Dukungan emosional dari sosok ibu sangat dibutuhkan pada masa tumbuh kembang anak. Apabila tidak mendapatkan dukungan emosional dari ibu, seorang anak dapat mengalami mother wound.
Mother wound adalah istilah konseling yang ditandai dengan absennya kasih sayang dan dukungan emosional ibu. Kondisi ini dapat dialami oleh anak perempuan maupun laki-laki.
Anak dengan mother wound dapat mengalami gangguan emosional dan mental saat mereka tumbuh dewasa nanti.
Mengenal Penyebab Mother Wound
Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog, mother wound atau kurangnya dukungan emosional ibu kepada anaknya, dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
“Bisa karena pola asuhnya yang kurang hangat atau kurang terbuka, sehingga anak kurang terbiasa merasa dekat secara emosional dengan ibu mereka,” ucap psikolog Gracia.
“Selain itu, kurang tepatnya gaya pola asuh juga dapat menyebabkan dampak serupa. Misalnya, pola asuh seperti menggunakan kekerasan dalam bentuk apa pun, sering mengkritik anak, atau neglect (menelantarkan) juga dapat menyebabkan mother wound,” lanjutnya.
Artikel Lainnya: Mengapa Remaja Susah Curhat ke Orang Tua? Ini Kata Psikolog
Melansir Psychology Today, seseorang yang dibesarkan dengan pola asuh tidak tepat dan kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi dengan baik, berisiko melakukan hal serupa ketika ia dewasa nanti.
Orang tersebut dapat mewariskan pola asuh yang sama kepada buah hatinya. Ibu yang pernah mengalami pelecehan emosional atau fisik dan tidak memproses trauma tersebut dengan baik, juga sulit membangun kedekatan emosional dengan anaknya.
Selain itu, ibu dengan gangguan mental yang tidak diobati, mengalami kecanduan alkohol, atau mengalami kecanduan narkoba, juga berisiko tidak dapat menjalin kedekatan emosional dengan anaknya.
Dilansir dari Healthline, berikut ini merupakan beberapa gaya parenting atau pola asuh yang dapat menyebabkan anak mengalami mother wound:
- Pola asuh yang memberikan kebutuhan fisik anak, tetapi tidak memberikan kasih sayang, perhatian, dan keamanan.
- Tidak memberikan empati terhadap emosi anak dan tidak membantu anak mengendalikan emosi yang dirasakan.
- Tidak mengizinkan anak mengekspresikan emosi negatif.
- Sering kritis terhadap anak.
- Berharap anaknya dapat memenuhi kebutuhan emosional dan fisik secara mandiri.
- Ibu yang sibuk atau memang tidak ingin terlibat langsung saat mengasuh anak.
Artikel Lainnya: Anak Tumbuh Tanpa Sosok Ibu, Ini Dampak Psikologisnya
Dampak Emosional yang Disebabkan Oleh Mother Wound
Saat anak mengalami mother wound, secara tidak langsung itu akan berdampak kepada kondisi emosionalnya.
Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan dampak dari mother wound:
- Memiliki perasaan khawatir tidak dicintai oleh ibunya atau tidak disayangi seperti saudara kandung dan anggota keluarga lainnya.
- Memiliki kepercayaan diri yang rendah.
- Selalu berusaha menjadi lebih baik atau menjadi sempurna untuk mendapatkan perhatian dan diterima oleh ibunya.
- Menghindari berurusan dengan ibu.
- Tidak menjadikan ibu sebagai orang yang dipercaya atau orang yang diandalkan saat ia butuh pertolongan.
- Anak dengan mother wound dapat merasa tidak mampu untuk berhubungan atau menjalin relasi dengan orang lain.
Cara Menyembuhkan Mother Wound
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak mother wound. Berikut di antaranya:
1. Lakukan Refleksi Diri
Dijelaskan oleh Psikolog Gracia, untuk menyembuhkan mother wound, Anda perlu melakukan refleksi diri dan memahami apa yang dirasakan mengenai absennya dukungan emosional dari ibu.
Kemudian, salurkan emosi secara sehat dan terarah, jangan ditolak atau mengabaikan emosi yang sedang dirasakan.
“Anda dapat menyalurkan emosi dengan cara yang sehat seperti journaling, menggambar, bercerita pada orang lain yang dipercaya, dan sebagainya,” ucap Gracia.
Artikel Lainnya: Dampak Menopause pada Relasi Ibu dan Anak
2. Utarakan Perasaan kepada Orangtua
“Refleksikan apa yang saat ini bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan afeksi (kasih sayang) tersebut. Lalu jika memungkinkan, bisa juga mengutarakan atau membahas secara tenang dan terbuka dengan orangtua,” saran psikolog Gracia.
3. Mencoba Memaafkan dan Menerima Kekurangan Ibu
Menjadi ibu adalah tugas yang berat. Setiap orang, termasuk ibu, juga pasti melakukan kesalahan.
Cobalah untuk menerima kekurangan dan memaafkan kesalahan ibu yang mungkin tidak memberikan dukungan emosional kepada Anda.
Anda juga bisa memutus rantai mother wound dengan tidak menerapkan hal yang sama pada anak kelak.
4. Konseling
Jika Anda merasa terus terganggu akibat efek dari mother wound, Anda bisa melakukan konseling dengan psikolog.
Psikolog dapat menemukan cara untuk merefleksikan diri Anda, memahami perasaan Anda, dan membantu Anda memaafkan dan melepaskan kesalahan ibu.
Itu dia penjelasan mengenai mother wound. Berkonsultasi dengan psikolog tentang apa yang Anda rasakan dapat dilakukan dengan mudah melalui layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)
Referensi
Wawancara Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog
Healthline. Diakses 2021. What Is the Mother Wound and How Do You Heal?
Psychology Today. Diakses 2021. The Mother Wound