RS/ RH]